Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
LawBreakers yang saat ini memiliki jumlah pemain yang sangat rendah tampaknya harus semakin bersedih. Bos LawBreakers melalui cuitan di twitter menyebutkan ia pindah ke Epic Games! Ada apa gerangan?
[duniaku_baca_juga]
LawBreakers hingga saat ini tidak mendapatkan peningkatan pemain. Game shooter dengan tampilan yang serba futuristis tidak cukup menarik minat para pemain. Tampaknya game fast-paced first person shooter ini harus kehilangan salah satu figur penting, karena bos LawBreakers menyatakan telah meninggalkan Boss Key Production.
Hal yang tidak terduga ini ditemukan pertamakali melalui akun Twitter salah satu co-founder Boss Key, Cliff Blezinski. Pada cuitannya, Cliff menyebutkan Arjan Brussee sebagai co-founder Boss Key telah meninggalkan studio pengembangan tersebut. Beberapa saat kemudian, Arjan juga menuliskan cuitannya melalui akun Twitter @arjanbrusse.
Pada cuitannya, Arjan menyebut ia pergi meninggalkan Boss Key Production untuk kembali ke Epic Games. Setelah 20 tahun lamanya, Arjan kembali menuju Epic Games untuk mengerjakan proyek rahasia terbaru. Entah apa game yang akan ia kerjakan, namun hal ini tentu akan semakin menyakitkan LawBreakers yang saat ini semakin terpuruk.
Sebagai seorang figur penting dalam pengembangan game, Arjan Brussee dikenal sebagai co-founder dari Guerilla Games yang mengembangkan judul terkenal seperti KillZone dan Horizon Zero Dawn. Pada pertengahan tahun 90-an juga, Arjan dulunya bekerja di Epic Games dan Electronic Arts.
[read_more id="335232"]
Semenjak rilis, LawBreakers tampaknya tidak begitu diminati oleh para gamer. Dari awal rilis pada Juli untuk PS4 dan PC saja, laporan dari HitHyp menyebutkan total pemain saat itu hanya mencapai 3000 pemain. Angka tersebut terhitung lebih rendah 40 persen saat game ini masih dalam masa beta.
Saat ini saja, total pemain harian yang dicapai tidak pernah mencapai diatas angka seratus. Mungkin tidak banyak orang yang tertarik dengan LawBreakers, atau mungkin banyak yang kecewa karena game ini tidak jadi free-to-play. Beberapa cara pun dilakukan Boss Key untuk meningkatkan jumlah pemain, namun hal tersebut gagal dilakukan.
Bahkan, banyak spekulasi-spekulasi yang menebak studio ini akan mati karena LawBreakers yang tampil dengan "sangat biasa saja". Namun, gagalnya LawBreakers tidak mematahkan Boss Key. Cliff menyebutkan studio ini tetap mengembangkan game, terlepas dari pengaruh game tembak-tembakan futuristis tersebut.
Diedit oleh Doni Jaealni