Bermain Video Game Bisa Melatih Anak Penderita Disleksia untuk Membaca Lebih Cepat
Bermain video game ternyata bisa membantu anak penderita disleksia untuk bisa membaca dan menggali informasi lebih cepat. Setidaknya, itulah yang dikemukakan dari penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan asal Italia.
Satu lagi manfaat dari bermain game ditemukan oleh sekelompok peneliti dari University of Padua, Italia. Menurut penelitian tersebut, bermain video game ternyata bisa membantu anak penderita disleksia untuk membaca lebih cepat. Disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Disleksia sendiri terbagi menjadi dua macam, developmental dyslexsia yang merupakan disleksia yang bersifat genetik (bawaan sejak lahir), dan aquired dyslexsia yang ditimbulkan karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca.
Penelitian tersebut melibatkan beberapa anak yang berusia antara tujuh hingga 13 tahun, yang memainkan beberapa mini game bertempo cepat dalam Rayman Raving Rabbids, salah satu game Wii selama 12 jam. Hasilnya, memainkan game bertipe action tersebut bisa meningkatkan kecepatan membaca anak-anak tanpa harus kehilangan ketepatan membacanya, lebih cepat dibandingkan mengajari mereka membaca secara konvensional selama satu tahun. Lebih lanjut, hasil yang didapat dari bermain game tersebut setara dengan mengajari anak-anak membaca dengan metode terbaik sekalipun, bahkan sedikit lebih baik dan lebih efektif.
Andrea Facoetti, salah satu asisten yang ikut berkontribusi dalam penelitian tersebut mengungkapkan, bahwa bermain video game bisa meningkatkan perhatian mereka secara visual, yang juga akhirnya sangat membantu mengembangkan kemampuan membacanya. "Video game dengan banyak aksi bisa meningkatkan banyak aspek dari perhatian visual, yang utamanya berakibat meningkatkan penggalian informasi dari lingkungan," ungkap Facoetti seperti yang dikutip dari Science Daily. "Anak penderita disleksia dapat belajar untuk lebih fokus terhadap lingkungan tersebut lebih efisien, yang nantinya berakibat bisa menggali informasi yang relevan dari tulisan lebih cepat," paparnya lebih lanjut.
Sebuah penemuan yang menarik dan kembali membuktikan bahwa bermain video game tidak sepenuhnya merugikan untuk perkembangan anak. :)
[Sumber: Sciencedaily, Wikipedia]