Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serial What If episode 1 dan 2 memiliki nuansa yang cukup ceria dan optimis.
Ini sempat mengejutkan saya, karena komik What If? yang saya baca sebagian besar memperlihatkan efek negatif jika sesuatu terjadi berbeda dari alur asli komik Marvel. Seakan untuk menegaskan kalau apapun yang terjadi, alur utama komik Marvel tetap kemungkinan terbaik untuk para hero.
Nah, What If? episode 3 ini ceritanya lebih menyerupai komik-komik What If? yang saya baca. Temanya saja gelap: Avengers susah tercipta karena anggotanya mati satu per satu sebelum direkrut.
1. Saat hampir semua Avengers mati sebelum kelompok Avengers sempat didirikan
Tony Stark mati di hadapan Nick Fury dan Black Widow. Black Widow yang menyuntik Tony Stark jadi tersangka.
Gak berhenti sampai di situ, kemudian Hawkeye kelepasan memanah Thor, membunuh Thor yang masih kehilangan kekuatan. Hawkeye yang sedang ditahan SHIELD lalu mati misterius meski gak terlihat ada orang masuk ke selnya.
Hulk pun kemudian mati, tubuhnya mendadak gak stabil dan meledak saat berhadapan dengan pasukan Jenderal Ross. Black Widow terbunuh saat diserang oleh sosok misterius.
Siapa sebenarnya yang melakukan semua ini?
Baca Juga: 7 Fakta Dr. Octopus Versi Komik, Musuh Spider-Man yang Ikonik!
2. Akar dari divergensi realita
Akar dari percabangan realita ini baru diungkap menjelang akhir episode.
Di realita yang ini, Hope Van Dyne menjadi agen SHIELD, namun terbunuh sebelum film Thor, Incredible Hulk, dan Iron Man 2.
Kematian Hope membuat Hank Pym begitu murka, hingga dia malah menggunakan teknologi Yellow Jacket untuk membalas dendam kepada Nick Fury.
Hank lalu menunjukkan betapa ngerinya kekuatan teknologinya jika digunakan untuk tujuan salah. Gak tanggung-tanggung, dia menyebabkan banyak hero mati.
Black Widow saja tidak punya harapan untuk menang melawannya. Saat Hank Pym menyergap Black Widow, pertarungannya sudah seperti film horor, dimana Black Widow gak punya harapan menang sama sekali.
3. Bantuan gak terduga dari Loki
Kematian Thor dimanfaatkan Loki untuk menyerbu Bumi dengan pasukan Asgard.
Ini adalah Loki di masa ia sudah sukses menjadi penguasa Asgard, sebelum Thor kembali dan Odin bangkit. Jadi benar-benar seluruh Asgard ada di bawah kekuasaannya. Termasuk Lady Sif dan Warrior Three.
Nick Fury sempat mengulur waktu supaya dia bisa menemukan pembunuh Thor. Setelah Fury menyadari apa makna dari pesan terakhir Black Widow, dia mengontak Loki.
Terjadilah momen yang menurut saya paling keren di episode ini.
Hank Pym menghadapi Nick Fury di depan makam Hope Van Dyne. Namun pertarungan ini ajaibnya terjadi berat sebelah.
Meski Hank Pym sudah mengecil, Fury dapat mengantisipasinya dan menepuknya. Semua teknik bela diri Hank Pym bisa diantisipasi Fury. Lalu Fury pun bisa sihir ilusi.
Sejak Fury bisa mengantisipasi Pym, saya sudah menduga kalau Fury yang datang ini adalah Loki yang menyamar. Ternyata benar demikian.
Di hadapan Loki, Hank Pym yang gak punya unsur kejutan pun bisa ditangani dan ditangkap.
4. Cerita kelam yang berakhir kelam, tapi masih ada harapan
Loki mungkin membantu Fury. Namun itu bukan berarti dia akan langsung pulang begitu saja.
Loki yang masih jahat-jahatnya ini lalu bisa menaklukkan Bumi dengan sangat mudah. Sementara itu Avengers yang seharusnya bisa mencegahnya mati semua. Termasuk Thor, yang bisa membuat kaum Asgard berpaling dari Loki.
Setidaknya, masih ada secercah harapan.
Steve Rogers gak sempat dibunuh oleh Hank Pym, karena dia memang masih membeku.
Selain itu, Captain Marvel pun akhirnya datang lebih dini karena Nick Fury gak punya pilihan lain.
Mungkin para kandidat Avengers orisinal mati semua. Tapi masih ada harapan bahwa Steve Rogers, Carol Danvers, dan hero lain bisa bangkit untuk mengatasi Loki.
Nah, itulah What If? episode 3. Menurut saya, ini adalah episode terkuat dari tiga episode yang sudah rilis saat artikel ini ditulis.
Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: 3 Karakter Film Marvel yang Bikin Kacau Multiverse Sejauh Ini