Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada era di mana Michael Bay belum mengenal waralaba Transformers, dan belum memiliki fetish khusus pada ledakan dan plot yang gak nyambung. Dalam periode tersebut Bay menyutradarai Bad Boys dan Bad Boys II yang kisahnya terpisah 8 tahun lamanya.
Di tahun 2020 ini, waralaba tersebut kembali setelah absen selama 17 tahun, dan memberikan berbagai update cerita terhadap karakter-karakter yang terlibat di dalamnya. Jadi ketimbang membuat kisah yang benar-benar baru, Bad Boys For Life memilih untuk melanjutkan kisah Mike dan Marcus di masa tua mereka.
1. Partner dengan keinginan yang berbeda
Seperti film sebelumnya, Mike (Will Smith) dan Marcus (Martin Lawrence) kembali memiliki keinginan yang berbeda. Alih-alih ingin berganti partner atau pergi dari Miami seperti sebelumnya, Marcus kali ini sangat ingin pensiun dari tugas kepolisian karena baru saja mendapatkan seorang cucu yang sangat lucu. Sementara Mike tetap ingin bekerja selamanya atau hingga tewas dalam tugas.
Untuk menyelesaikan perbedaan tersebut, mereka berdua memutuskan untuk adu lari, dengan sang kapten Howard (Joe Pantoliano) sebagai saksinya. Mike yang mencapai garis finish terlebih dahulu ternyata harus terjengkang setelah ditembak oleh seorang assassin yang tidak dikenal.
Marcus yang melihat Mike sekarat, berdoa ke tuhan untuk memohon kesembuhan sahabat terbaiknya. Bahkan dia rela untuk tidak menyakiti orang lain, asalkan Mike selamat dan hidup sekali lagi. Rupanya Mike benar-benar selamat dan kembali bertugas 6 bulan kemudian.
Melihat doanya terkabul, Marcus mau tidak mau harus pensiun dari tugas polisi, atau dia akan kembali menyakiti orang. Mike yang kembali bekerja sangat marah begitu tahu kalau Marcus mengajukan pensiun. Bagi dia menjadi “Bad Boys” adalah pekerjaan selamanya yang tidak akan tergantikan oleh apapun. Lagian dia harus membalas pada sang penembak yang belum diketahui identitasnya.
Dari sini arah kehidupan Mike dan Marcus mulai sangat berbeda. Mike yang kembali ke jalan, mulai memburu satu per satu orang-orang yang diduga terlibat dalam penembakkan. Sementara Marcus hidup santai di rumah dan menjalani rutinitas layaknya seorang pensiunan.
Baca Juga: 5 Pemenang Oscar yang Tampil di Film dan Serial Netflix
2. Komedi detektif klasik dengan balutan modern
Menyaksikan Bad Boys For Life sangat mengingatkan kami akan film komedi detektif klasik yang dulunya dipopulerkan oleh Eddie Murphy melalui seri Beverly hills Cop, dan duo Chan/Tucker di seri Rush Hour.
Ya, kamu akan menemukan berbagai elemen yang ada di film-film tersebut. Mulai dari unit khusus yang mengancam pekerjaan tokoh utama, duo badut yang memiliki cara kerja berbeda, penyelidikan komikal, dan proses kejar-kejaran yang seru. Bedanya di Bad Boys For Life kamu akan menemukan kalau semua hal sudah jauh lebih modern dan mudah ketimbang jaman dahulu. Jadinya kamu akan seperti melihat dua polisi tua yang sedikit “kebingungan” dengan segala kemajuan teknologi di sekelilingnya.
Oh iya, karena menggunakan balutan modern, joke yang ditampilkan juga jauh lebih modern walaupun beberapa masih menggunakan elemen klasik dari Bad Boys sebelumnya. Mulai dari lagu “tema” yang mereka biasa nyanyikan, hingga urusan mobil, dan pakaian “mewah” yang digunakan oleh Mike.
3. Penuh dengan tribute untuk film lamanya
Poin ini menjadi poin kelebihan sekaligus kekurangan dari Bad Boys For Life. Pasalnya film ini dipenuhi dengan berbagai tribute terhadap prekuelnya. Kamu akan menemukan perkembangan karakter minor yang masih berlanjut hingga film ini, dan event-event yang terjadi di masa lalu. Bahkan ada satu titik di mana Marcus membahas hubungan Syd dengan Mike yang terjadi di Bad Boys II.
Tapi karena hal ini juga, kamu jadi harus menyaksikan semua Bad Boys terlebih dahulu sebelum akhirnya menonton Bad Boys For Life. Tujuannya tentu saja agar kamu mengerti berbagai hal yang terjadi di Bad Boys sebelumnya sehingga muncul ke dalam adegan ataupun karakter dalam film.
Berbicara mengenai karakter, duet Will Smith dan Martin Lawrence masih menunjukkan kelasnya. Kedua masih punya pesona besar untuk menghibur para penontonnya. Walaupun secara keseluruhan, film ini memang lebih condong menceritakan sisi Mike yang masih berambisius menjadi polisi di usia tuanya.
Namun, bukan berarti kehadiran Lawrence tidak memiliki peran penting. Nyatanya, Lawrence mampu tampil menonjol dengan aksi dan lawakan kocaknya. Dominasi cerita Mike dan aksi lucu Marcus terbukti mampu menciptakan keseimbangan yang jarang timbul di film-film lainnya yang sejenis.
Sayangnya duet akting Smith dan Lawrence seperti menutup semuanya. Sampai-sampai kamu akan merasakan kalau film ini hanya memiliki dua karakter saja, yaitu Mike dan Marcus. Walaupun sejatinya film ini memiliki Kate del Castillo yang tampil cukup meyakinkan sebagai musuh utama mereka berdua.
4. Kesimpulan? Berhak mendapatkan 3 dari 5 bintang
Bad Boys For Life merupakan sebuah film komedi detektif yang tidak lekang dimakan zaman. Bahkan pada film ini terlihat kalau Columbia Picture sudah bersiap mengembangan franchise ini hingga memiliki universenya sendiri. Mengingat film ini mendapatkan review positif di mana-mana, bukan tidak mungkin cita-cita tersebut bakal kesampaian.
Bad Boys For Life berhak mendapatkan nilai 3 dari 5 bintang review dari kami. Rasanya tidak sabar untuk menyaksikan sekuel berikutnya dari franchise ini. Semoga saja kita tidak perlu menunggu terlalu lama atau menyaksikan Michael Bay kembali ke bangku sutradara. Kalau sampai hal ini terjadi, kami berharap kalau Bay sudah sembuh dari fetishnya terhadap ledakan dan pantat Megan Fox.
Baca Juga: Review Dolittle, Film Keluarga yang Dipenuhi dengan Fantasi dan Hewan