Konon ada dua sutradara yang hobi membuat kontroversi dalam setiap cerita game yang diadaptasi menjadi film, yang pertama Uwe Boll dan yang kedua ialah sutradara seri Resident Evil, Paul WS Anderson. Bagaimana menurutmu?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kesuksesan besar di balik seri game Monster Hunter mau tidak mau menarik perhatian para produser dan pembuat film untuk mengangkatnya menjadi film live-action. Kabar baiknya, hal tersebut benar-benar akan terjadi, tapi kabar buruknya adalah film Monster Hunter akan dikerjakan oleh orang-orang di balik seri film Resident Evil. Sutradara sekaligus dalang di balik Resident Evil, Paul WS Anderson, dikabarkan akan menggarap live-action game keluaran Capcom ini. Namun kabar ini tidaklah baru dan mengejutkan sebab Anderson sudah mengamankan hak cipta filmnya sejak November 2016 lalu. Anderson dikenal tergila-gila dengan game ini dan setelah memainkannya berhari-hari, ia memutuskan live-action Monster Hunter akan menjadi proyek selanjutnya. Kabar terbarunya, Milla Jovovich yang dikenal sebagai Alice dalam seri film Resident Evil akan membintangi film Monster Hunter. Selain kerja bareng sepanjang lima film Resident Evil, Jovovich juga merupakan istri Anderson. Seperti dikutip dari Variety, produksi dan syuting untuk film Monster Hunter ini akan dimulai September mendatang dengan budget sekitar $60 juta (Rp845 miliar). Belum jelas Jovovich akan berperan sebagai apa sebab studio di balik film ini, Impact Pictures, hanya merilis sinopsisnya saja. Film Monster Hunter akan bercerita tentang seorang lelaki biasa yang pekerjaannya juga biasa-biasa saja menemukan fakta bahwa ia adalah seorang keturunan pahlawan dari zaman kuno. Untuk menyelamatkan dunia dari serangan monster, ia harus berkelana ke dunia gaib untuk menjadi seorang Pemburu Monster. “Karakter utamanya akan sangat mudah untuk diterima khalayak Amerika karena sang tokoh diambil dari dunia dan punya latar belakang yang biasa-biasa saja. Ini seperti seorang warga normal yang harus terseret ke dunia paralel, dunia Monster Hunter,” ujar Anderson seperti dikutip Kotaku. Premis cerita film Monster Hunter yang akan dipresentasikan Anderson sebenarnya tidak terlalu menarik dan tak menawarkan sesuatu yang baru. Namun perlu diketahui, cerita game Monster Hunter pun berbeda dengan cerita game Resident Evil. Resident Evil dikenal memiliki narasi sebuah cerita dengan adanya protagonis utama, sementara Monster Hunter lebih fokus pada gameplay dengan pemain saling bekerja sama mengalahkan monster raksasa. Selain soal premis cerita, kekhawatiran lain yang wajar dialami oleh fans Monster Hunter adalah fakta bahwa Paul WS Anderson yang menyutradarai. Resident Evil adalah kisah paling sukses adaptasi game menjadi film. Secara komersial, enam film Resident Evil sejak tahun 2002 hingga 2016 berhasil meraih pendapatan kotor $1,23 miliar (Rp17 triliun). Namun, kesuksesan secara komersial justru berbanding terbalik dengan reaksi kritikus. Sepanjang enam film Resident Evil, Resident Evil: The Final Chapter (2016) adalah yang paling bagus nilainya, itu pun dengan raihan 36% skor Rotten Tomatoes dan angka 49 skor Metacritic. Menghadapi reaksi kritikus yang selalu buruk terhadap film-filmnya, Anderson kemudian mengklaim dirinya merupakan “sutradara rakyat”. “Menurut kami, indikator bagus tidaknya film adalah saat kamu duduk bersama ratusan orang yang menonton di bioskop. Kami tidak peduli dengan kritikus,” kata Anderson seperti dikutip dari Deadline. Diedit oleh Fachrul Razi