Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dari sekian banyak game yang hadir, berikut 10 game terbaik Indie Prize Asia 2017 yang wajib kamu mainkan. Mana yang jadi favoritmu?
Setiap tahun, gelaran Indie Prize Asia yang digelar bersamaan dengan konferensi Casual Connect Asia selalu menghadirkan puluhan game indie keren yang menyita perhatian. Tak terkecuali dengan tahun ini, dimana ajang ini diikuti oleh kurang lebih 100 game dari 52 negara. Masing-masing game menonjolkan nilai jual masing-masing, baik gameplay yang inovatif dan adiktif; musik yang enak didengar; hingga grafis cantik yang memanjakan mata. [duniaku_baca_juga]
Selama tiga hari gelaran Casual Connect Asia 2017 yang sudah digelar tanggal 16-18 Mei 2017 lalu, Duniaku.net menyempatkan diri untuk mencicipi game-game yang berkompetisi di Indie Prize Asia 2017. Dari kurang lebih 100 game yang dipamerkan, berikut adalah 10 game terbaik Indie Prize Asia 2017 versi tim Duniaku.net. Oiya, urutan nomor tidak menunjukkan preferensi peringkat ya. [page_break no="1" title="Stifled (Gattai Games)"]
Apa reaksimu saat memainkan game bergenre
thriller atau horor? Teriak sudah pasti. Atau mungkin menarik nafas panjang setelah melalui adegan menegangkan? Nah,
Stifled memanfaatkan suara-suara yang kamu keluarkan (dan juga suara pergerakan karaktermu) untuk dikonversi ke dalam
gameplay dan memecahkan teka-teki. Tapi awas, suara yang kamu keluarkan juga akan memicu musuh untuk bereaksi atau bahkan mendekatimu! Karena gameplay yang cukup inovatif inilah, tidak heran
Stifled pun memborong dua gelar dalam Indie Prize Asia 2017, antara lain Best Game Design dan dan Most Innovative Game. [page_break no="2" title="Cat Quest (The Gentlebros)"]
Setelah sukses dengan
Slashy Hero-nya yang merebut dua gelar tahun 2016 lalu, The Gentlebros kembali menarik perhatian lewat
Cat Quest di gelaran tahun ini. Menghadirkan genre open world RPG namun dengan gaya yang lebih lucu,
Cat Quest bisa membuat pemain bebas untuk mengeksplorasi map yang sangaaaaat luas dan juga memasuki
dungeon-dungeon yang disediakan.
Gameplay penuh aksinya juga akan mengingatkanmu dengan
Slashy Hero. Dan juga bagi kamu pecinta kucing, game ini tentu tidak boleh kamu lewatkan! [page_break no="3" title="She and The Light Bearer (Mojiken Studio)"]
Diantara kurang lebih 11 game dari Indonesia yang ikut serta di Indie Prize Asia 2017,
She and The Light Bearer merupakan salah satu primadonanya. Menghadirkan gaya grafis unik ala lukisan dan juga kisah yang menyentuh, game ini pun masuk dalam nominasi untuk tiga kategori berbeda, mulai dari Best Game Audio, Best Game Art hingga Best Kids and Family Game. Dan akhirnya, game buatan developer asal Surabaya inipun berhasil meraih satu gelar di Best Kids and Family game, salah satu kategori yang baru dikompetisikan tahun ini. Visual Novel ini rencananya akan menjadi salah satu game pertama yang akan dirilis oleh
divisi publishing dari Toge Productions. [page_break no="4" title="Sara is Missing (Kaigan Games)"]
Sara is Missing menjadi salah satu game yang menarik karena game ini seperti menempatkanmu di dunia nyata. Bayangkan, kamu kehilangan seorang teman, dan satu-satunya klu yang kamu miliki adalah
smartphone miliknya. Kamu harus menginvestigasi setiap hal yang ada di
smartphone Sara, mulai dari pesan-pesan pendeknya, email, hingga foto dan video untuk mengetahui apa yang dia lakukan sebelum menghilang. Petunjuk-petunjuk ini harus kamu susun layaknya sebuah
puzzle untuk menemukan di mana Sara saat ini berada, dan apa yang membuatnya tiba-tiba menghilang.
Unduh Sara is Missing: Android [page_break no="5" title="Re:color (Diceroll Studio)"]
Sebuah game
puzzle yang unik dimana kamu harus memandu dua karakter utama yang ada di game ini untuk menghindari rintangan-rintangan yang ada. Cara memandunya, kamu cukup menggoreskan jari "menggambar" jalan yang kamu pilih, dan karakter akan mengikuti jalur yang sudah kamu gambar tersebut. Selain menghadirkan
gameplay puzzle yang unik dan inovatif, kami juga sangat menyukai gaya grafis
grayscale yang ditawarkan, yang akan mulai berwarna saat karaktermu melewatinya. [read_more id="312656"]
Lima game lainnya tidak kalah seru. Simak di halaman 2 ya!
