Review The Animal Kingdom, Perjuangan Bapak Anak Hadapi Mutanisasi

Dunia dipenuhi dengan manusia-manusia yang menjadi mutan

4724x3149-Photo-2_LE-R+GNE-ANIMAL_¬-2023-NORD-OUEST-FILMS---STUDIOCANAL---FRANCE-2-CIN+MA---ART+MIS-PRODUCTIONS.jpg

The Animal Kingdom adalah film sci-fi Prancis yang mengisahkan tentang dunia di mana manusia mulai berubah menjadi hewan-hewan hibrida akibat mutanisasi yang tidak diketahui.

Film yang tayang perdana di Festival Film Cannes ini turut dibintangi oleh Adèle Exarchopoulos yang sebelumnya terkenal lewat film Blue Is the Warmest Colour (2013). Seperti apa filmnya? Mari kita simak reviewnya di bawah ini.

1. Mutasi manusia menjadi hewan

4448x3096-Photo-15_LE-R+GNE-ANIMAL_¬-2023-NORD-OUEST-FILMS---STUDIOCANAL---FRANCE-2-CIN+MA---ART+MIS-PRODUCTIONS.jpgDok. StudioCanal

The Animal Kingdom berfokus pada hubungan ayah dan anak, François (Romain Duris) dan Émile (Paul Kircher), yang berusaha bertahan hidup di tengah mutanisasi yang baru-baru ini terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Mereka berdua pindah ke sebuah desa kecil di selatan Prancis untuk mendekati tempat ibu Émile yang telah berubah karena proses mutasi. Namun sayangnya sang ibu menghilang karena sebuah kecelakaan menghancurkan truk yang mengangkut para mutan.

Sementara itu, Émile mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan yang mirip dengan ibunya. Menjadikannya mutan yang harus dikurung di dalam rumahsakit khusus.

Baca Juga: Review The Boy and the Heron, Visualnya Luar Biasa

2. Sebuah drama sci-fi yang menyentuh

4096x1716-Photo-17_LE-R+GNE-ANIMAL_¬-2023-NORD-OUEST-FILMS---STUDIOCANAL---FRANCE-2-CIN+MA---ART+MIS-PRODUCTIONS.jpgDok. StudioCanal

The Animal Kingdom menawarkan cerita yang menyentuh, menegangkan, dan penuh imajinasi. Tentunya lengkap dengan efek kreatur yang mengesankan.

Film ini juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang evolusi, identitas, dan kemanusiaan. Sutradara Thomas Cailley berhasil menggabungkan elemen-elemen genre sci-fi dengan drama keluarga yang realistis dan emosional.

Para pemeran, terutama Romain Duris dan Paul Kircher, memberikan penampilan yang kuat dan meyakinkan sebagai ayah dan anak yang mengalami konflik batin yang luar biasa.

Film ini juga tidak menggambarkan para hibrida sebagai makhluk jahat atau ganas, tetapi sebagai korban yang masih memiliki sisi manusiawi. Film ini menunjukkan bahwa para hibrida memiliki keinginan, perasaan, dan komunitas mereka sendiri, yang membuat penonton simpati dan empati dengan mereka.

Sayangnya The Animal Kingdom memiliki banyak sekali sub plot yang tidak tergarap dengan baik, menjadikan film ini kehilangan banyak potensinya. Sebagai contoh, film ini mencoba untuk mengeksplorasi berbagai tema dan isu, seperti diskriminasi, ekologi, keluarga, dan cinta, tetapi tidak semua dari mereka mendapat penanganan yang memadai atau konsisten.

Beberapa sub-plot, seperti hubungan Émile dengan teman-teman sekolahnya atau rencana pemerintah untuk menangani krisis, terasa kurang penting atau terputus dengan alur utama. Akhir film ini juga terasa terburu-buru dan ambigu, tanpa memberikan resolusi yang jelas atau memuaskan bagi para karakter atau penonton.

3. Kesimpulan

4096x1716-Photo-21_LE-R+GNE-ANIMAL_¬-2023-NORD-OUEST-FILMS---STUDIOCANAL---FRANCE-2-CIN+MA---ART+MIS-PRODUCTIONS.jpgDok. StudioCanal

The Animal Kingdom adalah film yang layak ditonton bagi penggemar genre sci-fi dan drama keluarga. Film ini memiliki cerita yang orisinal, efek yang memukau, dan pemeran yang berbakat. Film ini juga mengangkat tema-tema yang relevan dan menantang, seperti perubahan, identitas, dan kemanusiaan. Meskipun film ini memiliki beberapa kelemahan, film ini tetap memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.

Kami bisa memberikan nilai 3,5 dari 5 bintang review untuk The Animal Kingdom. Kamu wajib menontonnya pada akhir pekan di bioskop-bioskop kesayangan kamu. 

https://www.youtube.com/embed/khvsTFVEKHc

Baca Juga: Review Dua Episode Tira: Menarik dan Bikin Penasaran!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU