Batik Dijadikan Bahan Pembuatan Hanbok? Seperti Apa Ya Jadinya?
Perancang hanbok asal Korea Selatan, Choo Yun-Joo, menjadikan batik Jawa Tengah sebagai bahan pembuatan hanbok di fashion show Korea Festival 2017
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hanbok yang terbuat dari batik karya Cho Yun Joo. Sumber: korea.iyaa.com[/caption]
Kalau Indonesia punya kebaya, Jepang punya kimono, Korea juga punya lo kostum tradisional yang dikenal dengan sebutan hanbok.
Hanbok pada umunya memiliki warna cerah dan dihiasi dengan garis-garis sederhana serta tidak memiliki saku. Dahulu, hanbok adalah pakaian sehari-hari masyarakat Korea. Namun sekarang, mereka hanya memakai pakaian ini untuk acara-acara spesial seperti festival chuseok, ulang tahun pertama anak (doljanchi), pernikahan, serta upacara kematian.
Tidak hanya waktu penggunaanya saja yang berubah, tetapi seiring perkembangan jaman, beragam model dan variasi hanbok pun terus bermunculan. Salah satunya adalah batik hanbok.
Bulan lalu, tepatnya pada tanggal 24 September 2017, perancang hanbok asal Korea Selatan Cho Yun-Joo sukses memamerkan karyanya sekaligus memperkenalkan keindahan hanbok kepada pengunjung yang hadir di acara Korea Festival 2017.
Kiri: perancang hanbok, Cho Yun-Joo; Kanan: model dewasa dan anak-anak. Sumber: korea.iyaa.com[/caption]
Korea Festival 2017 merupakan event yang diadakan oleh Korea Tourism Organization (KTO) dan aT (Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp), serta mendapat dukungan dari Asosiasi Korea-Indonesia.
Pada acara yang bertempat di Lotte Shopping Avenue Jakarta itu, Cho Yun-Joo telah menyiapkan beberapa jenis hanbok meliputi hanbok kerajaan, hanbok bangsawan, hanbok modern, dan batik hanbok. Ukurannya pun beragam mulai dari yang untuk anak-anak hingga dewasa.
Sumber: korea.iyaa.com[/caption]
Sebagai seorang profesioanal hanbok yang biasanya berkutat dengan kain sutra, Cho Yun-Joo mengaku ide peragaan kali ini diambil dari alam. "Saya mencoba mendesain dari yang berasal dari alam untuk diolah dalam bentuk tradisional," tutur duta hanbok itu.
Sumber: korea.iyaa.com[/caption]
Karena pertunjukan itu digelar di Indonesia, Cho Yun-Joo pun "dipaksa" untuk menggali ide baru. Keingannya untuk menggabungkan hanbok dengan kain tradisional Indonesia sukses terlaksana dengan menggunakan kain batik asal Jawa Tengah.
"Saya ingin menunjukan berbagai kemungkinan dari perkembangan (hanbok), khususnya, jika divariasikan dengan pakaian tradisi Indonesia." kata wanita yang sukses meraih Hanbok Brand Award 2016 itu.
Meski fashion show hanbok itu sukses terlaksana, Cho Yun-Joo mengaku bahwa awalnya dia sempat merasa cemas. "Saya sempat khawatir untuk mempersiapkan fashion show di Indonesia, tetapi setelah mempelajari batik saya kaget karena ternyata kain tersebut sangat cantik, dan saya ingin menggabungkannya dengan hanbok," tandasnya.
Berbagai hanbok batik karya Cho Yun-Joo. Sumber: korea.iyaa.com[/caption]
Cho Yun-Joo pun berharap dengan adanya kolaborasi batik dan hanbok ini, pertukaran kultur antar Indonesia dan Korea Selatan bisa lebih aktif kedepannya.
Wah, jadi bangga nih jadi anak Indonesia yang tradisinya sampai dikagumi oleh bangsa lain!
Sumber: korea.iyaa.com
Diedit oleh Doni Jaelani