Advergame Politik, Sarana Lain untuk "Mengiklankan" Citra Personal
Menjelang Pemilu Presiden mendatang, kali ini Duniaku memberikan sedikit artikel khusus mengenai advergame yang digunakan untuk kegiatan politik. Bagaimana asal mulanya? Seperti apa penerapannya? Simak di dalam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Game yang mengangkat tema politik mungkin sudah jamak kita temui. Mulai dari seri BioShock (yang terakhir merilis BioShock Infinite tahun lalu), Grand Theft Auto (GTA) V hingga Civilization V menjadikan politik sebagai salah satu bumbu utama. Kehadiran politik di dunia game sudah tidak dianggap tabu, bahkan beberapa game yang menjadikan politik sebagai tema berhasil merebut hati penggemar. Menengok sedikit ke belakang, tahun lalu BioShock Infinite ditasbihkan menjadi salah satu game terbaik 2013. Bahkan, GTA V yang menjadi pesaingnya merebut tahta game terbaik juga menyisipkan elemen politik dan juga pemilihan umum di dalam gameplay-nya.
Pemilihan gubernur dalam Grand Theft Auto V[/caption]
Dengan besarnya pasar yang dijangkau oleh game dan juga kesuksesan beberapa game bertema politik membuat game sudah seperti menjadi sarana komunikasi universal. Mempelajari politik dan juga pemilu juga bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, dari ruang keluarga bahkan dari genggaman tangan sekalipun. Hal itu menjadi salah satu landasan utama beberapa golongan akhirnya menjadikan game (terutama advertising game atau advergame) sebagai alat kampanye politik, untuk “mengiklankan" citra mereka. Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh game dengan dimanfaatkan sebagai media kampanye, mulai dari menjangkau potensi pemilih yang lebih luas, kampanye dengan cara yang lebih menyenangkan dan aman.
Selama ini, kata kampanye mungkin identik dengan orasi yang dilakukan oleh juru kampanye di hadapan massa secara satu arah. Dengan menggunakan game, kampanye pun bisa masuk ke ruang pribadi, tanpa harus menunggu berkumpulnya massa di satu tempat tertentu. Bahkan, target kampanye juga bisa memberikan interaksi, dan membuat kampanye menjadi dua arah. Hal ini juga mengubah sedikit pandangan masyarakat, bahwa advergame bukan hanya digunakan untuk mengiklankan sebuah produk, melainkan juga “mengiklankan” citra pribadi tokoh-tokoh politik kepada audiens yang lebih luas lagi.
Iklan Obama dalam game[/caption]
Kisah Barack Obama yang saat ini menjadi presiden Amerika Serikat menjadi salah satu bukti manjurnya kampanye dalam dunia game ini. Padahal, Obama pada saat itu tidak secara terang-terangan mengiklankan dirinya, hanya memberikan sosialisasi bahwa terdapat pemilihan umum lebih awal di beberapa negara bagian AS yang bisa diikuti. Namun dengan munculnya wajah Obama yang menghiasi iklan tersebut, membuat orang yang memainkan game tersebut “mengenal” siapa itu Obama. Statistik menunjukkan, bahwa pada saat kampanye tersebut dilakukan pada tahun 2008 lalu, tercatat lebih dari separuh suara yang didapatkan Obama datang dari orang-orang yang sebelumnya kurang mengenal dirinya, dan memilih dirinya setelah melihat iklan tersebut.
Selain sosialisasi, kampanye dalam dunia game juga bisa memberikan edukasi dengan cara yang menarik. Bagi sebagian orang, mungkin memperkenalkan dunia politik, calon presiden, dan proses pemilihan umum kepada anak-anak mereka tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun dengan hadirnya beberapa game simulasi kampanye dan pemilu, membuat pengenalan tersebut menjadi lebih menyenangkan.
Diawali Iklan dalam Game, Berujung Kepada Kursi Kepresidenan
Mencari tahu siapa yang memulai kampanye politik dengan memanfaatkan video game mungkin sulit. Namun apa yang dilakukan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama saat berkampanye tahun 2008 bisa menjadi tolak ukur seberapa besar efek video game dalam kampanye politik. Pada tahun 2008 lalu, saat Barack Obama bertarung untuk memperebutkan kursi kepresidenan, tim suksesnya melakukan kampanye yang tidak biasa. Pada saat itu, Obama memasang iklan pengingat pemilu di dalam video game, bukan hanya satu melainkan 18 game sekaligus! Sebagian besar game yang memunculkan iklan dirinya adalah game-game yang dipublikasikan oleh EA, seperti Burnout Paradise, Madden 09, dan Nascar 09.