[page_break no="6" title="Rage in Peace (Rolling Glory Jam)"]
Selain
She and The Light Bearer, satu lagi game dari Indonesia yang cukup menarik perhatian adalah
Rage in Peace dari Bandung ini. Game ini menawarkan
gameplay arcade side scrolling yang unik, dimana kamu harus memandu Timmy sang karakter utama untuk menghindari maut yang mengintai dirinya. [duniaku_baca_juga] Yang menarik, kamu tidak pernah tahu insiden apa yang menantimu selanjutnya. Jadi, refleks tanganmu akan sangat diuji di sini. Dan juga, tidak ada kata
game over, karena dengan Timmy tewas mengenaskan, kamu bisa tahu insiden apa yang menantimu. Dan kamu pun bisa waspada dan menghindari insiden tersebut saat Timmy “hidup kembali”. [page_break no="7" title="Lanota (Noxy Games)"]
Sebagai salah satu penggemar berat
rhythm game, penulis pun tidak lupa mencicipi beberapa
rhythm game yang dipamerkan selama Indie Prize Asia 2017 kemarin. Dan
Lanota yang dikembangkan developer asal Taiwan ini bukan hanya
rhythm game terbaik di Indie Prize Asia, akan tetapi juga salah satu game terbaik yang penulis cicipi selama tiga hari di area tersebut. Yang membuat
Lanota unik adalah karena not-not yang muncul akan hadir secara melingkar. Jadi, selain melatih refleksmu dalam memainkan not-not dengan tepat, kamu juga dituntut untuk waspada dengan di bagian lingkaran mana not tersebut akan muncul. Selain menghadirkan lagu-lagu orisinal, game ini juga menghadirkan kisah yang cukup menyentuh.
Unduh Lanota: Android / iOS [page_break no="8" title="Masquerada: Songs and Shadows (Witching Hour Studios)"]
Suka dengan
action RPG dengan sudut pandang isometris? Suka baca komik? Maka
Masquerada: Songs and Shadows buatan developer asal Singapura ini wajib kamu cicipi. Game ini menghadirkan
gameplay aksi yang intens, namun yang menarik kamu bisa menghentikan sementara pertarungan (
pause) pertarungan yang terjadi untuk mengatur kembali strategi serangan yang akan kamu lancarkan selanjutnya. Bukan hanya itu saja. Game ini juga semakin menarik dengan hadirnya
voice over yang "menghidupkan" hampir seluruh bagian permainan. Tidak mengherankan jika game yang sudah dirilis di Steam ini cukup sukses saat menggelar kampanye Kickstarter-nya dulu.
Beli Masquerada: Songs and Shadows: Steam [page_break no="9" title="The Wizards (Carbon Studio)"]
Diantara sekian banyak game VR,
The Wizards bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik. Sesuai dengan judulnya, dalam game ini kamu akan berperan sebagai penyihir yang harus melepaskan berbagai macam spell untuk mengalahkan musuh. Untuk melepaskan
spell, kamu harus melakukan berbagai macam gerakan berbeda-beda dengan motion controller yang kamu genggam selama permainan. Kamu juga bisa melancarkan kombo dengan dua atau lebih
spell untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat. Selain menawarkan
gameplay yang asyik,
The Wizards juga tampak sangat dipoles dengan baik, terutama dari segi grafisnya. Sehingga game buatan developer asal Polandia ini tampil sangat memukau. [page_break no="10" title="Dragon Up: Match 2 Hatch (East Side Games)"]
Bagi yang suka dengan game-game
puzzle match 3, maka
Dragon Up: Match 2 Hatch ini wajib kamu mainkan. Yap, dalam game ini kamu harus menggabungkan minimal dua gem dengan bentuk yang sama (jadinya
match-two ya, hehe) untuk menghilangkan mereka dari layar. Kamu juga bisa melancarkan kombo untuk menghentikan waktu, atau menghancurkan batu-batu yang menghalangi jalanmu. Oiya, game ini juga menambahkan elemen
collectible, dimana kamu bisa mengumpulkan telur-telur naga dan menetaskannya untuk mendapatkan naga jenis baru.
Unduh Dragon Up: Match 2 Hatch: Android [read_more id="312656"] Itulah sepuluh game terbaik Indie Prize Asia 2017 yang wajib kamu cicipi. Kamu bisa menyimak deretan game-game lainnya dengan mengunjungi halaman resmi Indie Prize Asia 2017 berikut ini.