Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Serial Super Sentai yang bertemakan polisi lawan pencuri ini akhirnya tamat! Dengan menonjolkan persaingan antara dua tim Sentai yang saling bertentangan, serial Lupinranger vs Patranger bisa dibilang cukup berhasil. Seperti apa kisahnya? Simak dulu review Lupinranger vs Patranger oleh duniaku.net berikut ini! Sumber: film Lupinranger vs Patranger[/caption] Biasanya serial Super Sentai selalu menekankan tentang pertarungan antar tim superhero pembela kebenaran dengan organisasi jahat yang ingin menguasai bumi. Tapi kali ini berbeda, Lupinranger vs Patranger menyajikan persaingan antara dua kubu tim superhero dalam melawan organisasi jahat! Meski pada dasarnya sama-sama superhero yang berniat melawan organisasi jahat bernama Gangler, kedua tim memiliki tujuan utama dan pendekatan yang berbeda. Hal itulah yang dijadikan daya tarik serial Super Sentai kali ini. Apakah berhasil? Sangat! Penulis review Lupinranger vs Patranger cukup terpuaskan dengan dinamika antara kedua tim dan perbedaan yang begitu kontras antara Lupinranger maupun Patranger. Jika Lupinranger cenderung bermain di wilayah Vigilante ala superhero di Komik Amerika yang biasanya tak resmi, Patranger ini bermain sebagai pejuang keadilan dari sisi Pemerintah. Bahkan Kairi alias LupinRed pun menekankan dengan berkata bahwa orang yang tak bisa mengandalkan polisi akan menjadi kriminal. Tak cuma itu, mulai dari perbedaan tujuan, gaya bertarung, senjata, bahkan dalam sinematografi pun mereka berhasil membuat keduanya berbeda antara satu tim dengan tim lainnya. Begitupun ketika karakter penengah, Takao Noel muncul, mereka tetap bisa membuat karakter Noel ini seimbang antara sisi Lupin-X maupun sisi Patran-X. Kita bisa melihat jelas bahwa Noel ini tidak condong ke pihak manapun dan memiliki tujuan yang sama dari kedua pihak. Sumber: dokumentasi duniaku.net[/caption] Mungkin banyak di antara penonton serial Lupinranger vs Patranger yang merasa bahwa Lupinranger lebih diutamakan. Mungkin jika kita melihat di awal cerita, kita akan merasa seperti itu. Penulis review Lupinranger vs Patranger ini pun sempat berpikiran bahwa keseimbangan antar karakternya agak mengecewakan, sampai akhirnya cerita memasuki paruh kedua dari keseluruhan serial. Selagi Lupinranger memiliki karakter yang sudah solid sejak awal, karakter dari anggota Patranger berkembang secara perlahan. Yang paling menarik adalah menyaksikan perkembangan interaksi antar karakter dari kedua kubu seperti Kairi dengan Keiichiro atau Sakuya dengan Umika yang awalnya kaku menjadi sangat cair. Kalau menilik dari kegagalan Kyuranger, Lupinranger vs Patranger ini berhasil membuat jumlah karakter yang begitu banyak ini menjadi nilai tambah bagi cerita. Apalagi akting masing-masing pemain peran yang begitu mendukung. Permainan emosi yang diperankan oleh karakter menurut penulis mampu mengajak kita untuk ikut merasakan apa yang karakter itu juga rasakan. Tangis dan tawanya terasa begitu jujur, apalagi jika dibandingkan dengan serial sebelumnya. Memang ada juga yang berpendapat bahwa Touma dan Tsukasa tidak mendapatkan banyak perhatian, tapi menurut penulis review Lupinranger vs Patranger ini malah langkah yang tepat. Tapi keduanya memiliki daya tarik sendiri dari fisik maupun akting mereka, sehingga tanpa banyak fokus pun mereka berdua tetap bisa dibilang populer. Sumber: film Lupinranger vs Patranger[/caption] Tema persaingan antara dua Sentai ini terbawa juga pada robot mereka. Agak berbeda dengan serial-serial sebelumnya, robot di serial Lupinranger vs Patranger ini mungkin bisa dibilang pertama kalinya dua tim berbagi satu bagian robot, yaitu Good Striker. Good Striker ini adalah bagian utama dari kedua robot Lupinranger dan Patranger, jadi mereka harus bergantian menggunakannya. Tapi yang paling menarik menurut penulis review Lupinranger vs Patranger justru bukan dari robot utamanya melainkan dari X-Trains, robot yang digunakan oleh Noel. Konsep robot yang memiliki dua mode yang bisa dibolak-balik dengan