Emma Frost memiliki kekuatan telepati yang sangat kuat dan masuk kategori Omega Telepath, bahkan rivalitasnya dengan Professor X terkait telepati juga sangat kuat.
Emma Frost punya mutasi kedua yang memungkinkannya untuk mengubah tubuhnya menjadi berlian dan sekeras berlian, bisa digunakan untuk menyerang dan bertahan.
Karakter Emma Frost terinspirasi dari Emma Peel dalam serial The Avengers, suka orang-orang pintar, tidak suka hal-hal mainstream, pernah memegang Power Stone.
Emma Frost dikenal sebagai salah satu karakter mutan yang menarik dan kompleks di dunia Marvel Comics, dengan kekuatan telepatinya yang kuat.
Dari peran antagonis sebagai anggota Hellfire Club, hingga menjadi pemimpin dan mentor di X-Men, Emma selalu punya sisi menarik yang bikin pembaca penasaran.
Nah, berikut delapan fakta Emma Frost di Marvel!
Seperti apa sih kekuatan Emma Frost? Emma Frost adalah mutan yang punya kekuatan telepati, bahkan kekuatan telepatinya sangat kuat seperti Professor X, dan masuk kategori Omega Telepath!
Rivalitasnya dengan Professor X terkait telepati juga sangat kuat, plus Emma Frost juga dikenal sebagai salah satu dari lima ahli telepati di Bumi yang bahkan bisa mengubah dan mengendalikan pikiran orang-orang.
Kekuatan Emma Frost bukan hanya telepati saja, namun Emma Frost mengalami kondisi mutasi kedua yang cukup unik bahkan tak semua X-Men mengalaminya.
Mutasi kedua adalah kondisi di mana Mutan mendapatkan kekuatan baru atau kekuatannya yang sudah ada jadi lebih kuat.
Dalam kasus Emma Frost, mutasi keduanya adalah kekuatan mengubah tubuhnya menjadi berlian dan sekeras berlian, bisa digunakan untuk menyerang dan bertahan.
Karakter Emma Frost secara langsung terinspirasi dari Emma Peel dalam serial The Avengers (bukan versi Marvel, seri Inggris genre mata-mata tahun 1961).
Khususnya dari episode "A Touch of Brimstone", di mana Emma Peel menyamar di sebuah kelompok rahasia bernama Hellfire Club dan mengenakan kostum “Queen of Sin” yang cukup berani.
Nama "Emma" dan tampilan khas lingerie putih Emma Frost adalah referensi langsung terhadap Emma Peel. Bahkan, versi Hellfire Club di Marvel juga lahir dari inspirasi episode ini.
Pilihan Emma Frost untuk selalu tampil dalam busana putih bukan cuma soal gaya. Ada alasan personal dan emosional di baliknya.
Saat remaja, kakaknya yaitu Christian Frost, memuji gaun putih yang ia kenakan untuk pesta dansa sekolah, dan menyebut bahwa "putih adalah warnanya."
Sejak itu Emma selalu sering menggunakan kostum putih dan dikenal sebagai White Queen.
Emma pernah menyebut dirinya sebagai sapiosexual, yaitu orang yang tertarik secara romantis atau seksual pada kecerdasan seseorang.
Mungkin karena itu Emma pernah punya hubungan dengan karakter seperti Cyclops, Tony Stark/Iron Man, atau Namor.
Dalam salah satu momen menarik, Steve Rogers alias Captain America mengatakan bahwa Emma Frost mengingatkannya pada ibunya, Sarah Rogers.
Karena itu, banyak momen Captain America tidak nyaman berbicara dengan Emma, termasuk dialog karakternya di game Marvel Rivals.
Dalam berbagai edisi komik, Emma kerap menunjukkan sikap meledek dan enggan terhadap hal-hal mainstream, seperti tidak suka pizza atau sinis terhadap film-film blockbuster.
Ini menjadi semacam candaan khas di kalangan penulis dan fans. Hal ini menggambarkan Emma sebagai seseorang dengan selera tinggi (atau minimal mengaku begitu) dan tidak gampang terpengaruh budaya populer, inginnya beda sendiri dan unik dari yang lain yang suka hal mainstream.
Emma Frost menjadi salah satu karakter yang diberi replika Power Stone, salah satu dari enam Infinity Stones yang sangat kuat.
Yang menarik, bukan kekuatan fisik Emma yang jadi alasan pemilihannya, melainkan kemampuan telepati kuatnya.
Dengan kekuatan telepatinya yang luar biasa, Emma bisa menyalurkan dan mengakses potensi penuh dari Power Stone, sesuatu yang tidak bisa dilakukan sembarangan orang.
Itu dia fakta-fakta Emma Frost di Marvel! Bagaimana menurutmu?