Warner Bros kelihatannya cukup optimis dengan hasil akhir Justice League!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Produser dan petinggi Warner Bros "buka-bukaan" mengenai detail produksi Justice League yang penuh dengan drama di balik layar ini. Simak pembahasan lengkapnya di sini!
Tahun 2017 agaknya akan menjadi salah satu tahun terbaik untuk Warner Bros. Sukses meraup keuntungan secara finansial dan kritik lewat film
Wonder Woman,
The Lego Batman Movie,
Kong: Skull Island, dan
Dunkirk, dewi keberuntungan tengah memberkati studio film yang sempat terkatung-katung di tahun 2015 hingga 2016 ini. [duniaku_baca_juga] Sayangnya tidak semuanya berjalan mulus. Produksi salah satu film unggulan mereka tahun ini yaitu
Justice League sempat diterpa oleh beberapa masalah yang cukup serius, mulai dari sutradara Zack Snyder yang mundur dari proses pasca-produksi akibat putrinya yang meningal, serta proses
reshoot yang memakan biaya hingga $25 juta. Namun, baru-baru ini pihak Warner Bros mengeluarkan beberapa informasi menarik seputar detail dari proses produksi film ini kepada The Wall Street Journals mengenai penanganan mereka untuk memastikan bahwa
Justice League akan tetap sukses kendati sempat diterpa masalah. [read_more id="344526"] Adalah Kevin Tsujihara, CEO Warner Bros yang berusaha untuk memastikan bahwa
Justice League akan memiliki durasi di maksimal dua jam, demi meraup keuntungan yang lebih besar dengan jadwal pemutaran yang lebih banyak dibanding film-film DCEU sebelumnya yang memiliki durasi 130-180 menit. Sempat muncul kekhawatiran bahwa dengan durasi yang pendek,
Justice League akan terburu-buru dalam menuturkan ceritanya, namun sepertinya hal itu tidak perlu dipermasalahkan setelah tanggapan
test screening terbaru untuk film ini begitu memuaskan, bahkan dikabarkan hampir sama dengan
Wonder Woman yang mendapatkan pujian baik dari kritikus maupun penonton. Keputusan durasi dua jam ini juga demi memastikan bahwa
Justice League akan memiliki kisah yang lebih sederhana namun mudah dan menyenangkan untuk diikuti, mengingat
Batman v Superman: Dawn of Justice dikritik karena memiliki kisah yang terlalu bertele-tele dan durasi yang terlalu panjang (2.5 jam di versi bioskop, 3 jam di versi Bluray).
Selain itu, Warner Bros mengungkapkan bahwa biaya produksi
Justice League termasuk dengan biaya proses
reshoot yang ditangani oleh sutradara jebolan
The Avengers; Joss Whedon hampir mencapai $300 juta. Di atas
Batman v Superman: Dawn of Justice ($250 juta) namun masih di bawah
Avengers: Age of Ultron ($316 juta) yang juga disutradarai oleh Whedon. Proses
reshoot ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas filmnya yang dianggap masih bisa dipoles setelah hasil
test screening pertama yang kurang memuaskan, dengan menambahkan beberapa adegan baru untuk memuluskan penuturan kisahnya demi mencapai target durasi. [read_more id="317798"] Dengan proses produksi yang cukup panjang, apakah hasil akhir dari
Justice League ini akan sesuai dengan harapan Warner Bros? Mari kita bersama-sama melihat hasilnya nanti ketika filmnya rilis di Indonesia tanggal 15 November mendatang, dua hari lebih awal dibanding Amerika! Simak juga ulasan lengkap filmnya nanti hanya di
Duniaku.net!
Diedit oleh Fachrul Razi