Bukan hanya mengkampanyekan dirinya, tetapi iklan ini juga memberikan edukasi kepada calon pemilih yang kesulitan untuk mencari lokasi pemilihan umum yang terdekat dari lokasi mereka. “Iklan ini membantu kami mengkampanyekan VoteforChange.com, sehingga akan lebih banyak lagi pemilih yang mengetahui bahwa ada alat mudah untuk menemukan lokasi pemilihan umum terdekat mereka,” ungkap juru bicara Obama saat itu, Nick Shapiro. Obama sendiri diklaim EA sebagai calon presiden pertama yang memanfaatkan video game sebagai ruang untuk beriklan.
[youtube id="qzK_WE1IvOw"]
Iklan ini pun tampil menyatu dalam game. Sebagai contoh, dalam Madden atau Nascar, iklan ini muncul sebagai salah satu billboard yang ada di sisi arena pertandingan. Iklan ini memberikan edukasi kepada pemain, bahwa early voting (pemungutan suara awal) sudah dimulai, dan mengajak para pemain untuk menuju lokasi pemungutan suara yang tersedia. Iklan ini ditargetkan muncul di 10 negara bagian yang menyelenggarakan early voting, seperti Ohio, Iowa, Indiana, Montana, Wisconsin, North Carolina, Nevada, New Mexico, Florida dan Colorado. Durasi kemunculan iklan ini pun bervariasi antara satu negara bagian dengan negara bagian lainnya. Gamer yang berada di negara bagian yang lebih kecil akan melihat iklan ini lebih lama dibandingkan mereka yang berada di negara bagian yang lebih besar. Sesuai dengan media yang digunakan, iklan ini ditujukan untuk pria muda, berumur 18 hingga 34 tahun. Iklan ini muncul saat pengguna terkoneksi dengan Xbox Live, dan mengunduh update untuk game yang dimainkan, termasuk iklan ini.
Bukan hanya memberikan edukasi, tetapi iklan di dalam game ini justru membuat popularitas Obama pun meningkat dengan pesat, mengalahkan Hillary Clinton yang saat itu menjadi pesaing kuatnya merebut kursi presiden. Statistik mencatat, bahwa lebih dari 50% pendukung Obama menentukan pilihan kepadanya karena melihat foto dirinya muncul dalam game yang tengah mereka mainkan. “Keberhasilan” menggaet pendukung dari video game ini pun akhirnya membuat Obama kembali melakukan kampanye serupa saat kembali bertarung dengan Mitt Romney merebut kursi presiden tahun 2012 lalu.
Bagaimana dengan Indonesia? Simak di halaman selanjutnya ya!
Menjelang Pemilihan Presiden, di Indonesia Terjangkit "Wabah" Serupa
Entah terinspirasi dari sukses Obama atau tidak, menjelang pesta demokrasi tahun 2014 ini, fenomena menggunakan game sebagai kampanye politik mulai menjamur. Namun tidak seperti Obama yang secara terang-terangan menyebutkan bahwa dirinya memang berkampanye di dalam video game, beberapa game yang memunculkan nama calon-calon presiden (capres) di Indonesia tidak secara eksplisit menunjukkan bahwa game tersebut merupakan alat kampanye. Dua capres yang paling “populer” di dunia game adalah capres dari partai PDI Perjuangan, Jokowi dan dari partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mengenai popularitas, kita bisa mengukurnya dari satu pasar aplikasi. Katakanlah di Google Play Store, jika kamu mengetikkan kata Jokowi, maka kamu akan menemukan lebih dari sepuluh game yang menggunakan Jokowi sebagai ikonnya. Sedangkan jika mengetikkan kata Prabowo, maka jumlah game yang muncul lebih sedikit.
Beberapa game hanya dibuat sekedar untuk senang-senang saja bagi para penggemar capres bersangkutan, atau justru untuk meningkatkan popularitas dari game yang dibuat. Namun ada juga beberapa game yang sengaja dibuat simpatisan untuk lebih mendekatkan capres mereka dan mengenalkannya kepada masyarakat. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Jokowi Selamatkan Indonesia
Game yang dikembangkan untuk Flash ini sempat meramaikan kampanye PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, atau sejak Jokowi dipilih sebagai capres dari partai tersebut. Game ini dikembangkan oleh Metric Design, yang tidak lain adalah anggota relawan setia dari Gubernur DKI tersebut. Bahkan, di halaman resmi game-nya, kamu bisa menemukan beberapa akun jejaring sosial untuk mendukung terwujudnya Jokowi menjadi presiden RI kelak.
