TUTUP

Film Turah Kembali Raih Penghargaan Internasional

Film Turah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah ASEAN Film Awards. Sang sutradara, Wicaksono Wisnu Legowo, terpilih sebagai Best Director mengalahkan deretan sutradara top ASEAN lainnya.

Film Turah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah ASEAN Film Awards. Sang sutradara, Wicaksono Wisnu Legowo, terpilih sebagai Best Director mengalahkan deretan sutradara top ASEAN lainnya.

Di ajang ASEAN Film Awards yang dilaksanakan dalam rangkaian ke-20 Vietnam Film Festival di Trung Vuong Theatre, Da Nang, Vietnam, 28 November 2017 itu, Turah menjadi perwakilan Indonesia.

Film Turah berhasil masuk tiga nominasi dari empat katagori yakni Best Actor, Best Director dan Best Movie. Sutradara Wicaksono Wisnu Legowo berhasil terpilih sebagai Best Director menyisihkan saingannya seperti Mikhail Reid (Filipina/Birdshot) dan K. Rajagopal (Singapura/A Yellow Bird).

[duniaku_baca_juga]

Wicaksono bukan orang baru di industri film Tanah Air. Sebelum menjadi sutradara, ia kerap hadir sebagai asisten sutradara di beberapa film. Sebut saja Doa 3 Cinta (2008), Sang Penari (2011), Rumah dan Musim Hujan (2012). Sedangkan Turah menjadi film panjang debutnya sebagai penulis dan sutradara.

"Turah adalah film panjang pertama saya sebagai penulis dan sutradara. Namun, saya sudah berpengalaman membuat beberapa film pendek sejak 2006. Dan saya juga menjadi asisten sutradara beberapa film panjang sejak 2008. Hal itulah yang membantu saya untuk menyederhanakan persoalan ketika menggarap film Turah," ujar Wicaksono Wisnu Legowo seperti dilansir Liputan6.

Sementara Best Actrees dimenangkan oleh aktris asal Filipina, Mary Joy Aspotol lewat film Birdshot. Sedangkan Best Actor diraih oleh Sivakumar Palakhrisnan asal Singapuran lewat judul film Yellow Bird. Selain itu, Yellow Bird juga dinobatkan sebagai Best Movie.

ASEAN Film Awards yang mengambil tema "Cinema connects the ASEAN community" untuk pertama kalinya di gelar oleh Vietnam dalam rangka memperingati ulah tahun ASEAN yang pada tahun ini sudah menginjak 50 tahun.

Sebelum ASEAN Film Awards, Film Turah sempat berjaya di beberapa ajang film internasional. Film yang menggunakan bahasa  Jawa dialek Tegal ini meraih penghargaan di Singapore Internationl Film Festival 2016, Jogja- NETPAC Asian Film Festival 2016, Bengaluru International Film Festival 2017, dan Asean International Film Festival and Award 2017.

Berkat prestasinya tersebut, Film Turah pun dipilih untuk mewakili Indonesia yang akan bersaing dengan film-film non-berbahasa Inggris lain untuk meraih nominasi Film Berbahasa Asing Terbaik di ajang penghargaan piala Oscar 2018.