Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kurang sehari lagi, atau lebih tepatnya pada tanggal 21 April 2015 besok Artoncode Indonesia dan Vandaria Saga akan memulai kampanye Kickstarter dari Winterflame: The Other Side.
Game yang diangkat dari salah satu novel
best seller dari Vandaria Saga, Winterflame ini akan menggelar kampanye Kickstarter selama
sebulan penuh 39 hari hingga 20 Mei 2015 mendatang dengan target pendanaan 68.000 CAD (Dollar Kanada). [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/31/artoncode-vandaria-winterflame-game/" title="Rambah Pasar Internasional, Artoncode dan Vandaria Siap Bawa Winterflame Game Berkampanye di Kickstarter!"] Dalam game ini pemain akan diperkenalkan dengan seorang anak laki-laki bernama Lev, yang harus berkelana ke lima dunia untuk mencari cintanya yang hilang. Perjuangan Lev tidaklah mudah, karena masing-masing dunia memberikan teka-teki yang harus dipecahkan. Tetapi Lev memiliki sebuah
magic gauntlet dengan empat macam peluru untuk menyelesaikan
puzzle-puzzle tersebut. Semakin jauh Lev berkelana, maka semakin kompleks pula teka-teki yang ditemui, yang mengharuskan dia untuk menemukan kombinasi peluru yang pas untuk menyelesaikannya. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/05/winterflame-game-kenalkan-karakter-utamanya/" title="Winterflame Game Kenalkan Karakter Utamanya!"] Artoncode sendiri sempat membawa game ini ke panggung GDC 2015 bulan lalu dan berhasil menarik perhatian beberapa studio dan komposer game kelas dunia seperti Hexany Audio (Disney Infinity, Family Guy: Back to the Multiverse) dan Mike Raznick (Tekken Mobile, Oddworld: New ‘n’ Tasty!). Kedua studio dan komposer game ini pun siap membantu pembuatan
soundtrack dari game ini. Selain itu, Artoncode juga sudah menggandeng Sandboxr untuk membuat
minifigure Lev setinggi 7.6 cm sebagai salah satu
reward bagi
backer kampanye Kickstarter-nya nanti. [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/02/17/artoncode-indonesia-dan-persiapan-winterflame-game-menuju-gdc-2015/" title="Artoncode Indonesia dan Persiapan Winterflame Game Menuju GDC 2015"] Nah, dalam kesempatan kali ini Duniaku mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Indra Gunawan, CEO dari Artoncode Indonesia. Indra menjelaskan banyak hal mengenai persiapan Winterflame: The Other Side sebelum terjun ke Kickstarter, dan apa saja yang sudah dipelajari dari proyek-proyek game dari Indonesia sebelumnya. Simak hasil wawancaranya berikut ini! Concept art Gauntlet dari Lev[/caption]
Duniaku (D): Bagaimana tanggapan pengunjung GDC terhadap Winterflame: The Other Side? Indra Gunawan (IG): Tanggapannya sangat positif. Mereka lumayan
surprise karena di Indonesia ada talenta-talenta yang bisa membuat game se-
polish Winterflame ini.
D: Winterflame: The Other Side sudah digarap sejak tahun lalu. Kenapa akhirnya memilih untuk menggalang dana lewat Kickstarter? IG:
Project ini tadinya
project sendiri. Kita tidak mulai dari game saja, tetapi kita memulai dengan memperbaiki IP Vandaria. Kita mulai dari novel terlebih dahulu. Melihat novel dan game Winterflame mendapatkan penghargaan, kita optimis bahwa IP ini dapat diterima pasar dengan baik. Oleh karena itu, kita coba
platform dengan
market yag lebih besar. Kickstarter adalah
platform yang memberikan fasilitas kepada pengembang game
indie dapat memperkenalkan game kita secara internasional. Dengan Kickstarter, kita berusaha membuka dan menjalin hubungan dengan talenta-talenta internasional yang punya
passion di game
genre ini. Indra Gunawan, CEO dari Artoncode Indonesia[/caption]
D: Apa persiapan yang menurut Artoncode paling penting bagi kampanye Kickstarter untuk Winterflame: The Other Side? IG: Pertama,
pre-production planning. Dari segi pengembangan game itu sendiri, yaitu dari segi
art, engine, game design, dan
sound. Yang kedua adalah
pre-planning marketing-nya, yaitu bagaimana kita akan mendapatkan perhatian calon
backer sebanyak-banyaknya. Penting juga persiapan merespon komen dari
backer serta bagaimana
update selama dan sesudah kampanye berlangsung. Semuanya perlu
planning yang matang. Kita juga ingin mengetes produk yang kita kerjakan ini apakah ini mendapat tanggapan positif dari
market lokal dan internasional. Makanya kita ke GDC untuk lihat respon dari
market luar. Di sana kita dapat banyak tanggapan positif dari para ahli di industri ini. Tentu saja yang paling penting, kita perlu tahu bagaimana Kickstarter bekerja.
