Di bulan Februari ini, para gamer Girls' Frontline akan dihadapkan dengan major event terbaru bertajuk Continuum Turbulence. Event yang satu ini dianggap cukup rumit jika dibandingkan dengan major event lalu, Singularity.
Apa saja tantangan yang akan dihadapi para gamer di event Continuum Turbulence? Apa saja yang bisa dilakukan untuk menamatkan event ini?
Continuum Turbulence akan melanjutkan cerita Singularity, tak lama setelah invasi besar-besaran tentara KCCO ke daerah Sangvis Ferri. Pasukan G&K, Team 404, dan Task Force DEFY tercerai berai dan kini harus menghadapi kemunculan kelompok baru bernama Paradeus.
Berbeda dengan event Singularity yang memiliki jalan cerita bercabang namun berjalan paralel, Continuum Turbulence memiliki ending berbeda di setiap chapter-nya. Untuk mendapatkan ending tertentu, kamu harus menyelesaikan salah satu misi di branching point. Jika kamu terjebak di jalan buntu, kamu harus kembali ke branching point sebelumnya untuk dan menyelesaikan misi yang lain.
Paradeus merupakan musuh baru yang dikenalkan di Continuum Turbulence. Mereka adalah kelompok yang muncul paska ledakan ELID di ending Singularity. Pasukan Paradeus terdiri dari drone, android, tank, hingga robot Gundam berkekuatan besar. Mereka dipimpin oleh para Nyto, sekelompok android misterius berwarna hitam-putih.
Selain Paradeus, kamu juga akan menemukan instalasi anti-air yang akan memblokir akses helipad di sekitarnya, instalasi rocket launcher yang menambah kekuatan serang musuh, hingga gerombolan zombi yang merupakan pasukan KCCO terinfeksi ELID.
Untuk menghadapi Paradeus dan musuh-musuh lain, kamu akan dibantu dengan pasukan Heavy Ordnance Corps. HOC merupakan unit jenis baru yang mengoperasikan senjata artileri berkekuatan besar. Jika mereka berdiri di belakang pasukan yang tengah bertarung, HOC bisa membombardir pasukan musuh.
Ada 3 jenis HOC yang bisa digunakan, dan masing-masing punya spesialisasi masing-masing. Misil anti-tank BGM-71 bisa menembus armor musuh, mortar 2B14 bisa menyapu bersih gerombolan musuh, dan pelontar granat AGS-30 bisa melakukan keduanya namun kemampuannya tidak sehebat dua unit HOC sebelumnya.
Untuk menamatkan Continuum Turbulence, kamu membutuhkan beberapa unit pasukan yang terdiri dari 2 AR-SMG, 1 HG-RF, dan 1 MG-SG. Usahakan semuanya beranggotakan T-Doll dengan Dummy Link x5 agar bisa menamatkan keseluruhan chapter di event ini. Kamu juga membutuhkan HOC untuk menyerang instalasi musuh.
Untuk mengalahkan para Nyto, kamu membutuhkan tim AR-SMG yang punya DPS konsisten. Kamu bisa memilih AR-15 MOD 2, AK-12, AN-94, G36, dan G41 sebagai AR pilihanmu. Kamu juga bisa menggunakan AR jenis grenadier dengan single target DPS yang oke seperti M4 SOPMODII. Health tinggi sangat direkomendasikan karena Nyto memiliki akurasi tinggi yang mengabaikan evasion. Selain itu, Taunt Fairy dan HOC wajib digunakan untuk memudahkan pertarungan.
Bicara soal unit-unit yang akan digunakan, bakal ada beberapa unit yang akan mendapatkan Digimind Upgrade. Upgrade ini akan menaikkan tingkat rarity mereka, menambah skill baru, serta memperkuat stats mereka.
Ada beberapa unit yang akan mendapatkan Digimind Upgrade seperti IDW dan NTW-20, namun untuk menghemat resource kamu, saya menyarankan untuk melakukan upgrade pada M4 SOPMODII dan UMP45. Layaknya M4A1 dan AR-15 di Singularity, SOPMODII dan UMP45 merupakan tokoh sentral di Continuum Turbulence yang memiliki peran penting dalam cerita. Dengan lebih banyak T-Doll ber-Digimind Upgrade, tidak usah kocar-kacir saat bertemu dengan Nyto.
Itu dia beberapa tips persiapan event Continuum Turbulence di Girls' Frontline, yang akan diadakan mulai tanggal 18 Februari. Bagaimana dengan persiapan kamu sendiri?