Review Film Dune: Part Two, Perjalanan Lisan al Gaib
Paul Atreides memenuhi nasibnya sebagai penyelamat Fremen
GENRE: Fantasy
ACTORS: Zendaya, Austin Butler, Florence Pugh
DIRECTOR: Denis Villeneuve
RELEASE DATE: 28 Februari 2024
RATING: 4.7/5
Dune: Part Two adalah sebuah perjalanan yang ambisius dalam mengeksekusi narasi yang kompleks dan kaya dari alam semesta Dune yang terkenal. Sebagai kelanjutan dari film sebelumnya, tugasnya bukan hanya untuk melanjutkan kisah Paul Atreides dan perjuangannya di planet Arrakis, tetapi juga untuk memperluas dunia yang telah diperkenalkan sebelumnya dan memperkenalkan karakter-karakter baru yang penting. Namun, mencoba menyatukan semua elemen ini seringkali memunculkan tantangan dalam menjaga konsistensi naratif dan tempo film.
Salah satu aspek yang paling menarik dari Dune: Part Two adalah bagaimana film ini mengeksplorasi lapisan-lapisan kompleks dari politik, agama, dan kekuatan di alam semesta Dune. Dengan memperkenalkan lebih banyak fraksi dan karakter, seperti Bene Gesserit, Harkonnen, dan Kaisar, film ini mencoba untuk memperluas cakupan cerita dan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang dunia yang dibangun oleh Frank Herbert. Namun, tantangan muncul ketika mencoba menyajikan semua ini dengan cara yang mudah dipahami bagi penonton yang mungkin tidak akrab dengan materi sumbernya.
1. Dinamika dan Interaksi Karakter
Meskipun Dune: Part Two memperkenalkan beberapa karakter baru yang penting untuk cerita, terkadang terasa bahwa pembangunan karakter mereka kurang mendalam. Karakter-karakter seperti Putri Irulan dan Feyd-Rautha mungkin tidak mendapatkan cukup waktu layar untuk memperlihatkan kedalaman dan kompleksitas mereka secara memadai. Performa aktingnya mungkin tidak buruk, tetapi terkadang terasa terhalang oleh eksposisi yang berat atau pembagian waktu layar yang tidak merata.
Selain itu, dinamika antar karakter, terutama antara Paul Atreides dan Chani, juga menjadi fokus dalam film ini. Meskipun ada chemistry yang kuat antara Timothee Chalamet dan Zendaya, penonton mungkin merasa bahwa hubungan mereka tidak cukup dieksplorasi atau dikembangkan dengan baik dalam film ini. Lebih banyak waktu layar bersama mungkin telah membantu memperkuat ikatan antara karakter-karakter utama dan membuat hubungan mereka lebih meyakinkan bagi penonton.
Meskipun begitu, kami sangat menikmati bagaimana Denis Villeneuve melakukan apa yang gagal dilakukan banyak orang, yaitu mengadaptasi hal-hal yang tidak dapat diadaptasi di layar lebar. Meskipun pada akhirnya ada banyak yang tidak sempurna juga di dalamnya.
Baca Juga: Review Lengkap Seri House of Ninjas Netflix! Drama Keluarga Ninja
2. Visual dan Aural yang Mengagumkan
Salah satu aspek yang paling menonjol dari Dune: Part Two adalah penguasaan teknisnya, terutama dalam hal efek khusus dan pengeditan suara. Adegan pertarungan yang besar dan pemandangan alam semesta yang epik memberikan pengalaman sinematik yang menggetarkan. Denis Villeneuve berhasil menghadirkan dunia Dune dalam skala yang spektakuler, membuat penonton terbenam dalam pengalaman yang intens dan mendalam.
Bila kami membahas masalah musik, kami mendapati kalau track-track lama dan baru dari Hans Zimmer masih sangat relevan untuk digunakan di dunia Dune. Apalagi ketika musik tersebut digabungkan dengan berbagai momen ajaib di Dune: Part Two.
3. Masa depan franchise Dune
Dune: Part Two merasa lebih seperti awal dari cerita yang lebih besar daripada akhir yang definitif. Denis Villeneuve berhasil membangun fondasi yang kokoh untuk kelanjutan franchise ini, dengan menyisakan banyak potensi untuk pengembangan karakter dan plot lebih lanjut.
Meskipun film ini tidak sempurna, ia berhasil mengeksekusi sebagian besar visi yang diinginkan oleh penggemar dan pencinta sastra sains. Tantangan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan momentum dan mengeksplorasi lebih lanjut alam semesta yang luas dari Dune dalam seri-seri mendatang. Untuk itulah kami bisa memberikan nilai 4,7 untuk Dune: Part Two.
Diterbitkan pertama 28 Februari 2024, diterbitkan kembali 02 September 2024.
Baca Juga: Review Land of Bad, Aksi Hemsworth dan Russell Crowe di Filipina