TUTUP

Turtlepop: Journey to Freedom, Kura-Kura Petualang di Nintendo Switch!

Mantan Head of Product Development, Game Director, dan Executive Producer Atari Melbourne House, Andrew Carter, mendirikan sebuah game developer bernama Zengami dan langsung merilis game unyu Turtlepop: Journey to Freedom untuk Nintendo Switch!

Zengami, sebuah studio game baru yang didirikan oleh mantan anggota tim inti Atari Melbourne House, baru saja meluncurkan game terbarunya yang berjudul TurtlePop: Journey to Freedom. Game ini merupakan hasil kerjasama dengan DigiPen Game Studios (DGS). Diterbitkan secara eksklusif di Nintendo Switch, TurtlePop: Journey to Freedom diharapkan bisa mengudara di Nintendo eShop pada bulan Maret 2018.

TurtlePop: Journey to Freedom adalah game puzzle unyu yang memerkenalkan sekelompok kura-kura petualang, yakni Bebo, Deephi, Slimmie, Smarts, Willis, dan Sparky. Mereka dibantu oleh The Genie, penyu yang dapat digunakan pemain untuk memanipulasi dunia permainan dan meningkatkan kemampuan kura-kura.

Modus campaign pada game ini mempunyai 100 level pada tujuh dunia berbeda, dapat dimainkan oleh satu orang maupun co-op. Gameplay pada TurtlePop: Journey to Freedom juga sangat variatif dan menantang. Kita bisa mengendalikan berbagai macam karakter dengan turtle-link, manipulasi lingkungan dengan switching block, dan menaklukkan tantangan dengan sistem match 3. Pokoknya terasa intens dan menyenangkan!

Modus multiplayer sendiri dapat dilakukan sampai empat pemain. Formatnya bisa kompetitif maupun co-op. Arena Battle Crown Thief dan Battle Lick'em Up merupakan arena kompetitif yang bertujuan untuk memertahankan mahkota atau membebaskan kura-kura paling banyak untuk meraih kemenangan. Sedangkan pada modus Turtle Clash, pemain akan bertarung di layar split pada lebih 75 level lebih yang juga dapat dibuka dalam modus campaign.

TurtlePop: Journey to Freedom memang diciptakan ekslusif dan dioptimalkan untuk Nintendo Switch. Permainan ini bisa dijalankan pada native 1080p 60 dan native 720p 60 untuk tabletop atau handheld mode.

"Kami bereksperimen dengan banyak ide dan akhirnya maju dengan TurtlePop: Journey to Freedom. Nintendo benar-benar membuat kami bersemangat untuk membuat sesuatu yang baru!" ujar Andrew Carter, CEO Zengami. "Melalui pengembangan TurtlePop: Journey to Freedom, Nintendo mendukung upaya kami dan kami memang penggemar berat Switch. Switch adalah mesin yang luar biasa dan salah satu konsol favorit saya!" lanjutnya.

TurtlePop: Journey to Freedom, juga menandai peluncuran game pertama DigiPen Game Studios (DGS) untuk Nintendo Switch. Rencana Zengami untuk bekerjasama dengan DigiPen Game Studios (DGS) dan Infocomm Media Development Authority (IMDA) sebelumnya telah diumumkan pada DigiPen Game Conference tahunan yang diselenggarakan di Singapura.

"DGS sangat antusias untuk mempublikasikan game Nintendo Switch yang dibuat oleh studio berkelas di Singapura," kata Jason Chu, Chief Operating Officer - International of DigiPen Game Studios. "IP baru ini merupakan bukti kemampuan luar biasa dari tim Zengami, yang dipimpin oleh Andrew Carter. Hal ini menjadi tanda bahwa industri game Singapura telah maju ke satu titik di mana kita bisa membuat judul untuk pasar global. "

Zengami sendiri didirikan oleh Andrew Carter yang sebelumnya berperan sebagai Head of Product Development, Game Director, dan Executive Producer Atari Melbourne House bersama dengan dua orang sahabatnya, yakni Holger Liebnitz selaku Art Director dan Graeme Scott selaku Technical Director.

Ketiga veteran game tersebut menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengasah ketrampilan mereka dengan menciptakan judul ternama, seperti StarWars (Nintendo NES), KKnD (PC), Lemans 24 Hours (Sega Dreamcast), GrandPrix Challenge (Sony PS2), Transformers Armada (Sony PS2), dan lain-lain.

Diedit oleh Fachrul Razi