Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia film bela diri penuh dengan kisah pendekar pedang yang legendaris, dan dua di antaranya yang cukup menonjol adalah Invincible Swordsman yang bisa dianggap sebagai remake tidak langsung dari Swordsman II.
Bagian yang disorot soalnya mirip, bagian pertengahan novel Pendekar Hina Kelana ketika Dongfang Bubai hadir.
Keduanya memang menawarkan aksi luar biasa, kisah yang penuh intrik, serta karakter-karakter yang kuat. Namun, bagaimana jika keduanya dibandingkan secara langsung, siapakah yang lebih baik dalam mengadaptasi bagian kedua dari Pendekar Hina Kelana ini?
1. Gaya Bercerita
Invincible Swordsman menghadirkan dunia penuh keajaiban dengan pendekar yang memiliki kekuatan supernatural. Protagonisnya adalah seorang petarung yang menguasai ilmu pedang yang hampir tak terkalahkan, berhadapan dengan lawan-lawan yang juga memiliki kemampuan luar biasa. Alur ceritanya lebih mengarah ke fantasi epik yang menampilkan dunia persilatan yang penuh dengan keajaiban dan efek visual spektakuler
Swordsman II, di sisi lain, lebih menitikberatkan pada politik dan drama antar sekte dalam dunia persilatan. Fokus utamanya adalah transformasi Dongfang Bubai, seorang ahli pedang yang mengorbankan identitasnya demi kekuatan. Dengan karakter yang lebih kompleks dan konflik yang lebih membumi, film ini menyajikan cerita yang lebih emosional dan memiliki bobot dramatis yang lebih dalam.
Bila dibandingkan secara langsung Invincible Swordman adalah sebuah film indie dengan budget yang sangat besar. Mungkin hal ini terjadi karena sang sutradara, Yiwei Luo, adalah sutradara baru yang memulai debutnya di film ini. Sementara Siu-Tung Ching adalah sutradara kawakan yang tumbuh di era penyutradaraan konvensional.
Baca Juga: 5 Film Adaptasi Pendekar Hina Kelana, Terbaru Invincible Swordsman
2. Koreografi dan Aksi Bela Diri
Swordsman II menampilkan duel yang penuh dengan efek khusus dan teknik bertarung yang hampir seperti sihir. Setiap gerakan pedang terasa lebih teatrikal dan memiliki unsur yang lebih mendekati seni pertunjukan dibandingkan dengan pertarungan murni. Jadi jangan heran kalau kamu bakal melihat kuda terbelah, kepala terpotong, atau pedang yang digunakan sebagai baling-baling untuk terbang.
Invincible Swordsman mengandalkan koreografi yang lebih realistis dan mengesankan. Pertarungan dalam film ini tetap mempertahankan unsur wuxia, tetapi tanpa mengorbankan logika dan kecepatan duel yang jauh lebih authentik ketimbang Swordsman II. Tetapi justru hal ini malah terlihat seperti hiasan yang sangat indah di balik cerita yang lumayan kedodoran.
3. Perkembangan Karakter
Invincible Swordsman menghadirkan protagonis yang hampir tak terkalahkan, tetapi kelemahannya terletak pada kurangnya kompleksitas emosional. Karakter utamanya memang kuat, tetapi sering kali terasa terlalu sempurna hingga kehilangan sisi manusiawinya.
Sedangkan pada Swordsman II, film ini menghadirkan karakter yang jauh lebih kompleks. Pada awalnya Linghu Chong memang digambarkan jenaka dan suka bercanda, sama seperti di Invincible Swordsman. Tapi seiring berjalannya cerita, Linghu Chong berubah menjadi pribadi yang lebih gelap dan pendiam. Hal inilah yang digambarkan dengan baik oleh Jet Li.
Bila berbicara lebih lanjut, Dongfang Bubai juga menjadi sosok kunci yang penuh dengan ambiguitas, baik dari sisi moral maupun identitasnya. Perubahan yang ia alami dalam film memberikan kedalaman yang tidak ditemukan dalam Invincible Swordsman yang terasa lurus-lurus saja. Apa mungkin hal ini terjadi karena kita sudah tahu jalannya adaptasi Invincible Swordsman ya?
4. Mana yang Lebih Berkesan?
Invincible Swordsman memiliki pesona tersendiri dengan pendekatan modernnya, tetapi kurang memberikan dampak yang benar-benar membekas dalam dunia wuxia.
Swordsman II menjadi salah satu film wuxia paling berpengaruh sepanjang masa. Karakter Dongfang Bubai yang diperankan oleh Brigitte Lin menjadi ikon dan masih sering dibahas dalam diskusi mengenai wuxia klasik.
Suka tidak suka kami kami lebih memilih Swordsman II sebagai adaptasi yang lebih baik. Dengan karakter yang lebih kuat, koreografi yang lebih memukau, serta cerita yang lebih berkesan, film ini tetap menjadi salah satu puncak film wuxia sepanjang masa. Invincible Swordsman tetap menawarkan hiburan yang spektakuler, tetapi belum mampu melampaui warisan dan kualitas dari Swordsman II.
Setujukah kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: 6 Fakta Film Invincible Swordsman, Berdasarkan Pendekar Hina Kelana?