Impresi dari 3 Episode Marvel's Echo: Cukup Berdarah!

Echo menyajikan unsur kriminal dan kekerasan berdarah

Impresi dari 3 Episode Marvel's Echo: Cukup Berdarah!

Saya mendapat kesempatan menonton episode 1 hingga episode 3 seri Echo Marvel.

Gimana kesan saya? Simak di bawah ini!

Tenang, saya tidak membahas unsur spoiler.

1. Untuk episode perdana: 20 menit lebih episode adalah perkenalan soal Maya Lopez

Impresi dari 3 Episode Marvel's Echo: Cukup Berdarah!(Dok. Disney+ Hotstar/Marvel's Echo)

Maya Lopez sebelumnya sudah muncul di seri Hawkeye.

Kamu tidak nonton seri itu, tapi tetap ingin nonton Echo?

Bukan masalah sebenarnya. Karena 20 menit perdana episode ini bisa dianggap sebagai perkenalan siapa itu Maya Lopez.

Kamu akan mengetahui kisah keluarga Maya, hubungannya dengan ayahnya, serta hal seperti sejarahnya kerja di bawah Kingpin... dan momen dia mengetahui kenyataan soal Kingpin, dan apa yang dia lakukan, di seri Hawkeye

Sebenarnya, bagi saya 20 menit perdana ini sudah bisa jadi beberapa episode tersendiri, yang cocok untuk disajikan sebelum Hawkeye. Disajikan sebagai semacam rangkuman 20 menit begini bikin ceritanya kadang terasa kurang mengalir.

Namun setidaknya rangkuman kisah Maya Lopez ini bisa membantu kamu untuk memahami siapa itu Maya, dan kisahnya kemudian. Bahkan memberikan gambaran soal sejumlah karakter pendukung baru yang kemudian terlibat dengan Maya. 

Satu momen menarik dari 20 menit perdana ini adalah ada momen pertarungan, yang puncaknya menyajikan Daredevil lawan Maya.

Kualitas pertarungannya, menurut saya, mungkin tidak selevel pertarungan Daredevil di serial Netflix... tapi penyajiannya sendiri terasa cukup oke, menunjukkan kemampuan tempur unik Maya dan Daredevil. 

Gaya pertarungan yang digunakan di seri Echo sendiri memang lebih membumi, mendekati seri Marvel Netflix, ketimbang film MCU yang sekarang kebanyakan fantastis. Itu bisa jadi nilai plus untuk yang memang lebih suka model pertarungan begitu. 

Setelah 20 menit lebih itu, kita baru diperlihatkan bagaimana situasi Maya setelah kejadian di akhir Hawkeye.

Uniknya? Setelah menonton tiga episode, bagi saya Maya tidak terasa sebagai hero. Dia terasa sebagai anti-hero, protagonis yang masih memiliki sisi kelam dan tak ragu menghabisi musuh jika diperlukan. 

Secara keseluruhan, seri ini nuansanya jadi lebih mendekati seri kriminal sejauh ini, ketimbang seri superhero, dan itu mungkin bagus. Nuansanya jadi lebih unik dari sejumlah seri Disney+ Marvel. 

Baca Juga: Kenapa Kekuatan Echo di MCU Beda dari Komik? Ini Sebabnya

2. Maya Lopez dan suku Choctaw

Impresi dari 3 Episode Marvel's Echo: Cukup Berdarah!(Dok. Disney+ Hotstar/Marvel's Echo)

Kekuatan Maya Lopez akan beda dari di komik.

Ini sudah dibahas sebelumnya ketika Sydney Freeland mengungkap, "Her power in the comic books is that she can copy anything, any movement, any whatever. It’s kind of lame. I will say, that is not her power. I’ll just kind of leave it at that.” ujar Sydney Freeland." 

"Kekuatannya di komik adalah meniru apapun, semua gerakan, apa saja. Rasanya kurang menarik. Aku bisa bilang, itu bukanlah kekuatannya." 

Dari yang terlihat di tiga episode perdana ini, kekuatan Maya Lopez tampaknya berhubungan dengan sejarah suku Choctaw. 

Ini punya potensi menarik, namun saya harap pengolahannya dan penyajiannya akan bagus di episode mendatang. Karena kalau salah, maka jadinya bisa aneh di seri yang pada tiga episode perdana terasa cukup membumi untuk ukuran MCU ini.  

3. Seri yang lebih berdarah dari seri Marvel pada umumnya

Impresi dari 3 Episode Marvel's Echo: Cukup Berdarah!(Dok. Disney+ Hotstar/Marvel's Echo)

Tingkat kekerasan di Echo ini lebih brutal dibanding seri Marvel pada umumnya.

Itu sangat terasa, terutama dalam pertarungan yang tersaji di episode 3.

Maya Lopez pun bukan orang yang akan menahan diri dalam pertarungan. Jika dia harus menghabisi seseorang dalam konflik, maka dia akan melakukannya. Baik dengan pistol, kaki prostetik, atau dengan metode lain. 

Echo pun bisa jadi pilihan untuk penonton yang lebih suka dengan kekerasan berdarah, namun itu juga membuat seri ini kurang cocok untuk ditonton anak-anak. 

4. Memberi rasa seperti seri Marvel Netflix dulu

Impresi dari 3 Episode Marvel's Echo: Cukup Berdarah!(Dok. Disney+ Hotstar/Marvel's Echo)

Dengan unsur kriminal, kekerasan berdarah, dan karakter seperti Kingpin, Echo sejauh ini memberi rasa seperti seri Marvel Netflix seperti Daredevil dulu.

Tapi untuk aspek saya, kesan saya mirip dengan salah satu tulisan saya di poin 1, "Kualitas pertarungannya, menurut saya, mungkin tidak selevel pertarungan Daredevil di serial Netflix... tapi penyajiannya sendiri terasa cukup oke, menunjukkan kemampuan tempur unik Maya dan Daredevil. " 

Kualitas keseluruhan seri ini mungkin belum setara dengan seri terbaik Marvel Netflix seperti Daredevil season 1, tapi sejauh ini cukup oke.

Tinggal melihat bagaimana seri ini akan berakhir nanti. 

Nah itu impresi saya soal tiga episode Marvel Echo

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: 9 Pemeran Serial Echo Marvel, Ada Alaqua Cox!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU