TUTUP

8 Sekuel Keren yang Ga Sanggup Selamatkan Franchise Game ini

Duh, masih gagal ngangkat franchisenya sendiri!

Membuat sebuah video game ibarat sedang bertaruh. Begitulah kiranya saya menyebut. Bagaimana tidak? Para developer bakal menggelontorkan uang jutaan dolar untuk melakukan riset dan membayar karyawan hanya demi membuat sebuah video game.

Tak main-main, waktu selama bertahun-tahun dihabiskan developer untuk bisa membuat game yang sempurna. Sialnya, tidak semua game berhasil dan modal yang banyak juga tidak menjanjikan kesuksesan bagi sebuah video game. Tak jarang ada beberapa developer yang mati karena game besutan mereka tidak laku di pasaran.

Bagi developer yang punya modal raksaksa, kegagalan bisa mereka jadikan pelajaran pada akhirnya. Bila mereka berani, para developer ini bakal membuat game kembali demi bisa menyelamatkan sebuah franchise gagal yang mereka miliki. Sudah pasti untuk melakukan misi sulit ini mereka bakal mengerahkan seluruh kemampuan.

Sekuel pun jadi dengan kualitas mentereng. Tapi nasib berkata lain, karena beberapa franchise harus tidak dilanjutkan meski memiliki sekuel yang baik. Kali ini kita bakal membahas delapan sekuel keren yang gagal selamatkan franchisenya sendiri.

Devil May Cry 4 yang dirilis pada tahun 2008 memang keren. Diperkenalkan untuk generasi PlayStation 3, seri keempat itu memang cukup sukses. Tapi selepas itu Capcom seakan mengubur dalam-dalam mengenai franchise popular itu. Gosip berdatangan silih berganti hingga akhirnya Capcom bersama Ninja Theory menelurkan sebuah seri baru.

Seri bernama DmC: Devil May Cry ini tampil dengan penuh kontroversi. Yang paling melekat adalah perubahan Dante menjadi lebih aneh secara desain. Dari segi cerita, DmC memang lumayan bagus dan dari segi gameplay juga masif. Tapi sayang, seri yang patut dicoba ini tak mampu menyelamatkan franchise game ini.

Yang sanggup menyelamatkannya mungkin cuman Devil May Cry 5 yang bakal keluar 2019.

Mengadaptasi mekanisme open world khas Rockstar, Max Payne 3 memang tampil sangat liar. Ia meneruskan apa yang pernah dikerjakan oleh Remedy Entertainment di Max Payne 1 dan 2. Penantian akan seri keren yang satu ini pun tercipta lewat tangan Rockstar.

Sebagai developer yang mantap, Rockstar memang tak diragukan lagi kiprahnya. Para gamer juga menanti apakah game ini layak untuk dimainkan atau tidak. Untungnya Max Payne 3 tampil dengan bagus dari segi gameplay maupun cerita. Ia juga masih seperti Max yang kita kenal.

Tapi nyatanya, tangan dingin Rockstar tetap gagal untuk membuat franchise ini bersinar. Hingga sekarang, Max Payne masih terkubur.

Saat ini Doom merupakan salah satu game shooter terbaik yang pernah dibuat. Tapi tunggu dulu, untuk mencapai itu, setidaknya game ini harus mengalami jatuh bangun selama 12 tahun. Ya, game ini pernah absen dalam jangka waktu begitu lama dari industri game hingga akhirnya muncul kembali dengan sangat ciamik.

Sebelum Doom 2016, seri terakhir dari game ini bernama Doom 3. Di sini Doom memiliki mekanisme mantap dari segi gameplay maupun cerita. Seakan-akan gamer diperkenalkan sesuatu yang berbeda.

Doom 3 lahir menjadi sangat ciamik, tapi sayangnya, seri tersebut menjadi seri terakhir sebelum akhirnya Doom hiatus selama 12 tahun. Tidur panjang, Doom 2016 melanjutkan apa yang pernah ditawarkan oleh Doom 3.

Di halaman selanjutnya masih ada nih sekuel keren yang gagal selamatkan franchise mereka. Apa saja ya kira-kira?

Prince of Persia: The Forgotten Sands merupakan sebuah sekuel yang sangat luar biasa. Tapi sayang, game ini harus diplot sebagai sekuel keren yang gagal selamatkan franchisenya sendiri. Di tahun 2008, Ubisoft melakukan sesuatu pada game Prince of Persia yang menyebabkan game ini gagal lepas landas.

