Impresi Menonton Episode 1-8 Seri Shogun, Berdasar Novel Populer
Sorot intrik Jepang kuno, dan orang asing yang terlibat
Duniaku.com mendapat kesempatan menyaksikan lebih awal 8 episode seri Shogun. (Serinya sendiri akan punya 10 episode).
Gimana kesan saya setelah menonton 8 episode ini?
Simak di bawah ini!
1. Ceritanya soal apa?
Shogun adalah adaptasi terbaru dari novel berjudul sama, yang ditulis oleh James Clavell dan sudah terbit sejak 1975.
Gambaran plotnya, "Saat kapal Eropa misterius ditemukan terdampar di desa nelayan terdekat, Lord Yoshii Torinaga menemukan rahasia yang bisa mengubah timbangan kekuatan dan menghancurkan musuh-musuhnya."
Baca Juga: Spoiler Easter Egg di Serial Tira! Ada Adisatria Lainnya?
2. Pace-nya bisa terasa lambat di beberapa bagian
Dengan durasi episode sekitar 1 jam (episode 1 bahkan 70 menit), ada beberapa bagian di Shogun yang bisa terasa lambat.
Saat saya menonton episode 1 hingga 2, misalnya, sempat ada tempo penceritaan Shogun yang cukup bikin gregetan.
Soalnya di awal itu saya sudah merasakan kalau takdir John Blackthorne adalah bertemu dengan Lord Toranaga, dan itu berpotensi mengubah situasi pelik yang dihadapi Toranga.
Namun ada perjuangan panjang hingga John dan Toranaga bisa bertemu, dan John dapat menyampaikan hal penting yang ingin dia sampaikan. (Dia sempat bicara dengan Toranaga di akhir episode 1, dan dia sempat bicara di awal episode 2, namun dialog pertama mereka itu belum terlalu berdampak).
Setelah akhirnya John menjelaskan situasi ke Toranaga, baru cerita terasa memanas... walau ada beberapa episode kemudian yang juga memiliki momen yang bisa terasa lambat.
Meski begitu, ketika masuk ke adegan yang penuh intrik, atau diisi pertempuran, seri ini pun bisa terasa seru.
Bagian seperti akhir episode 2, atau keseluruhan episode 3, adalah yang pace-nya terasa paling pas untuk saya.
3. Aktor yang mencuri perhatian saya
Akting di Shogun ini lumayan.
Cosmo Jarvis cukup sukses menyajikan John Blackthorne sang Anjin, yang merupakan orang Inggris di negeri asing dengan kebudayaan yang beda dari yang dia kenal.
Tapi aktor yang paling mencuri perhatian saya adalah Hiroyuki Sanada, pemeran Yoshii Toranaga.
Hiroyuki Sanada memang selalu berhasil menyajikan karakternya dengan baik, dan kali ini pun dia membawakan karakter Toranaga yang berwibawa, bijaksana, dan terasa memiliki kecerdikan tersendiri dengan mantap.
Aktor lain yang mencuri perhatian saya adalah Tadanobu Asano.
Tadanobu Asano ini sudah jadi salah satu favorit saya sejak lama, dan di sini dia berhasil membawakan karakter Kashigi Yabushige, samurai yang seharusnya loyal ke Toranaga namun sejak episode 1 pun terlihat sisi oportunisnya. Yabushige pun tersaji sebagai karakter yang beneran unik.
Yabushige ini di atas kertas seharusnya adalah karakter yang bisa dibenci dengan mudah, berhubung dia punya banyak sisi menyebalkan. Namun gerak-gerik serta keputusan karakternya, dan charm dari akting Tadanobu Asano, membuat Yabushige jadi salah satu karakter terfavorit saya sejauh ini.
Aktor lain yang juga mencuri perhatian saya adalah Néstor Carbonell. Di sini dia memerankan Vasco Rodrigues, pilot kapal dari pihak Portugis. Carbonell menyajikan karakter Rodrigues yang bisa terasa lucu di beberapa adegan, namun terasa juga sebagai sosok berpengalaman dan tetap berbahaya.
4. Penekanan pada intrik
Jangan berasumsi kalau ini adalah seri aksi samurai hanya karena Shogun mengangkat unsur Jejepangan.
Itu bukan berarti tidak ada adegan pertempuran tentu saja. Momen seperti itu masih ada.
Namun konflik di Shogun kebanyakan adalah ketegangan dari intrik.
Mulai dari John Blackthorne yang harus menghadapi intrik, berada di negeri asing, dengan budaya yang tidak ia pahami, menghadapi banyak ketidakpastian.
Juga Yoshi Toranaga yang sejak episode 1 sudah berada dalam situasi kurang bagus, dan harus mengandalkan kecerdikannya untuk mencoba membalik keadaan.
Ada juga intrik dari Lady Mariko, penerjemah untuk John, yang sejauh ini memiliki sejumlah gejolak batin.
5. Direkomendasikan untuk penonton dewasa
Saya merekomendasikan Shogun ini untuk penonton dewasa.
Bukan hanya karena serinya ada unsur sensual, bukan hanya karena unsur kekerasan (karena memang seri ini punya adegan yang cukup brutal), tapi karena aspek seperti intrik antara pihak-pihak seperti Toranaga dan Ishido, situasi John Blackthorne, dan hubungan antara John dan karakter tertentu rasanya akan lebih kena untuk penonton dewasa.
6. Selain akting, yang saya sukai adalah pemilihan kostum dan penyajian latar, serta visual keseluruhan di seri ini
Selain akting mantap dari aktor seperti Hiroyuki Sanada dan Tadanobu Asano, yang saya sukai dari seri Shogun adalah penyajian kostum, penyajian latar lokasi, dan keseluruhan aspek-aspek visual di seri ini.
Apakah unsur-unsur ini akurat? Tentu saya kurang yakin, berhubung saya bukan peneliti Jepang kuno.
Namun kostum dan latar cerita ini tersaji dengan bagus, dan bahkan terasa indah di beberapa bagian.
7. Kesimpulan saat ini
Sejauh ini Shogun terasa sebagai seri yang menarik, dengan akting yang kuat dari sejumlah aktornya dan visual yang mantap, serta intrik yang memikat.
Itu impresi saya menonton episode 1-8 seri Shogun.
Gimana menurutmu?
Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Review Tira, Serial Bumilangit yang Ternyata Memuaskan