Robot satu ini bisa dibilang adalah karakter penting yang menghubungkan pihak Autobots dan Maximals yang sama-sama terancam oleh keberadaan Terrorcons dan Unicron. Sayangnya, nasib Transformers elang ini berakhir dengan cukup tragis.
Apa saja fakta menarik Airazor? Berikut daftarnya!
Seperti yang kita tahu, kunci Transwarp ada;lah benda yang bisa membuka portal ruang dan waktu sehingga menjadi rebutan antara Autobots-Maximals dengan Terrorcons dan Unicron.
Maximals selaku pencipta benda tersebut memutuskan untuk memecah kunci itu menjadi dua dan menjaganya secara terpisah. Optimus Primal membawa benda itu ke Peru bersama Cheetor dan Rhinox.
Sedangkan Airazor membawa benda itu ke tempat lain dan menaruhnya dalam patung dirinya. Namun, entah mengapa kunci tersebut malah berakhir di museum tempat Elena bekerja.
Pada saat perebutan kunci Transwarp di museum, pihak Autobots sudah terpojok karena lawan mereka kali ini begitu kuat.
Optimus bahkan hampir dibunuh oleh Scourge jika Bumblebee tak nekat menyerang kala itu.
Untungnya, Airazor datang tempat waktu dengan menyemburkan api ke para Terrorcons. Scourge yang merasa telah mendapatkan incarannya pun langsung memutuskan untuk mundur dari medan pertempuran.
Airazor sendiri terspesialisasi dalam serangan jarak jauh.
Ia diketahui sering menyemburkan api pada sasaran saat ia tengah mengudara. Daya hancurnya sendiri tak main-main mengingat dinding batu pun bisa runtuh oleh api Transformers elang tersebut.
Oleh karena itu, Airazor tak bisa dilawan dengan mudah oleh petarung jarak dekat yang tak bisa menjangkaunya.
Meski kemampuannya terbilang merepotkan, Airazor diketahui pernah jatuh dalam trik licik Scourge.
Dengan tembakan khususnya, Scourge mampu membuat pikiran Airazor terinfeksi meski berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Parahnya, robot itu malah tak memberitahu kondisinya pada Maximals.
Gara-gara itu, Airazor pun lepas kendali dan bahkan hampir membunuh Elena jika Optimus Primal tak turun tangan.
Momen kematiannya sendiri terbilang cukup tragis.
Saat kesadarannya kembali pasca mengamuk, Airazor sempat meminta Optimus Primal untuk membunuhnya sebelum ia lepas kontrol lagi.
Namun, pemimpin Maximals itu sempat bimbang. Airazor pun bahkan sampai harus mengingatkan Optimus Primal akan sumpah mereka untuk terus melindungi kehidupan apapun bayarannya.
Berkat omongan tersebut, Optimus Primal pun baru mau mencabut nyawa Airazor dengan tangannya sendiri.
Seperti yang kita tahu, para Maximals jarang memakai bentuk humanoid mereka jika dalam masa-masa damai.
Mereka sendiri baru berubah ke wujud aslinya ketika terlibat dalam pertempuran besar. Optimus Primal, Rhinox dan Cheetor diperlihatkan pernah memakai bentuk tersebut saat melawan Terrorcons bersama Autobots.
Jadi, member Maximals yang belum sempat memperlihatkan wujud humanoid-nya ya hanya Airazor dan juga Apelinq karena mereka telah tewas sebelum memperlihatkan bentuk aslinya.
Karakter Airazor sendiri disuarakan oleh Michelle Yeoh.
Aktris yang lahir di Malaysia ini telah lama berkecimpung di dunia akting yaitu sejak tahun 1984 di layar lebar dan tahun 2015 di serial TV.
Michelle Yeoh diketahui sempat terlibat di dua proyek film MCU, yaitu sebagai Aleta Ogord di
Guardians of the Galaxy Vol. 2 dan Ying Nan dari Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings.
Itulah fakta-fakta menarik Airazor, anggota Maximals yang diketahui gugur di tangan pemimpinnya sendiri dalam Transformers: Rise of the Beasts.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku