Review Film Bob Marley: One Love, Usaha Marley Menyatukan Jamaika
Kisah Bob Marley yang berusaha menyatukan Jamaika
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
GENRE: Drama biografi
ACTORS: Kingsley Ben Adir, Lashana Lynch
DIRECTOR: Reinaldo Marcus Green
RELEASE DATE: 14 Februari 2024
RATING: 3.7/5
Hollywood memiliki beberapa film biografi musisi yang apik. Mulai dari Bohemian Rhapsody yang membahas hingar bingarnya kehidupan Freddie Mercury, hingga Rocketman yang menampilkan trauma-trauma yang dihadapi oleh Elton John.
Pada tahun 2024 ini giliran Bob Marley yang diangkat oleh Paramount Picture ke layar lebar. Di bawah arahan sutradara Reinaldo Marcus Green, Bob Marley: One Love berusaha memperlihatkan jalan hidup sang legenda musik reggae yang berhasil mendamaikan Jamaica dan mengguncang dunia.
1. Sebuah penggambaran ambisius
Bob Marley: One Love adalah sebuah upaya yang ambisius dalam mempersembahkan kisah kehidupan salah satu ikon musik terbesar dalam sejarah. Dengan segala kekuatan dan kelemahannya, film ini mencoba menggambarkan perjalanan hidup Bob Marley, namun sayangnya terjebak dalam berbagai klise dan kurangnya kedalaman naratif yang memadai.
Saat membahas film ini, sulit untuk tidak mempertanyakan tujuan sebenarnya dari penyajiannya. Apakah film ini bermaksud untuk menjadi sebuah penghargaan yang autentik terhadap kehidupan Marley, atau hanya sekadar upaya komersial untuk memanfaatkan popularitasnya?
Pertanyaan ini menggantung di udara sepanjang film, karena tidak ada upaya yang jelas untuk menawarkan sudut pandang baru atau penyajian yang mendalam tentang sosok Marley. Walaupun begitu beberapa upaya untuk menyajikan kehidupan Marley terasa cukup otentik. Rasanya seperti menyaksikan Skipper hidup kembali dan berakting di hadapan kita.
Baca Juga: Review Madame Web, Upaya Sony Memintal Spider People Universe
2. Kurang fokus di tengah jalan
Reinaldo Marcus Green, sutradara film ini, nampaknya kehilangan arah dalam pembuatan narasi yang kuat dan kohesif. Meskipun memiliki beberapa kesempatan untuk menyoroti momen penting dalam kehidupan Marley, seperti konser Smile Jamaica, film ini gagal menyampaikan dampak emosional dan politik dari peristiwa-peristiwa tersebut. Alih-alih, kita disuguhkan dengan adegan-adegan yang terasa datar dan kurang bermakna, tanpa penjelasan yang memadai tentang latar belakang dan motivasi karakter-karakter utamanya.
Naskah film juga tidak luput dari kritik. Meskipun mencoba untuk menangkap beragam aspek kehidupan Marley, dari masa kecilnya hingga karir musiknya yang gemilang, naskah ini terasa seperti sekadar daftar peristiwa tanpa aliran naratif yang jelas. Kilas balik yang digunakan untuk menjelaskan latar belakang Marley terasa tergesa-gesa dan klise, tanpa memberikan wawasan yang mendalam tentang karakter utama kita.
Selain itu, penampilan para aktor juga tidak dapat diselamatkan oleh kelemahan penyutradaraan dan penulisan. Meskipun memiliki potensi, mereka terjebak dalam dialog yang dangkal dan adegan-adegan yang kurang bermakna. Bahkan, penampilan Lashana Lynch sebagai Rita Marley, meskipun berusaha keras, terasa terbatas oleh kurangnya pengembangan karakter yang memadai.
Seharusnya Reinaldo Marcus Green memberikan waktu yang cukup untuk mengembangkan setiap karakter, hingga akhirnya mereka memiliki alasan ataupun latar yang kuat di dalam kisah hidup Bob Marley yang penuh warna ini.
3. Kesimpulan
Secara keseluruhan, Bob Marley: One Love adalah sebuah film yang kehilangan kesempatan untuk menginspirasi dan menghibur penontonnya. Dengan narasi yang agak lemah, karakter yang dangkal, dan kurangnya pemahaman yang mendalam, film ini tidak mampu memberikan penghormatan yang layak kepada salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah musik.
Untunglah untuk urusan musik dan suara, film ini masih menunjukkan kelebihannya dengan menyandingkan berbagai moment penting dengan lagu yang tidak kalah pentingnya. Untuk itu kami masih bisa memberikan nilai 3,7 dari 5 bintang review untuk Bob Marley: One Love.
Diterbitkan pertama 21 Februari 2024, diterbitkan kembali 20 Agustus 2024.