Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi saya pribadi, Venom 2 itu film yang biasa saja. Saya memberikan filmnya nilai 3/5 bintang saat menulis reviewnya dulu.
Cerita konflik antara Venom dan Carnage bisa saja menjadi tontonan yang menarik. Tapi hasilnya agak mengecewakan.
Apa saja alasan film Venom 2 mengecewakan? Ini tiga alasan utama yang bikin saya kecewa!
1. Judulnya Let There Be Carnage, tapi karakter Carnage terasa kurang diberi sorotan
Judul Venom 2 adalah Venom: Let There Be Carnage.
Saat melihat trailer film ini dan judulnya, yang terbayang oleh saya adalah film ini akan menyorot konflik antara Venom melawan Carnage.
Sebelumnya, di Venom 1, Symbiote Riot bisa diolah hingga menjadi ancaman utama film. Kalau Riot yang kalah populer dari Carnage saja bisa dijadikan seperti itu, harusnya Carnage bakal jadi lebih epik lagi dong penyajiannya?
Meski begitu Carnage sendiri terasa kurang jadi sorotan. Yang terasa jadi sorotan filmnya adalah konflik antara Venom dan Eddie.
Salah satu adegan favorit saya di Venom 2 adalah pertarungan Venom lawan Carnage di puncak. Namun secara ajaib, di film dengan judul Let There Be Carnage, konflik yang harusnya jadi sentral cerita itu justru disajikan sedikit saja.
Selain itu nasib Cletus Kasady dan Carnage di akhir film seperti memberi indikasi kalau Carnage tak akan kembali lagi di dunia film Venom, atau tidak akan kembali dengan host Cletus Kasady. Itu membuat kurang sorotannya Carnage makin menyebalkan.
Saya jadi berharap akan ada Carnage yang disajikan lebih baik di cerita Spider-Man MCU.
Baca Juga: Ini Rencana Asli Spider-Man 3 Sebelum Ditambah Venom!
2. Durasi 90 menit yang terasa kurang dimanfaatkan dengan baik
Durasi film Venom 2 itu sekitar 90 menit, pendek dan ringkas bila dibandingkan dengan No Way Home atau Eternals.
Durasi singkat itu sebenarnya bisa jadi kekuatan tersendiri bila dimanfaatkan dengan benar. Karenanya saya heran juga pada akhirnya sebagian dari 90 menit film ini justru diisi dengan adegan yang terasa filler, seperti saat Venom bersenang-senang sendiri tanpa Eddie.
Sementara itu karakter seperti Carnage, dan terutama Shriek yang di awal-awal film dikurung, jadi terasa kurang menonjol.
Kalau saja durasi 90 menit ini dialokasikan untuk membangun karakter Carnage dan Shriek, atau setidaknya membangun lebih baik konflik Carnage dan Eddie serta Venom, filmnya mungkin akan terasa lebih berkesan.
3. Sisi terbaik film ini adalah adegan post-credits, tapi itu kemudian dibuat tidak terlalu penting oleh No Way Home
Adegan post-credits Venom 2, yang memperlihatkan Venom dan Eddie berpindah dunia dan melihat berita soal Peter Parker, sangat bikin penasaran.
Saya gak heran kalau ada yang nonton Venom 2, terus adegan post-credits ini yang nempel di kepala mereka, sementara cerita filmnya sendiri terlupakan.
Soalnya, adegan ini menyajikan banyak pertanyaan dan kemungkinan. Kenapa Venom bisa ikut pindah? Kenapa Venom mengenal Peter, meski dia bahkan belum pernah ketemu Spider-Man? Apa itu efek Hive Mind Symbiote yang disebut-sebut Venom?
Lalu, karena Venom di MCU, apa yang akan ia lakukan? Beda dari Venom Spider-Man 3, Venom ini mungkin sadis dan bisa memakan otak penjahat tanpa pikir panjang, tapi dia punya tendensi heroik.
Meski begitu, sisi positif filmnya ini kemudian dijadikan tidak terlalu penting di No Way Home. Soalnya Eddie Brock dan Venom pulang kembali ke dunia mereka tanpa pernah menemui dan berinteraksi dengan Spider-Man.
Memang, ada sesuatu yang bisa bikin efek jangka panjang: Symbiote yang ketinggalan di dunia MCU. Tapi kalau penyajiannya begini, bila yang dimunculkan di No Way Home adalah Venom Spider-Man 3 atau Venom dari realita lain pun hasilnya gak bakal beda banyak.
Nah, itu tiga alasan kenapa Venom 2 mengecewakan menurut saya.
Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 10 Januari 2022, diterbitkan kembali 27 September 2024.
Baca Juga: Teori: Gimana Jadinya Kalau Venom Spider-Man 3 Hadir di No Way Home?