Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada 19-21 Mei 2017 lalu, berbondong-bondong para developer game (dan mereka yang ingin menjadi developer game) datang ke Jakarta Creative Hub untuk "berkoalisi" dalam politik "praktis". Di sini, di Art Games Game Jam, mereka ditantang untuk membuat game politik, dengan iming-iming diterbangkan ke Jerman dan bekerja sama dengan developer di sana.
[duniaku_baca_juga] Acara yang diorganisasikan oleh Goethe Institut dan Maschinen-Mensch ini menelurkan 10 game digital yang merupakan hasil buah tangan 37 developer. Dari kesepuluh game bertema politik tersebut, dipilih 4 game yang akan direkomendasikan kepada para dewan juri. Pada akhirnya nanti para dewan juri akan memilih satu pemenang yang akan diboyong ke Jerman. Di Jerman, sang pemenang akan dibantu dan diberi panduan dari developer-developer internasional yang berpengalaman untuk menyelesaikan game mereka. Game ini juga nantinya akan dipresentasikan di pameran hasil Art Games di Jerman pada tahun 2018.- Jeffin Andria P.
- Fandry Indrayadi
- M. Tomy Kurniawan
- M. Abdul Karim
- Siska Butar Butar
- Cherina La Rubatt
- Yodi Pramudito
- Frida Dwi Iswantoro
- Ranindra MK
- Muh. Zulfikrie Taswin
- Dien
- Lucky Putra Dharmawan
- Ahmad Rifai
- Afifudin Mahdan
- Novel Varius Rizal Apriaji
- Fauziah Qatrunnada
- Marius de Rosario
- Phatronicle
Itulah keempat game yang akan maju ke tahap selanjutnya dan akan diseleksi oleh para dewan juri. Acara game jam Art Games ini sendiri merupakan rangkaian dari Games and Politics yang diadakan oleh Goethe Institut dan ZentrumfürKunst und Medien Karlsruhe. Sebelumnya, game jam Art Games telah diadakan di Mexico City dan Seoul. Game jam di Jakarta sendiri diadakan bersamaan Boston, yang memungkinkan peserta dari kedua kota ini saling bertukar ide melalui video call. [read_more id="310587"] Untuk melihat game lain yang dihasilkan di Art Games game jam di Jakarta (yang tak kalah bagus tentunya), kamu bisa klik tautan ini.