Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sumber: Battle.net[/caption]
Setelah mencapai jumlah pemain aktif hingga 3 juta orang, Destiny 2 mengalami penurunan jumlah pemain dalam waktu singkat. Ini penyebabnya!
[duniaku_baca_juga] Peluncuran game
Destiny 2 versi konsol pada awal bulan September lalu disambut hangat oleh gamer dan secara fantastis lebih dari 3 juta pengguna bermain secara bersamaan. Namun sayang kesuksesan itu tidak bertahan lama. Jumlah pemain game ini semakin berkurang dari 3.5 juta pengguna aktif, populasinya turun hingga 800 ribu atau hampir 2 juta pengguna dalam kurun waktu satu bulan saja.
Sumber: Destiny Tracker[/caption] Saat ini
Destiny 2 versi PC memang telah diluncurkan dan kemungkinan jumlah pemain akan naik kembali. Disini
Duniaku.net ingin membahas kenapa begitu banyak pemain meninggalkan
Destiny 2 dan tidak kembali? [page_break no="1" title="Semua serba sama"]
Sumber: YouTube[/caption]
Developer game Bungie telah melakukan banyak hal yang sama di
Destiny 2. Mereka telah mengambil sistem dasar dari
Destiny dan menghasilkan sesuatu yang sama tapi dikemas dalam bentuk yang sedikit berbeda.
Destiny 2 memiliki lebih banyak cerita, tapi tidak terlalu menarik dan bisa dikatakan mirip dengan
Destiny. Selain itu
class yang tersedia di
Destiny 2 juga sama, hanya saja ada beberapa
subclass tambahan. Untuk PvP atau PvE juga terasa sama dan sistem pengumpulan senjata dan
gear juga hampir sama. Intinya dalam hal kualitas dan desain, tidak cukup membuat pemain tertarik, terutama bagi mereka yang telah menghabiskan banyak waktu untuk bermain di seri pertamanya. Beberapa gamer juga berpendapat bahwa seri kedua ini seperti sebuah
expansion ketimbang sebuah game baru. [page_break no="2" title="Tidak banyak hal yang bisa dilakukan!"]
Sumber: The Verge[/caption] Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, cerita di game ini memang lebih beragam dan lebih panjang dari seri sebelumnya. Namun, tetap saja hanya lebih lama beberapa jam saja! Setelah kamu menyelesaikan
story dan mencapai
level maksmial, kamu akan mulai fokus untuk meningkatkan kekuatan melalui
gear yang bisa diperoleh lewat
Nightfalls, Strikes, Crucible, event, dan
raid. Tapi ini juga tidak memakan waktu yang lama. Inti dari sebuah game MMO adalah mendorong pemain untuk terus melakukan banyak hal, atau secara kasarnya sebuah MMO bisa dibilang sukses jika pemainnya bisa sampai lupa waktu untuk mengurus dunia nyatanya!
Destiny 2 tidak memiliki tingkat konten, detail, dan juga kekurangan keragaman mekanik atau
gameplay untuk membuat orang kembali bermain dan betah berlama-lama di dalam game. [page_break no="3" title="Banyak judul game yang lebih menarik untuk dimainkan"]
Sumber: Wccftech[/caption] Game ini diluncurkan pada waktu dan momen yang kurang tepat, atau lebih tepatnya sedang ada banyak judul game yang dirilis pada akhir tahun ini. Tak lama setelah rilisnya game ini, kami melihat ada game seperti
South Park, Shadow of War, Fifa 18,
Assassin's Creed Origin, Mario Odyssey, Forza 7,
Evil Within, Gran Turismo, dan beberapa game besar lainnya yang akan hadir akhir tahun ini bisa menjadi salah satu alasan banyak pemain meninggalkan game besutan Bungie ini.
Apakah ini akhir dari game Destiny 2?
Sebelum kita menyebut
Destiny 2 sebagai game "gagal", masih ada dua harapan yang bisa kita lihat kedepannya. Yang pertama adalah rilisnya versi PC, di mana komunitas game PC biasanya bisa berkembang dan bertahan lebih lama. [read_more id="329215"] Yang kedua, Destiny dikenal dengan banyak DLC yang berkualitas tinggi mungkin bisa membantu banyak pemain yang kembali memainkan game ini.
Diedit oleh Fachrul Razi