Impresi Mencoba Astro Bot: Cerah, Fun, dan Terasa Menjanjikan
Berpotensi untuk jadi game yang asyik buat tua maupun muda
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, Duniaku.com - Pada 4 Juli 2024, saya mendapat kesempatan mencoba kesempatan hands-on Astro Bot untuk PS5.
Gimana kesan saya? Simak di bawah ini!
1. Mengenal Astro Bot
Ini adalah gambaran soal Astro Bot dari situs PlayStation:
"Kapal induk PS5® telah hancur, meninggalkan ASTRO dan kru bot yang tersebar di seluruh galaksi. Saatnya mengendarai Dual Speeder andalanmu untuk melintasi lebih dari 50 planet yang penuh dengan kesenangan, bahaya, dan kejutan. Dalam perjalananmu, manfaatkan kekuatan baru ASTRO dan bersatu kembali dengan banyak pahlawan ikonik dari alam semesta PlayStation! "
Game ini diumumkan sekitar 30 Mei lalu, saat "State of Play" dari PlayStation dan akan rilis 6 September 2024.
Ketika diungkap di "State of Play," Astro Bot termasuk judul yang mencuri perhatian. Game ini tampak bisa jadi game yang cocok untuk anak-anak, namun pemain tua pun bisa menikmatinya.
Baca Juga: Review Stellar Blade, Combat-nya Asyik!
2. Ada dukungan bahasa Indonesia
Apakah kamu tipe gamer yang kebingungan kalau game-nya tidak ada pilihan bahasa Indonesia?
Kalau begitu, kabar baik untuk kamu.
Versi Astro Bot yang saya mainkan di hands-on memiliki bahasa Indonesia, dengan translasi yang menurut saya cukup oke.
Saya rasa ini terutama akan cocok untuk pemain-pemain muda, karena game-nya sendiri cocok buat anak-anak.
3. Hal yang saya suka selama hands-on
Tentu saja, tidak mengejutkan Astro Bot benar-benar mengerahkan kemampuan controller DualSense dari PlayStation 5.
Ketika saya main ASTRO'S PLAYROOM saja game-nya sudah benar-benar menonjolkan fitur-fitur DualSense.
Kini, dengan pendekatan yang lebih ke petualangan platforming, kamu akan menggunakan berbagai fungsi unik DualSense dalam menjelajahi stage dan menemukan hal-hal menarik di dalamnya.
Ada satu bagian yang cukup berkesan bagi saya, dimana untuk menemukan satu hal tersembunyi di salah satu level saya harus berjalan di lantai unik. Ketika saya berada di lantai yang tepat, saya bisa merasakan sensasi berbeda di DualSense, yang membantu saya untuk menemukan hal tersembunyi yang saya cari-cari.
Kontrol di game ini sendiri terasa responsif dan mantap. Selama hands-on ada dua level platformer yang terasa cukup brutal, dimana saya harus melewati rangkaian rintangan dan kalau gagal saya harus kembali ke awal.
Dua level itu benar-benar menegaskan ke saya betapa mantapnya kontrol dan pengendalian karakter di Astro Bot. Pergerakan saya terasa enak dan presisi. Stage-nya tetap terasa sulit tentu, tapi itu lebih karena tantangan yang disajikan di jalurnya, bukan karena kendalinya.
Saya juga terkesan dengan desain setiap levelnya. Visualnya terasa cerah dan bentuk level yang saya mainkan terasa kreatif dan menakjubkan. Detail yang tersaji di setiap level juga cukup memukau dan membuat saya terkesan.
Di setiap level kamu bisa menemukan bot lain. Ada beberapa bot yang uniknya mirip dengan karakter PlayStation tertentu. Termasuk Kratos versi God of War, bot paling berkesan yang saya temukan dalam hands-on ini.
Satu level dalam hands-on juga menyajikan boss battle, yang memberi saya gambaran akan seperti apa pertempuran lawan boss di Astro Bot.
Di situ saya melawan gurita raksasa dengan sejumlah serangan berbahaya.
Untuk menghadapinya, kamu harus menggunakan perlengkapan khusus yang kamu miliki, menghindari serangan-serangannya, dan menunggu momen yang tepat untuk menyerang.
Kadang yang perlu kamu lakukan hanya menunggu dia membuat kesalahan.
Kadang kamu harus memancing dia melakukan kesalahan, seperti memukul ke cairan lengket, yang membuat dia kesulitan mengangkat kembali tentakelnya sehingga kamu bisa menyerang titik lemahnya.
Kadang kamu harus menyerang di momen yang tepat.
Pengalaman boss battle ini juga terasa menarik dan berkesan bagi saya, sehingga saya penasaran akan seperti apa boss battle lain.
4. Kenapa saya merasa game ini cocok untuk anak-anak dan juga pemain tua
Saya rasa pemain anak-anak bisa dengan mudah menguasai game ini, dan pemanfaatan fitur-fitur DualSense dalam penjelajahan level bisa jadi faktor "wow" tersendiri bagi mereka. Demikian pula dengan kualitas desain levelnya, yang sudah saya ulas di poin 3.
Gimana dengan pemain tua?
Saya sudah 35 tahun sekarang, tapi saya tetap mengapresiasi kualitas level dan betapa mantapnya kontrol di game ini.
Ada juga referensi yang mungkin justru bakal dipahami pemain seumuran saya ketimbang anak-anak. Seperti di satu bagian hands-on, saya ketemu bot dengan penampilan seperti PaRappa the Rapper serta Lammy dari Um Jammer Lammy. Itu dua game dari era PS1!
Dari segi tantangan, versi hands-on yang saya mainkan memiliki dua level dengan tingkat kesulitan tinggi.
Ini yang sudah saya sebut sebelumnya, level platformer brutal dimana kamu harus melalui berbagai rintangan sulit dan kalau kamu mati kamu bakal kembali dari awal.
Apakah bikin kesal? Oh ya, apalagi dibanding level dengan tingkat kesulitan mudah dan menengah yang bagi saya beneran santai dimainkan.
Tapi dengan kontrol yang luar biasa responsif, mencoba menyelesaikan level-level ini juga terasa asyik. Saya bahkan yakin level seperti ini bisa jadi tantangan bukan hanya untuk pemain muda, tapi juga yang sudah dewasa.
5. Astro Bot sudah mencuri perhatian saya sejak pertama diumumkan, dan pengalaman hands-on saya menegaskan game ini sangat menjanjikan
Astro Bot sudah mencuri perhatian saya sejak diumumkan di "State of Play" akhir Mei.
Setelah hands-on, saya semakin merasa ini game yang sangat menjanjikan.
Desain levelnya, visual dan animasinya, kontrolnya yang benar-benar enak... ini semua terasa sebagai resep jitu untuk platformer yang sangat berkesan.
Oh, dan untuk pemain senior, keberadaan bot dengan penampilan seperti karakter game klasik PlayStation bisa memberi unsur nostalgia yang asyik.
Sekarang mari kita nantikan bersama Astro Bot. Game-nya baru akan rilis 6 September 2024!
Baca Juga: Larissa Rochefort Cosplay Jadi EVE Sambut Rilis Stellar Blade!