Setelah sempat terseok-seok di babak grup yang menggunakan Swiss Format, Astralis akhirnya menjadi juara ELEAGUE Major 2017!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
ELEAGUE Major 2017[/caption]
ELEAGUE Major 2017 menjadi gelaran terbesar Counter Strike:Global Offensive yang diselenggarakan oleh sang pengembang, Valve. Turnamen tingkat Valve-Premier ini menghadirkan 16 tim terbaik CS:GO dari seluruh dunia untuk bertarung memperebutkan gelar "Legend" tahun ini dan total hadiah $1.000.000.
Astralis dengan trofi ELEAGUE Major 2017[/caption] Sempat mengalami kendala performa, Astralis yang terseok-seok di babak grup ternyata mampu menjadi juara ELEAGUE Major 2017 yang diselenggarakan di Fox Theatre, Atlanta (Amerika Serikat). Menghadapi favorit juara, Virtus.pro di final, Astralis mampu membalikkan keadaan di awal pertandingan dan berhasil menang 2-1. [read_more id="286214"] Babak grup yang menggunakan sistem
Swiss format sempat membuat Astralis kesulitan, meskipun akhirnya mereka berhasil lolos di babak paling terakhir dengan catatan menang kalah 3-2. Fase
playoff langsung menghadapkan mereka pada juara grup dengan catatan terbaik, Natus Vincere (Na'vi) yang berhasil mengunci total menang-kalah 3-0 di babak grup.
Astralis menghancurkan prediksi para penonton ELEAGUE Major 2017 dengan berhasil mengalahkan Na'vi yang merupakan salah satu favorit turnamen - melihat dari performa mereka yang selama beberapa waktu tengah panas. Berhasil menang 2-1 (16-7, 14-16, 16-10), Astralis lantas menghadapi Fnatic yang berhasil mengalahkan Gambit Esports 2-1 (16-7, 3-16, 16-7) di perempat final lainnya.
Pertarungan Astralis dan Fnatic sejatinya lebih dari sekedar pertandingan semifinal - ini pertarungan antara tim terbaik dari Denmark (Astralis) dengan tim terbaik asal Swedia (Fnatic), dimananya keduanya pun memegang gelar "Legend" tahun lalu. Melalui pertarungan alot di awal, Astralis akhirnya mengunci kemenangan 2-0 (19-16, 16-5) atas Fnatic.
[duniaku_adsense] Di babak final, Astralis bertemu dengan salah satu favorit juara, Virtus.pro. Tidak diunggulkan menghadapi Virtus.pro - yang tengah dalam performa terbaik mereka bahkan sebelum ELEAGUE Major 2017, Astralis menunjukkan kelas mereka sebagai tim dengan permainan solid nan menjanjikan selama semusim kedepan.
Game pertama terjadi di peta yang menjadi
pick dari Virtus.pro - Nuke. Meski menjadi salah satu peta yang mereka unggul, Virtus.pro nampak kewalahan menghadapi strategi dan kesolidan dari Astralis. Meski sudah berjuang, Astralis harus merelakan
game pertama untuk kemenangan Virtus.pro 12-16.
Astralis kembali menunjukkan kesolidan mereka, meskipun Virtus.pro juga terus menunjukkan permainan terbaik mereka. Melalui pertarungan alot di
game kedua dengan peta Overpass -
pick dari Astralis, mereka mampu memaksakan pertarungan ke
game ketiga dengan kemenangan 16-14. [duniaku_baca_juga] Astralis pun akhirnya menjadi juara dari ELEAGUE Major 2017 setelah kembali menang tipis 16-14 di
game ketiga, mengunci kemenangan 2-1 di final atas Virtus.pro. Astralis kembali menyandang status "Legend" yang sudah didapatkannya di tahun lalu, ditambah hadiah uang utama dengan jumlah terbesar dari seluruh turnamen
CS:GO di dunia - $500.000.
Pertama kali diterbitkan di duniagames.co.id