Perfect World Tutup Studio Pengembang Torchlight

Studio yang sebelumnya mengembangkan seri Torchlight akhirnya ditutup oleh Perfect World. Tampaknya tren untuk menutup studio pengembang semakin menjadi di penghujung tahun 2017.

Perfect World Tutup Studio Pengembang Torchlight

Perfect World Tutup Studio Pengembang Torchlight

Akhir 2017 tampak menjadi bulan-bulan yang suram, Visceral Games ditutup oleh EA, dan sekarang Perfect World ikut-ikutan tutup studio pengembang Torchlight.

[duniaku_baca_juga]

Masih ingat dengan kekejaman EA? Publisher besar yang sudah merilis banyak game ini hingga hari ini sudah menutup banyak studio pengembang, seperti Black Box, Maxis dan Visceral. Tren untuk menutup studio tampak diikuti oleh Perfect World, yang belum lama ini menutup studio pengembang Torchlight serta satu studio lainnya.

Perfect World, publisher besar dari negeri tirai bambu ini telah dikabarkan mengurangi jumlah staf untuk studio Motiga. Nama studio Motiga sendiri memang tidak begitu terdengar, pasalnya Perfect World membeli perusahaan ini pada Mei 2017 lalu, dan studio ini merilis game MOBA berjudul Gigantic dua bulan setelahnya.

Perfect World sendiri menyatakan pengembangan untuk Gigantic masih akan dilanjutkan hingga November ini. Berkurangnya staf Motiga tidak mempengaruhi kinerja game ini. Malah, pihak Perfect World menyebutkan bahwa game ini akan tetap ada dalam platform mereka sebagai aset penting untuk Perfect World.

Perfect World Tutup Studio Pengembang Torchlight

"Singkatnya, Gigantic tidak mendapatkan revenue yang cukup. Pengurangan ini merupakan keputusan perusahaan atas dasar keuangan. Dan sayangnya, bukan hanya Motiga saja yang terpengaruh atas keputusan ini," Sebut CEO Motiga Chris Chung.

Dan benar saja, Motiga bukanlah satu-satunya studio yang terpengaruh. Studio lainnya yang telah mengembangkan beberapa game di bawah naungan Perfect World juga harus ditutup.

Runic Studio, studio pengembang yang dikenal dengan Torchlight dan Torchlight 2 sebagai game ARPG mereka akhirnya harus berhenti mengembangkan game setelah game terakhir mereka yang berjudul Hob untuk PC dan PS4.

Kepala dari Runic studio, Marsh Lefler mengeluarkan pernyataan mereka melalui situs resmi Runic. Pernyataan itu menyebut, "Kami meminta maaf bahwa hari ini merupakan hari terakhir bukanya studio Runic. Saat ini fokus kami adalah membantu keluarga besar ini untuk mencari 'rumah' baru."

[read_more id="343281"]

"Untuk kalian yang sangat mencintai seri Torchlight, kami memiliki beberapa informasi nantinya. Dan untuk fans kami, layanan komunitas dan multiplayer tetap akan berjalan walaupun studio kami tutup," Tambah Lefler.

Keputusan yang diambil oleh Perfect World menurut mereka adalah strategi untuk memfokuskan perusahaan pada pelayanan game online.

Diedit oleh Doni Jaelani

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU