Latar Belakang Dunia Mad Max: Dari Krisis Minyak Hingga Perang Nuklir
Dunia Mad Max yang kita ketahui, pada awalnya tidak tandus
Mad Max adalah franchise film yang memberikan pandangan suram tentang masa depan. Meskipun film-filmnya sendiri memberikan sedikit informasi konkret tentang apa yang memicu apokalips dan bagaimana masing-masing film saling terkait, berbagai sumber lain seperti wawancara dengan pencipta film, dokumen resmi, dan properti film telah membantu membangun garis waktu yang lebih jelas.
Berikut adalah penjelasan detail mengenai setiap babak dalam sejarah dunia Mad Max hingga akhirnya kita tiba di Mad Max: Fury Road.
1. Krisis Minyak dan Awal Keruntuhan
Perang Teluk Persia menjadi pemicu awal keruntuhan masyarakat di dunia Mad Max. Iran, dalam upaya mengekspor revolusi, menyerang Arab Saudi. Perang ini menghancurkan ladang minyak di Teluk Persia dan mengakibatkan harga minyak melonjak drastis. Akibatnya, ekonomi global terpuruk, dan dunia mengalami krisis energi yang parah.
Di Australia, dampaknya sangat terasa. Harga emas melambung tinggi, inflasi tak terkendali, dan ekonomi runtuh. Pemerintah memberlakukan darurat militer dan membangun barikade untuk melindungi kota-kota besar seperti Canberra. Namun, kerusuhan dan kekacauan tetap melanda Sydney dan Melbourne, dan masyarakat mulai beralih pada kekerasan untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Review Furiosa: A Mad Max Saga, Masa Lalu Imperator Furiosa
2. Main Force Patrol dan Kemunculan Max
Dengan ekonomi yang benar-benar kolaps, Australia mengalami keruntuhan total. Gangguan listrik dan kelangkaan makanan menjadi hal biasa. Geng-geng motor mulai mengambil alih wilayah pedesaan, sementara warga kota melarikan diri ke pedalaman mencari keselamatan.
Sebagai respon terhadap meningkatnya kekacauan dan kekerasan di jalanan, pemerintah Australia membentuk Main Force Patrol (MFP), sebuah unit penegak hukum khusus yang bertugas untuk menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya. MFP dilengkapi dengan kendaraan cepat dan persenjataan berat untuk menghadapi para kriminal yang semakin brutal.
Max Rockatansky adalah salah satu petugas terbaik di MFP. Dikenal karena keahlian mengemudi dan keberaniannya, Max sering kali berada di garis depan dalam menghadapi geng motor yang merajalela. Pada awal film, Max dan rekan-rekannya berhadapan dengan seorang anggota geng bernama Nightrider, yang berhasil mereka kalahkan setelah pengejaran yang sengit.
3. Kemunculan Geng-Geng Besar
Dengan runtuhnya sistem pemerintahan dan penegakan hukum, tidak ada lagi pihak yang mampu melindungi infrastruktur dan sumber daya yang tersisa. Stasiun-stasiun pengisian bahan bakar kosong, kendaraan-kendaraan yang kehabisan bahan bakar ditinggalkan di jalanan, dan komunikasi antar kota terputus total. Tanpa bahan bakar untuk generator, pasokan listrik berhenti, menyebabkan gangguan besar pada kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan dasar seperti makanan dan air menjadi sangat langka. Orang-orang mulai menjarah toko-toko dan gudang-gudang yang masih memiliki persediaan. Namun, persediaan ini dengan cepat habis, memicu kekerasan dan persaingan yang semakin brutal di antara warga.
Di tengah kekacauan ini, geng-geng motor mulai mengambil alih wilayah-wilayah yang tidak lagi dijaga. Geng-geng ini terdiri dari para penjahat, mantan anggota militer, dan orang-orang yang terpaksa beralih ke kejahatan untuk bertahan hidup. Mereka menggunakan kendaraan-kendaraan yang dimodifikasi secara ekstrem untuk berpatroli dan menguasai wilayah mereka.
Lord Humungus, seorang mantan anggota militer dengan wajah yang rusak akibat kecelakaan, menjadi salah satu pemimpin geng yang paling ditakuti. Bersama dengan tangan kanannya, Wez, dan anggota geng lainnya, mereka menyapu bersih setiap komunitas yang mencoba bertahan hidup dengan sisa-sisa sumber daya yang mereka miliki. MFP (Main Force Patrol) yang pernah menjadi harapan terakhir masyarakat kini sudah tidak ada lagi, dan bekas anggotanya bergabung dengan geng-geng atau menjadi pengembara.
4. Apokalips Nuklir dan Akhir Dunia
Setelah berabad-abad mengalami keruntuhan ekonomi dan kekacauan sosial, dunia Mad Max mengalami bencana yang tak terbayangkan: perang nuklir global. Pada titik ini, konflik atas sumber daya terakhir, terutama minyak, mencapai puncaknya, memicu pertempuran mematikan di seluruh dunia. Tidak ada yang tahu siapa yang mulai, tetapi hasilnya adalah kehancuran mutlak.
Ledakan nuklir meratakan kota-kota besar, mengubah lanskap menjadi gurun pasir dan reruntuhan. Efek "Nuclear Winter" menyebabkan suhu dunia turun drastis, dan bencana tersebut memusnahkan hampir semua bentuk kehidupan yang ada. Max, bersama dengan individu lain yang masih bertahan, terpaksa menghadapi iklim baru yang keras ini, bertarung untuk bertahan hidup di tengah pemandangan yang penuh kehancuran.
Ketika debu nuklir mulai mereda dan "Nuclear Summer" mengubah iklim menjadi kering dan panas, dunia Mad Max terus berubah. Masyarakat yang tersisa terbagi antara mereka yang hidup dari sisa-sisa dunia lama dan mereka yang mencoba membangun kembali dari awal.
Air menjadi sangat langka dan tercemar oleh radiasi, sementara minyak sudah tidak ada lagi. Bartertown, sebuah komunitas yang dipimpin oleh Aunty Entity, menggunakan metana dari kotoran babi sebagai sumber energi mereka. Sementara itu, di tempat lain, beberapa pengungsi dari masa sebelum perang nuklir mencoba menciptakan masyarakat baru dari awal.
Baca Juga: Review Mad Max Fury Road - Salah Satu Film Aksi Terbaik Tahun Ini!