Sampai butuh psikiater dan banyak nara sumber yang sebelumnya pernah mengalami gangguan mental untuk bisa mengembangkan proyek ini!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/03/12/dmc-definitive-edition-dirilis-dengan-segudang-perubahan/" title="DmC Definitive Edition Berikan Banyak Perubahan"] Selama event Gamescom 2014 pertengahan Agustus 2014 lalu, Ninja Theory, developer di balik versi reboot Devil May Cry (DmC), Enslaved: Odyssey to The West dan juga satu judul eksklusif PS3 Heavenly Sword, mengkonfirmasikan proyek terbarunya eksklusif konsol untuk PlayStation 4, yang mereka beri judul dengan Hellblade. Awalnya memang untuk PS4 saja, namun Januari 2015 lalu pihak pengembang juga menginformasikan pengembangan versi PC-nya, yang rencananya bakal mendukung resolusi hingga 4K, serta dukungan mod. Mendekati E3 2015, dimana Ninja Theory dikabarkan bakal memberikan demo playable pertamanya, mereka merilis trailer gameplay pertama, sekaligus memberi petunjuk jika game terbarunya ini bakal mengeksplorasi keadaan kejiwaan karakternya.
Hellblade E3 2015 Trailer
[youtube_embed id="yii3vASYYLs"] Hellblade mengisahkan Senua, seorang pejuang Celtic, suku yang banyak ditemui di Eropa Utara / Barat (sekarang daratan di Skotlandia, Irlandia dan Wales, mitologi ini pasti juga sudah dipahami dengan baik oleh Ninja Theory, yang memang bermarkas di Cambridge, Inggris Raya, yang dekat dengan negara asal mitologi tersebut). Senua menderita trauma berat setelah Viking menyerang. Selama permainan dia melakukan perjalanan menuju tempat yang digambarkan sebagai perwujudan Neraka. Namun gambaran tersebut sebenarnya hanya perwujudan dari penyakit kejiawaan yang dideritanya pasca penyerangan Viking. Untuk menggambarkan kondisi kejiwaannya, Senua bakal mengalami psychosis, termasuk itu halusinasi dan delusi / paranoid, sekaligus juga menderita karena terus-menerus dihantui rasa cemas dan depresi. [read_more link="http://www.duniaku.net/2014/08/13/gamescom-2014-hellblade-satu-lagi-karya-dari-developer-dmc-dan-enslaved/" title="Satu Lagi Karya Developer DmC"] Untuk mengatasi hal itu, Ninja Theory menggunakan bantuan Paul Fletcher, seorang psikiater dan profesor dalam bidang Kesehatan Neuroscience dari Universitas Cambridge, kota dimana Ninja Theory bermarkas. Selain itu, developer juga menggunakan bantuan banyak nara sumber yang sebelumnya pernah mengalami gangguan mental. Bahkan game action Ninja Theory ini juga didukung oleh Wellcome Trust, yayasan global yang bertujuan membangun pemahaman publik yang lebih besar terhadap ilmu pengetahuan dan kesehatan. Menurut creative partnerships manager Wellcome Trust, Iain Dodgeson, “Bukanya menjadi game yang mengajari kita mengenai kejiwaan, Hellblade justru memungkinkan kita untuk menjelajahinya melalui karakter yang menarik dan kompleks, serta dunia yang dia tinggali.” [read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/06/disney-infinity-3-0-edition-dikonfirmasikan/" title="Ninja Theory Bikin Disney Infinity Seperti Devil May Cry"] Hellblade juga akan menjadi debut Ninja Theory dalam jalur indie, karena untuk pertama kalinya mereka akan mempublikasikan sebuah game sendiri tanpa menggunakan publisher. “Kami menyebut Hellblade sebagai game AAA independen, yang artinya game ini akan dikembangkan dan dipublikasikan secara independen, tetapi dengan semua kualitas dan nilai produksi yang setara dengan game AAA yang ada di pasaran,” ujar Dom Matthews, Product Development dari Ninja Theory. Matthews juga mengungkapkan bahwa mereka ingin membuat sebuah game yang lebih kecil dan terfokus, yang nantinya akan didistribusikan secara digital untuk menekan harganya. Ninja Theory juga mengaku mereka cukup menjual game ini 300 ribu kopi saja untuk balik modalnya!
Hellblade Development Diary 4: Creating the World
[youtube_embed id="qdDb6mz0fHo"] Belakangan diketahui, jika keseluruhan tim yang mengembangkan Hellblade hanya 15 orang saja! Bahkan desain dunianya hanya ditangani oleh satu orang. Rahasianya ada pada cara cerdas mereka memanfaatkan data satelit Google yang menyorot daratan Nordik, dan mengimpor datanya ke dalam Unreal Engine, kemudian menggunakannya sebagai basis untuk mendesain lingkungan dalam game. Demikian juga berlaku pada bagian cutscene, hanya ada satu orang yang dibebani tugas mendesain cutscene dalam game. Informasi ceritanya sendiri tidak bergantung pada cutscene, melainkan menyatu dalam stage gamenya. Hellblade rencananya bakal dirilis tahun 2016 mendatang untuk PS4 dan PC.
Hellblade Development Diary 12: The Mind of Senua
[youtube_embed id="zS6wHzwUDI4"]
Sumber: [outbound_link text="Sony" link="http://blog.us.playstation.com/2015/06/10/hellblade-new-gameplay-trailer-follows-a-struggling-warrior/"]