Ber-setting 22 tahun sebelum An Octave Higher, game ini sepertinya bakal punya kisah yang tidak kalah menarik!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sukses dengan An Octave Higher, Kidalang kini mengembangkan prekuelnya, One Small Fire at a Time yang masih mengusung genre visual novel. Seperti apa game ini?
[read_more id="203138"] Meskipun baru menelurkan satu visual novel, namun developer game asal Bandung, Kidalang sukses menarik perhatian para penggemar genre tersebut.
One Small Fire at a Time ini diplot sebagai prekuel dari An Octave Higher, dimana game ini ber-setting di kota yang sama, Overture. Namun karena diplot sebagai prekuel, maka setting waktu game ini pun 22 tahun sebelum An Octave Higher. One Small Fire at a Time ini mengisahkan seorang gadis berusia 13 tahun bernama Janis yang mengidap penyakit mental yang tidak disembuhkan oleh
magic. Janis hidup di Overture dimana semua orang bisa menggunakan
magic, sedangkan dirinya tidak bisa. Hal itulah yang membuat Janis mengidap penyakit mental dan kerap menjadi sasaran
bully dari teman-temannya. Berikut adalah deskripsi kisah One Small Fire at a Time seperti dikutip dari [outbound_link text="pernyataan resmi" link="https://static.duniaku.net/2015/10/duniaku-kidalang-3.jpg">
In Overture, magic can cure all diseases, but not that of the mind. Society looks down on those whose illness is incurable by magic, and lunatics must stay in madhouses until they recover their sanity—if they ever do. Thirteen-year-old Janis has been living in one such madhouse ever since she was abandoned by her parents for having the worst kind of madness known to man—worse than the depression that makes some people long for death, worse than the paranoia that makes its sufferers live in constant fear, worse than hallucinations and delusions—because in a city where everyone can use magic, Janis alone can’t. Her disability makes Janis an easy target for bullying, but it never stops her from fighting back, even though she always loses. This catches the attention of Aiden Woolf, a powerful mage and police commander who is visiting the madhouse on an investigation. In Woolf Janis finds a father figure, but can their fateful meeting cure Janis of her madness?
Yohan Alexander (tengah), co founder dari Kidalang saat menerima penghargaan di Indie Prize Casual Connect Asia 2015 lalu[/caption] [read_more id="203751"] Kidalang mengungkapkan bahwa mereka sudah melakukan penelitian yang mendalam mengenai berbagai penyakit mental yang ada karena mereka ingin membuat game ini seakurat mungkin dengan dunia nyata. Lebih lanjut Kidalang juga mengungkapkan bahwa durasi gameplay dari game ini sekitar setengah dari An Octave Higher. Meskipun merupakan prekuel, namun bagi kamu yang belum memainkan An Octave Higher, Kidalang menjamin bahwa kamu tetap bisa menikmati game ini dengan baik. Bersamaan dengan konfirmasi ini, Kidalang juga mendiskon [outbound_link text="An Octave Higher di Steam" link="http://store.steampowered.com/app/352780/"] sebesar 70%, dari harga awal Rp 99.999 menjadi tinggal Rp 29.999 saja. Tentu ini merupakan kesempatan emas bagimu yang ingin memainkan An Octave Higher terlebih dulu sebelum memainkan One Small Fire at a Time ini. Sayang, sampai artikel ini ditulis Kidalang belum mengkonfirmasikan kapan game ini bakal dirilis.