Tak mau mengulangi hal serupa, The Forgotten Sands dibuat dengan hati-hati dan harapannya bisa meledak di pasaran. Memang keinginan Ubisoft terwujud, tapi kemudian sekuel ini menjadi game terakhir dari Prince of Persia. Hingga sekarang kita tak melihat lagi sang pangeran berpetualang.

Oiya, Prince of Persia juga gagal bersinar karena adanya Assassin's Creed yang dianggap gamer lebih menarik dan segar.

Halo 4 merupakan seri terbaru tanpa kehadiran developer Bungie. Seri ini kemudian diambil alih oleh studio bernama 343 yang memperkenalkan banyak aspek. Sebagai seri yang diplot untuk menyelamatkan franchise, Halo 4 memang tergolong sukses karena penyegaran yang mereka lakukan di berbagai aspek.

Tapi sayangnya, kerennya sekuel ini tak bertahan lama serta tak mampu untuk mengangkat nama Halo. 343 juga gagal memberikan penyegaran selepas Halo 4 yang membuat mereka tersudut. Akhirnya Hal 4 menjadi kenangan dan dianggap sebagai sekuel keren yang gagal mengangkat franchise mereka sendiri.

Padahal kenyataannya Halo merupakan sebuah game yang sangat potensial.

Burnout Paradise merupakan sebuah hal yang gila dari dunia racing di industri game. Zaman dulu tak ada yang namanya game racing tapi memiliki cita rasa pemberontakan yang luar biasa seru. Jika ingin memainkan game ini kalian hanya punya satu opsi yaitu mainkan Burnout.

Untuk memperkokoh statusnya sebagai genre racing yang luar biasa, munculah Burnout: Paradise yang lebih brutal dengan konsep Open World-nya. Mereka langsung mendapatkan perhatian, tapi sayangnya, kesuksesan game ini tidak dilanjutkan.

Burnout menghilang dengan seluruh potensi gila yang dimilikinya. Tak berlebihan rasanya mencap Burnout: Paradise sebagai sekuel keren yang gagal mengangkat franchise mereka.

Di halaman selanjutnya masih ada dua lagi sekuel keren yang gagal buat franchise mereka bersinar. Apa saja ya kira-kira?

Watch Dogs 2 merupakan sebuah game yang sangat luar biasa. Game ini memiliki banyak perbaikan dan peningkatan dari seri pertamanya yang sangat repetitif di segala aspek. Tapi karena dibayang-bayangi seri pertama, sekuelnya mendapatkan perhatian buruk.

Hal ini dibuktikan dari angka pre-order yang benar-benar kecil karena terpengaruh seri pertama. Bahkan meskipun review menunjukkan Watch Dogs 2 sangat keren, tapi tetap saja sekuel ini tidak bisa mengangkat franchise ini. Tapi setidaknya penyegaran telah dibuktikan oleh Ubisoft untuk seri ini.

Splinter Cell: Blacklist memiliki pola dan mekanisme berbeda dari Conviction tapi tetap memasukkan beberapa faktor ke dalamnya. Kerennya, formulasi gabungan dari seri ini terbukti sukses. Game ini kemudian menjadi sesuatu yang sangat direkomendasikan untuk dimainkan.

Ya, Sam Fisher yang sangat ikonik itu telah kembali dengan berbagai ciri khasnya. Tapi sialnya, seri yang keren ini tetap tak membuat Splinter Cell bersinar. Ada yang mengatakan bahwa seri ini buruk secara komersial sehingga potensinya tidak tersebar luas. Padahal bila secara komersial sudah bagus, seri ini pasti bisa kembali mengangkat nama Sam Fisher.


Sepertinya itulah delapan sekuel keren yang gagal menyelamatkan franchisenya sendiri. Memang usaha boleh dilakukan, tapi bila sudah begini, bakal sulit untuk mengangkat delapan franchise di atas. Kini tinggal menunggu, apakah ada yang tertarik untuk mengangkat game ini kembali?

Untungnya Devil May Cry mau menunjukkan kembali tajinya tahun 2019. Apakah ia bakal bangkit kembali untuk menemani hari-hari para gamer? Kita tunggu saja!

Diedit oleh Doni Jaelani