cepat di tengah pertarungan ini bisa dibilang cukup unik, karena bisa memperlihatkan kedua sisi Lupinranger dan Patranger sekaligus dalam satu robot. Belum lagi jika LupinKaiser dan Patkaiser bergabung dengan X-Trains seperti di gambar atas, adegan demi adegannya yang seluruhnya menggunakan CGI ini sangat memanjakan mata. Hampir setiap pertarungan yang memunculkan robot ini bisa dibilang berhasil memberikan kesan tersendiri bagi penulis. Belum lagi fitur di mana mereka harus berbagi kokpit. Komedi yang disajikan ketika LupinRed dan Patran 1gou berada di satu ruangan kokpit yang sama seringkali mengundang gelak tawa bagi penulis. Sumber: dokumentasi duniaku.net[/caption] Mungkin ada beberapa di antara penonton Lupinranger vs Patranger yang berhenti di tengah jalan karena sempat kecewa pada ceritanya yang tampak terlalu fokus pada Lupinranger. Memang awalnya Lupinranger seperti diberikan perhatian khusus, tapi lama-kelamaan sisi Patranger pun jadi tak kalah menarik. Lupinranger hanya tampak lebih menarik di awal karena motivasi Lupinranger yang lebih tampak nyata: keinginan untuk menyelamatkan orang yang mereka sayang. Lucunya, Lupinranger tidak terlalu peduli pada kedamaian dunia. Mereka hanya ingin menyelamatkan orang-orang yang mereka cintai. Berbeda dengan Patranger. Dibandingkan Lupinranger, sisi Patranger lebih terkesan heroik. Apalagi saat Keiichiro diperlihatkan dengan tulus ingin membantu LupinRed yang selama ini dibencinya. Hal itu seperti menekankan kebaikan Keiichiro yang tak peduli latar belakang orang yang ingin ditolong. Penulis review Lupinranger vs Patranger seakan mendapatkan pesan bahwa tak peduli siapa orangnya, tolonglah selagi bisa kita tolong! Sebagai seorang polisi, penulis cukup terpuaskan dengan cara mereka menyajikan karakter Keiichiro, Sakuya, dan Tsukasa. Meski mereka tidak sempurna dan bahkan mungkin lebih lemah dibanding Lupinranger, tapi mereka tetap bertugas sebagai polisi yang berkeinginan menyelamatkan dunia dari kejahatan. Termasuk ketika di akhir cerita mereka tampak ragu untuk menghabisi Dogranio karena mereka tak ingin membunuh Lupinranger juga, ini membuat penulis makin merasa bahwa Patranger memang superhero yang kita butuhkan. Sumber: dokumentasi duniaku.net[/caption] Sayangnya, penulis review Lupinranger vs Patranger merasa agak kecewa dengan organisasi penjahat yang ditampilkan di serial ini. Bagaimana tidak, motivasi mereka terlalu sederhana untuk disebut sebagai organisasi kriminal. Kebanyakan dari mereka hanya ingin mengacau di dunia manusia, tidak lebih. Meski penggambaran ini sangat sesuai dengan organisasi kriminal di dunia nyata, tapi penulis masih merasa ada yang kurang memuaskan dalam konsep semacam ini. Memang kebanyakan serial Super Sentai hampir selalu memberikan organisasi lawan yang murni jahat dan hanya tergerak untuk berbuat jahat karena mereka adalah orang jahat, tidak lebih. Tapi kadang penggambaran kejahatan yang mereka lakukan itu tampak lebih diracik dengan indah dibanding ini. Apalagi motivasi bosnya untuk akhirnya turun tangan sendiri mengacau di dunia manusia, rasanya terlalu rendah dan gampang. Hanya karena diprovokasi oleh Zamigo, Dogranio akhirnya turun sendiri ke dunia manusia dan mengacau di sana padahal kompetisi untuk mencari penerusnya saja masih belum tampak akhirnya. Tentu saja pertarungan final semacam ini jadi agak mengecewakan karena kurang memberikan sensasi akhir yang bagus. Apalagi di saat jelas-jelas masih banyak anggota Gangler di luar sana yang berkeliaran, rasanya tidak memberikan kesan penutup yang penulis inginkan. Beruntung hal ini tertutupi oleh sisi lain cerita Lupinranger vs Patranger ini. Kesimpulan yang diberikan untuk kisah Lupinranger maupun Patranger berhasil memuaskan kedua pihak, sehingga menurut penulis bagaimana mereka menghabisi Gangler tak lagi jadi persoalan utama.
Jadi bagaimana menurut kalian? Apakah kalian cukup puas dengan serial ini dan setuju dengan review
Lupinranger vs Patranger di atas? Jangan lupa berikan tanggapan kalian di kolom komentar, ya!
Skor: 4/5