D: Pelajaran apa yang Artoncode petik dari game-game Indonesia yang sudah sukses mengumpulkan dana dari Kickstarter? IG: Yang kita pelajari adalah kematangan konsep dan tingkat ke-
polished-an
art asset yang sudah dibuat. Juga matangnya persiapan
marketing mereka untuk merespon setiap komen dan uniknya hadiah yang diberikan kepada tiap
backer. Minifigure Lev dari Sanboxr yang akan menjadi salah satu reward bagi para backer[/caption]
D: Apa keistimewaan Winterflame: The Other Side dari game-game Indonesia lainnya yang juga dikampanyekan lewat Kickstarter? IG: Mungkin ini salah satu game Indonesia yang paling ambisius dimana uniknya
project ini melibatkan banyak orang-orang yang memiliki pengalaman dan
passion di bidang IP. Winterflame: The Other Side ini merupakan proyek dengan kolaborasi banyak talenta yang hebat untuk mengangkat level game Indonesia ke level internasional. Misalnya, untuk penulis, kita libatkan Fachrul Razi (penulis novel Winterflame) dan Ami Raditya (kreator Vandaria). Ada Anton Budiono dan Michael Elwin yang jago banget di industri game. Untuk ilustrasi, ada Staven Andersen dan Yohan Power, dan lain-lain. Kita kolaborasi bukan cuma satu tim saja. Winterflame juga menarik dalam arti kita merancang game sekaligus merancang IP-nya, termasuk novel dan
cardgame. Jadi orang-orang yang menikmati Winterflame dari novelnya dulu dan mendapatkan pengalaman baru dari game-nya itu sendiri.
D: Target Winterflame: The Other Side adalah 68,000 CAD (Canadian Dollar). Mengapa perlu dana sebesar itu? Bagaimana Artoncode yakin bisa mencapainya? IG: Yah jumlah itu mungkin terkesan besar bagi game Indonesia, tapi itu biaya minimum yang diperlukan untuk melibatkan talenta-talenta yang terlibat dalam Winterflame: The Other Side, untuk menciptakan game yang setara game internasional. Teman-teman juga dapat melihat di Kickstarter ada banyak game yang kira-kira setara dengan Winterflame: The Other Side tetapi meminta dana yang jauh lebih besar. Ini untuk meyakinkan calon
backer bahwa di Indonesia juga ada talenta-talenta yang sama hebatnya dan kita juga ingin membuktikan bahwa di Indonesia itu tidak kalah kreatif dan merupakan investasi yang baik bagi dunia. Kita ingin membuktikan bahwa industri game di Indonesia juga bersinar, asalkan kita siap bekerja keras. Kita optimis bisa mencapai target
funding kita karena seperti yang sudah dijelaskan tadi, Winterflame: The Other Side mendapatkan tanggapan positif dari banyak orang di GDC. Sepulangnya dari GDC, kita langsung mempersiapkan diri dalam hal-hal yang juga sudah dijelaskan tadi.
D: Terima kasih untuk waktunya. Semoga sukses dengan kampanye Kickstarter Winterflame: The Other Side ini! Oiya, untuk mengikuti perkembangan seputar kampanye Kickstarter dari Winterflame: The Other Side ini kamu juga bisa
follow [outbound_link text="akun resmi dari Artoncode" link="https://www.kickstarter.com/profile/artoncode"] di Kickstarter.