Sophia Di Martino Jelaskan Sedihnya Situasi Sylvie di Akhir Seri Loki

Di Loki episode 6, Sylvie sangat bernafsu membunuh He Who Remains, hingga saat Loki meminta dia untuk minimal berpikir dulu, Sylvie melawan Loki sekalian.

Sophia Di Martino menjelaskan kalau sepanjang hidupnya, misi Sylvie adalah menemukan dalang TVA, sosok yang telah merengut segalanya dari dirinya. 

Saat akhirnya dia berjumpa dengan orang yang menyebabkan penderitaannya, Sylvie berpikir kalau membunuh orang itu akan membuat dia merasa lebih baik.

Sophia bahkan mengatakan kalau di momen itu, perasaan ingin membunuh He Who Remains lebih kuat dari perasaan apapun yang dia miliki kepada Loki. 

Tragisnya? Setelah Sylvie mengkhianati Loki, orang yang benar-benar peduli kepadanya, ia tidak memperoleh apa yang ia inginkan.

"Momen akhir itu adalah kehancuran total," menurut Sophia Di Martino. Sylvie mengira dia akan bisa memperoleh rasa lega karena membunuh targetnya.

Namun menurut Sophia Di Martino, Sylvie tak merasakan apapun. 

Dia masih merasakan marah, pahit, dan sedih. Namun dia tetap tidak memperoleh rasa lega. Yang dia dapatkan hanya rasa hampa. 

Yang bikin situasi ini semakin pahit adalah Sylvie berpotensi menciptakan kehancuran multisemesta karena hasratnya balas dendam.

Kang the Conqueror, varian He Who Remains, akan muncul. 

Mungkin kalau misalnya Sylvie merasa puas atas aksinya, dia bisa menjustifikasi kehancuran ini.

Namun mendengar dari Sophia kalau Sylvie hanya merasa hampa membuat situasi ini terasa pahit dan tragis juga.

Terutama karena sekali lagi, untuk bisa memperoleh dendamnya, Sylvie sampai mengkhianati Loki. Sylvie benar-benar kehilangan segalanya untuk membunuh He Who Remains dan ia tak memperoleh apa-apa.

Nah, itu sedihnya situasi Sylvie di Loki.

Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!