6 Fakta Bloodbending, Teknik Terlarang di Avatar: The Last Airbender
Teknik paling berbahaya dari Waterbending nih!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari semua jenis elemen di Avatar: The Last Airbender, Waterbending ternyata yang memiliki teknik paling berbahaya.
Teknik terlarang ini adalah Bloodbending, di mana pada dasarnya sang pengendali air mengendalikan darah di tubuh target mereka.
Apa saja sih yang menarik soal teknik ini? Simak fakta-fakta Bloodbending berikut!
Baca Juga: Kenapa Negara Api Menunggu Komet Sozin di Avatar? Ini Penjelasannya!
1. Ditemukan oleh Hama
Teknik Bloodbending pertama kali dikembangkan oleh Hama, seorang Waterbender dari Suku Air Selatan yang ditangkap Negara Api dan dipenjara.
Sebagaimana kebanyakan pengendali air, Negara Api mengurung Hama dengan protokol khusus di mana ia diawasi untuk tidak bisa menggerakkan air untuk membebaskan diri. Mau minum pun dia dikekang.
Namun Hama kemudian melatih Bloodbending. Percobaannya adalah tikus-tikus yang mengunjungi selnya.
Begitu berhasil dengan tikus, Hama kemudian bisa mengendalikan penjaga penjara untuk membuka selnya.
Baca Juga: Peringkat 5 Pengguna Bloodbending Terkuat di Avatar hingga Era Korra
2. Kekuatan Bloodbending
Dengan Bloodbending, seorang Waterbender bisa menggerakkan paksa target mereka. Seperti yang dikatakan Hama, si pengguna Bloodbending akan bisa mengendalikan seluruh otot dan pembuluh darah targetnya.
Mereka bisa membuat si target ini melakukan sesuatu di luar kehendak si target. Seperti membukakan pintu ruang sel, atau jalan sendiri ke kurungan.
Dengan Bloodbending juga, Hama bisa seperti melempar-lempar Sokka dan Aang tanpa perlu menyentuh mereka.
Baca Juga: Daftar 7 Episode Tersedih di Avatar: The Last Airbender!
3. Tadinya hanya bisa digunakan saat bulan purnama
Saat bulan sedang purnama, kekuatan seorang Waterbender pun maksimal.
Katara dan Hama hanya bisa mengerahkan Bloodbending mereka di saat malam purnama.
Tapi, kelemahan ini teratasi oleh keluarga Yakone. Yakone dan Noatak dari The Legend of Korra bisa menggunakan Bloodbending bahkan di siang bolong.
Baca Juga: 8 Perbedaan Avatar: TLA Netflix dengan Kartun yang Kurang Oke
4. Psychic Bloodbending
Kalau pengguna Bloodbending sudah selevel Yakone atau Noatak, mereka bahkan tidak perlu gerakan fisik untuk menggunakan teknik ini.
Mereka bisa seakan-akan hanya menggunakan kekuatan tekad saja untuk melumpuhkan target.
Bahkan bukan hanya satu-dua orang, Yakone pernah menggunakan teknik Bloodbending level tinggi ini untuk melumpuhkan satu ruangan.
Baca Juga: Fakta Letnan Jee Avatar, Diperankan Ruy Iskandar Aktor Asal Indonesia
5. Salah satu cara menghilangkan kemampuan bending orang lain
Bukan hanya Energybending yang bisa menghilangkan kekuatan bending seseorang.
Di The Legend of Korra, Amon bisa menghilangkan kemampuan seseorang dengan Bloodbending.
Ini dilakukan dengan menggangu jalur chi di tubuh target.
Teknik ini memutus korbannya dengan kemampuan bending mereka.
Kalau sudah jadi korban pemutusan bending ini, satu-satunya cara memulihkannya hanya dengan Energybending.
Baca Juga: 6 Lokasi Avatar yang Terinspirasi dari Dunia Nyata
6. Bagaimana mengatasinya?
Mengatasi Bloodbending bisa dibilang sulit.
Aang dapat mengatasi ini dengan mencapai Avatar State.
Metode lainnya adalah si korban juga harus bisa Bloodbending, atau minimal Waterbending, sehingga ia dapat mengungguli penyerang mereka.
Katara bisa mengatasi serangan Bloodbending Hama dan menyerang balik.
Sementara itu, Amon pernah diserang oleh Tarrlok dan dapat dengan relatif mudah mengatasi Bloodbending Tarlok karena dirinya master Bloodbending.
Itulah enam fakta Bloodbending, teknik terlarang di Avatar: The Last Airbender hingga The Legend of Korra.
Gimana menurut kamu soal teknik seram ini? Sampaikan di kolom komentar!
Artikel pertama terbit tanggal 1 Juni 2020 dirilis ulang tanggal 23 Maret 2024.
Baca Juga: 6 Fakta Bumi, Penguasa Omashu di Avatar: The Last Airbender