Ada dua faktor petarung Bloody Roar bisa berubah menjadi hewan, yakni mereka berubah secara alami dan berubah karena eksperimen. #games
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ada dua faktor petarung Bloody Roar bisa berubah menjadi hewan, yakni mereka berubah secara alami dan berubah karena eksperimen.
[duniaku_baca_juga] Bagi gamer yang candu terhadap PlayStation 1 tentu saja pernah memainkan atau mengetahui
game fighting yang punya trobosan luar biasa,
Bloody Roar. Permainan yang satu ini mirip seperti
Tekken, namun bedanya
Bloody Roar memungkinkan kalian mengubah sang petarung menjadi seekor hewan. Ide yang cemerlang inilah yang membuat
Bloody Roar jaya di zaman PlayStation 1 hingga era PlayStation 2. Karakter-karakter ikonik seperti Long, Bakuryu, Yugo, dan Gado sering menjadi
tokoh utama ketika kita mengobrol Bloody Roar bersama teman. Nah, tapi tentunya
Bloody Roar masih menyisakan sebuah tanda tanya, mengapa para petarungnya bisa berubah menjadi seekor hewan. Mungkin ketika kita bermain
arcade, masing-masing karakter memiliki cerita tersendiri dan terkadang menjadi benang merah mengenai asal muasal perubahan hewan dalam
Bloody Roar. [duniaku_adsense] Perlu diketahui bahwa
Bloody Roar punya sebutan untuk para petarungnya yakni Zoanthropes. Sebutan ini disematkan kepada orang yang bisa berubah menjadi hewan dalam semesta
Bloody Roar. Jawaban dari pertanyaan mengapa para petarung
Bloody Roar bisa berubah menjadi hewan mungkin sangatlah sederhana. Jawabannya ada dua yakni mereka berubah secara alami dan berubah karena eksperimen. Perubahan secara alami artinya seseorang mendapatkan anugerah berubah menjadi seekor hewan itu dari sejak lahir. Contohnya adalah Yugo yang mendapatkan kemampuan berubah menjadi serigala sejak lahir karena sang ayah merupakan seorang Zoanthropes alami. Hal ini tentu saja berbeda dengan salah satu petarung
Bloody Roar bernama Alice yang mendapatkan perubahan sebagai Zoanthropes dari hasil eksperimen. Alice yang bisa mengubah dirinya menjadi kelinci merupakan hasil eksperimen yang sangat sempurna sehingga Alice mampu menjadi manusia seutuhnya dan juga bisa berubah menjadi kelinci bila keadaan memungkinkan.
Selain Alice, Zoanthropes hasil eksperimen lainnya adalah Stun. Stun bisa mengubah dirinya menjadi kumbang, walau wujudnya memang sangat aneh. Akan tetapi Stun ternyata merupakan eksperimen gagal sehingga versi manusia dirinya mengalami kecacatan dan harus mengkonsumsi darah serta manusia agar dirinya tetap bisa bertahan hidup. Dalam
Bloody Roar, tidak ada istilah menular atau perubahan Zoanthropes tidak bisa disebabkan karena gigitan atau sejenisnya. Tapi meski begitu, karakter bernama Xion yang sukses membuat Nagi di
Bloody Roar 4 mendapatkan kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi Zoanthropes. Intinya, di
Bloody Roar manusia bisa menjadi hewan hanya karena hal alami atau eksperimen. Goresan atau gigitan tidak bisa mengubah manusia jadi Zoanthropes.
Diedit oleh Fachrul Razi