Mas Garuda
Berbeda dengan game Jokowi Selamatkan Indonesia yang dibuat secara sukarela oleh salah satu relawan setia Jokowi, untuk Mas Garuda ini memang sengaja dibuat oleh tim sukses Prabowo Subianto untuk meramaikan masa kampanye Pemilu Legislatif dan juga Pemilu Presiden nanti. Game ini memiliki gameplay yang mirip dengan Flappy Bird, dimana kali ini Mas Garuda harus terbang sembari menghindari papan-papan yang ada di layar. Yang menarik, papan-papan ini mengandung pesan yang penting, seperti Sikat Kolusi, Sikat Nepotisme, dan Sikat Kecurangan. Game berbasis flash ini bisa dimainkan via Facebook, dan memiliki fitur untuk sharing skor yang kamu dapat dengan pemain lainnya.
Game Capres 2014
Jika di beberapa game sebelumnya masing-masing hanya menampilkan satu capres saja, maka dalam game besutan Divine Kids dan Surya University ini beberapa orang capres muncul secara bersama-sama. Memang mengangkat beberapa nama capres, namun sebenarnya game ini bisa dibilang lebih mengarah ke edukasi. Dalam game ini, kemampuan matematikamu akan ditantang dengan cara menjawab pertanyaan yang diberikan dengan cepat. Para capres bukan bertarung untuk mendapatkan suara terbanyak, melainkan “adu cepat” di lintasan lari. Semakin cepat kamu menjawab pertanyaan yang diberikan, maka akan semakin cepat pula capres tersebut berlari. Game ini dikemas dengan gaya grafis yang lucu, sehingga cocok digunakan sebagai pengenalan capres kepada anak kecil.
Advergame politik bukan hanya melulu kampanye citra seseorang, partai atau kelompok tertentu. Beberapa advergame lainnya juga membawa misi untuk edukasi. Simak contohnya di halaman selanjutnya..
Bukan Cuma Kampanye, Tapi Juga Edukasi
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal, beberapa game memang lebih beraroma kampanye untuk mensosialisasikan capres tertentu. Namun terdapat juga beberapa game yang mengangkat tema politik, namun lebih mengarah ke edukasi. Edukasi di sini lebih ke arah sosialisasi pemilu itu sendiri, dan anjuran agar tidak melakukan golput alias tidak mempergunakan hak suara. Menjelang Pemilu Legislatif April kemarin, terdapat beberapa game yang khusus bertema Pemilu, yang memberikan edukasi bagaimana memberikan suara dengan benar seperti dua contoh game berikut ini.
Game Pemilu 2014
Satu game buatan GitsGames yang sempat naik daun menjelang perhelatan Pemilu Legislatif bulan April lalu. Game ini memang sangat kental dengan nilai-nilai edukasi, dimana di sini kita diajak untuk mengenal masing-masing partai peserta, hingga data diri dari para capres. Sambil bermain, game ini juga menyediakan banyak informasi menarik dan juga data-data statistik terkait partai peserta Pemilu. Game ini mensosialisasikan pemilu dengan menarik, dimana kamu akan mendapatkan reward setiap setelah membaca atau menonton video tentang pemilu, seperti mengetahui seluk beluk golput dan informasi mengenai peraturan yang diterapkan dalam pemilu.
Beberapa pengguna memuji bagaimana GitsGames dalam mengolah game ini, dan menyebutkan game ini cocok sebagai pengenalan Pemilu lebih dini kepada anak-anak. Game ini juga terkoneksi dengan website Pemilu, sehingga gamer juga mendapatkan informasi yang akurat sembari memainkan game-game yang disediakan. Sejak awal, memang GitsGames menuliskan bahwa game ini hanya merupakan edukasi dan sosialisasi Pemilu saja, bukan game yang mengkampanyekan satu partai atau golongan tertentu.
Coblos!!!
Tempa Labs juga tidak ketinggalan untuk mensosialisasikan pesta demokrasi tersebut, yaitu tentu saja melalui game. Jadilah sebuah game berjudul Coblos!!! yang dibuat dengan menggunakan HTML 5 yang memungkinkan untuk dimainkan dengan mudah di berbagai platform. Dengan semakin dekatnya Pemilu, tentunya TempaLabs melihat ini sebagai peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang Pemilu dan mensosialisasikan perhelatan lima tahunan ini. Game dibuat sederhana untuk mensimulasikan proses pencoblosan dengan setting di TPU.
Ada beberapa fitur yang ditawarkan oleh game ini, seperti memperkenalkan peran-peran petugas di TPU, mensimulasikan bagaimana alur pencoblosan yang akan kita alami di TPU, dan berisi beberapa tips untuk mengikuti pemilu yang bisa dibagikan melalui jejaring sosial. Tentu saja, semua simulasi tersebut disajikan dengan gaya kartun yang menarik, sekaligus edukatif bagi citizen yang baru akan mengikuti Pemilu untuk pertama kalinya tahun ini.
Punya pendapat menarik mengenai penggunaan game sebagai media kampanye politik? Share pendapatmu di kolom komentar ya!