Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serial animasi anak asal Malaysia produksi Les' Copaque Production, yakni Upin & Ipin dan Kawan-kawan telah memperkenalkan banyak karakter ikonis di sepanjang ceritanya berjalan.
Menariknya, meski pada dasarnya ada beberapa karakter yang berasal dari bangsa lain seperti India atau Punjabi, tetapi tak semua karakternya dikisahkan tumbuh besar di Malaysia. Nah, Susanti adalah contoh kasusnya. Bahkan, disebutkan bahwa Susanti adalah satu-satunya teman baik Upin dan Ipin yang datang dari luar negeri.
Karakter Susanti pertama kali diperkenalkan pada musim ketiga serial, di mana saat itu dia menggantikan salah satu karakter pendukung bernama Fathiah, yakni teman sekelas Upin, Ipin, dan teman-temannya di Tadika Mesra.
Pada awal kemunculannya pun, karakter yang awalnya diperankan oleh Sarah Nadhirah Azman ini hanya akan mengisi posisi karakter sampingan saja. Sampai akhirnya, mulai musim ke-7, pihak produksi memutuskan untuk mempertahankan Susanti dan memasukkannya ke dalam daftar karakter utama.
Oleh karena itu, tokoh Susanti tak mungkin dihilangkan begitu saja dari plotnya, sehingga dia dikisahkan menetap lebih lama di Kampung Durian Runtuh.
Namun, terlepas dari alasan tersebut, kira-kira kenapa Susanti di Upin & Ipin tidak balik ke Indonesia? Inilah teorinya!
1. Urusan bisnis orang tuanya memaksa Susanti menetap
Karakter Susanti pertama kali diperkenalkan dalam episode "Berpuasa Bersama Kawan Baru" yang merupakan bagian dari musim ketiga Upin & Ipin. Saat itu, dia terlihat muncul di bazar Ramadan dan mampir ke toko Mail untuk membeli ayam.
Mail terlihat menyukai sosok Susanti dan sangat bersemangat saat melayaninya. Namun, Susanti ternyata belum memiliki uang ringgit Malaysia, sehingga ibu Mail memutuskan untuk memberi ayam yang dibeli Susanti secara gratis. Ini membuat Mail kecewa karena merasa rugi.
Esok harinya, di Tadika Mesra, Cikgu Jasmin memperkenalkan murid baru yang tak lain adalah Susanti. Ketika perkenalannya di kelas, bahasa yang Susanti gunakan membuat murid lain bingung. Saat itu, barulah Cikgu Jasmin memberi tahu bahwa Susanti adalah pendatang dari Jakarta, Indonesia.
Alasan utama Susanti pindah ke Malaysia ialah mengikuti kedua orang tuanya yang mempunyai urusan bisnis di Negeri Jiran tersebut. Karena itu, tak masuk akal rasanya jika Susanti malah pulang ke Indonesia, sementara sumber penghasilan orang tuanya ada di Malaysia.
Susanti mungkin bisa saja berpikir untuk tinggal bersama keluarga lainnya di Jakarta. Namun, di usianya yang baru 5 tahun, Susanti sepertinya masih perlu dampingan langsung dari orang tuanya.
2. Susanti sudah punya banyak teman di Malaysia
Alasan lain kenapa Susanti tak kembali ke Indonesia ialah karena dia sudah memiliki banyak teman di Kampung Durian Runtuh.
Sangat tak mungkin jika Susanti tak menyimpan rasa rindu sedikit pun pada kampung halamannya dan orang-orang terdekatnya selama tinggal di Indonesia. Apalagi, di sanalah dia lahir dan dibesarkan.
Pada awal tibanya Susanti di Malaysia, dia terlihat kesulitan dalam hal berkomunikasi. Tak heran, meskipun Indonesia dan Malaysia masih serumpun, pada hakikatnya bahasa dan logat yang digunakan tetaplah berbeda. Mungkin akan jadi lebih mudah jika Susanti tak dikisahkan berasal dari Jakarta, melainkan daerah lain yang kental dengan adat Melayunya.
Beruntung, orang-orang di lingkungan baru Susanti benar-benar suportif, terutama teman-teman barunya di Tadika Mesra. Ketika Susanti memperkenalkan diri dan menggunakan bahasa yang rancu bagi orang Malaysia, teman-temannya segera memaklumi itu setelah Cikgu Jasmin menjelaskan alasannya.
Ini jelas tak sama dengan situasi di wilayah tertentu yang cenderung mengejek atau bahkan mengintimidasi orang baru yang menunjukkan perbedaan dengan mereka.
Alhasil, Susanti dengan cepat menjalin persahabatan dengan teman-teman barunya di Kampung Durian Runtuh. Dia bahkan tak cuma diterima di antara anak-anak seumurannya, tetapi juga para orang dewasa.
Baca Juga: Hubungan Tok Dalang dengan Opah di Upin & Ipin Apa Sih? Ini Situasinya
3. Susanti jadi simbol persahabatan antara Malaysia dan Indonesia
Upin & Ipin adalah animasi anak yang cukup populer di Indonesia. Bahkan, sejak beberapa tahun lewat, MNCTV telah memegang hak siar utama untuk serial persembahan Les' Copaque Production tersebut. Lalu, karakter Susanti pun tampil sebagai duta utama MNCTV.
Lebih dari itu, hadirnya karakter Susanti di Upin & Ipin secara tak langsung menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dan Malaysia. Apalagi, kepribadian Susanti dalam serial tersebut benar-benar mencerminkan pribadi penduduk Indonesia yang diakui sangat ramah dan baik hati.
Dengan begitu, keberadaan Susanti di Kampung Durian Runtuh seakan menjadi semacam 'titipan' yang harus dijaga baik-baik oleh Negeri Jiran sebagai bentuk pertanggungjawaban.
4. Susanti pernah berencana pulang ke Indonesia
Akan tetapi, tahukah kamu kalau Susanti sebenarnya pernah berencana kembali ke negara asalnya?
Momen ini pernah ditunjukkan dalam episode "Temanku Susanti" di musim ke-16 Upin & Ipin. Pada episode itu, teman-teman Susanti sempat marah setelah mengetahui bahwa Susanti akan pulang ke Indonesia tanpa mengabari mereka terlebih dahulu.
Susanti dikisahkan harus pulang ke tanah air karena urusan orang tuanya yang telah selesai. Namun, dia akhirnya tak jadi pulang, sebab ayahnya memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya di Malaysia.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa Susanti di Upin & Ipin tidak balik ke Indonesia. Bagaimana menurutmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Beragam Tipe MBTI Karakter Upin & Ipin, Ada yang Setipe?