Tahukah Kamu? Nemo dan Ikan-Ikan Finding Dory Ternyata dari Indonesia!
Kamu bisa temui Nemo, Dory, dan kawan-kawan di Indonesia, lho!
Ikan Finding Dory bisa kita temukan di Indonesia!
PERINGATAN: Ikan dan spesies lainnya yang dibahas di sini adalah ikan yang biasa hidup di habitat asalnya. Menangkap ataupun memelihara ikan dan spesies di akuarium akan mengancam keberlangsungan spesies serta ekosistem terumbu karang.
Tahun ini Pixar Animations Studios kembali meramaikan industri film dunia lewat film terbarunya yang berjudul Finding Dory. Sekuel dari film Finding Nemo ini ternyata mampu menyedot banyak atensi penonton layar lebar di seluruh dunia. Bahkan dari beberapa situs film terkemuka seperti IMDb dan Rotten Tomattoes, Finding Dory mendapat review yang sangat memuaskan. Sontak demam Finding Dory pun mulai dirasakan netizen di Indonesia. Sejak tayang tanggal 17 Juni lalu, film ini mampu menggantikan dominasi film The Conjuring di dunia maya.
Seperti yang bisa kamu lihat di Box Office Mojo, Finding Dory sukses meraup 136 juta dolar di pasar Amerika Serikat. Itu sangat jauh melampaui Finding Nemo, yang di tahun 2003 lalu “hanya” bisa meraih 70 juta dolar lebih. Pendapatan ini juga cukup untuk membuat Finding Dory pecahkan rekor box office film animasi, mengungguli Shrek yang sempat berjaya di sana. Bila digabung dengan pendapatan internasional, berdasarkan data terbaru, maka seharusnya Finding Dory sudah meraih 186 juta dolar.
Nah di balik kesuksesan Finding Dory, mungkin wajar kalau kita melihat bahwa film animasi Finding Dory ini adalah karya orang luar negeri, khususnya dari Pixar. Namun tahukah kamu bahwa ikan-ikan dari film Finding Dory, seperti Nemo, Dory, bahkan Hank si gurita sebenarnya berasal dari Indonesia!
Hal ini karena ikan clownfish (giru), ikan blue tang, dan mimic octopus (gurita penyamar) bisa ditemukan di lautan Indo-Pasifik, atau untuk lebih tepatnya di sekitaran laut wilayah Sulawesi, Sumbawa, hingga Papua. Mengingat ikan-ikan -dan gurita- ini bisa ditemukan di Indonesia, jangan-jangan sebenarnya setting cerita Finding Nemo dan Finding Dory berada di Indonesia?
Untuk itu mari kita ulas berbagai spesies yang muncul di Finding Nemo dan Finding Dory yang ternyata berasal dari Indonesia. Kamu bisa mencarinya juga loh jika kamu mau!
Clownfish/Ikan Giru
Ikan giru atau lebih dikenal dengan sebutan ikan badut adalah ikan dari anak suku Amphiprioninae dalam suku Pomacentridae. Ada dua puluh delapan spesies yang biasa dikenali, salah satunya adalah genus Premnas, sementara sisanya termasuk dalam genus Amphiprion. Mereka tersebar di lautan Pasifik, Laut Merah, lautan India, dan karang besar Australia.
Di Indonesia, kita bisa menemukan ikan giri di berbagai lautan sekitar Sulawesi. Contohnya adalah di sekitaran Selat Lembeh yang memisahkan daratan utama Pulau Sulawesi dengan Pulau Lembeh. Keanekaragaman hayati di lautan Selat Lembeh ini menjadi objek wisata selam yang diandalkan sekitaran wilayah Sulawesi Utara.
Blue Tang
Blue tang atau yang biasa disebut di indonesia Lettersix atau yang jauh lebih populernya Dori. ikan ini adalah salah satu dari berbagai macam jenis ikan hias air laut yang sangat indah, ikan ini pada umumnya ditemukan di laut daerah indo-pasifik mulai dari afrika timur hingga ke kiribati, dan dari utara hingga ke selatan jepang, ikan ini biasa hidup kedalaman sekitar 40 meter dari permukaan laut. dan biasanya Ikan ini lebih menyukai tempat yang memiliki arus deras pada terumbu ke arah laut sehingga bentuk rumput yang melayang-layang di atas koloni-koloni karang.
Ikan Blue Tang bisa kita temukan di perairan Pulau Moyo, Sumbawa. Di pulau Moyo ini wisata lautnya juga merupakan andalan wisata selam di Sumbawa.
Gurita Penyamar
Gurita penyamar (Thaumoctopus mimicus) merupakan salah satu spesies hewan endemik Indonesia yang pertama kali ditemukan di Sulawesi pada tahun 1998. Seperti gurita pada umumnya, gurita penyamar mampu berkamuflase dengan mengubah warna tubuhnya agar sama dengan lingkungan sekitar. Keunikan gurita penyamar yang membedakannya dari spesies gurita lain terletak pada kemampuannya dalam meniru bentuk dan perilaku dari benda mati, seperti terumbu karang dan batu, serta spesies hewan laut lain. Bentuk perilaku hewan dalam meniru perilaku atau rupa hewan lain disebut dengan mimikri dan dari sanalah nama ilmiah gurita penyamar berasal.
Gurita penyamar pertama kali ditemukan di salah satu dasar muara sungai wilayah Sulawesi pada tahun 1998 oleh sekelompok ilmuwan. Selama dua tahun berikutnya dilakukan pengamatan lanjutan dan dalam kurun waktu tersebut para ilmuwan mendapati bahwa gurita penyamar mampu meniru ular laut, ikan lepu, dan ikan sebelah untuk menghindari pemangsanya.