5 Alasan Fast & Furious 5 adalah Sekuel Terbaik di Franchise-nya

Langkah Justin Lin mengangkat perampokan sebagai tema utama terbukti sangat ampuh dalam mendongkrak kepopuleran waralaba ini.

Fast Five seolah seperti benar-benar berdiri sendiri. Tidak seperti seri-seri sebelumnya yang fokus utamanya adalah balapan mobil atau seri setelahnya yang malah berisi dengan baku hantam dengan para teroris, sekuel yang ini menitikberatkan pada satu tujuan yang jauh lebih realisitis: perampokan!

Tidak hanya sekedar mengangkat, film ini juga berhasil mengeksekusi tema ini dengan baik.

Dom dan kawan-kawan tidak hanya sekedar asal langsung mendobrak masuk ke markas polisi. Mereka juga harus melalui tahapan-tahapan penting seperti menyusup ke markas demi mengetahui model brankas sampai mengambil cap tangan Reyes.

Tidak hanya harus berhadapan dengan antagonis utama, grup Toretto juga punya tambahan antagonis baru. Siapa lagi kalau bukan agen Hobbs yang malah berakhir menjadi sekutu tetap kelompok Dom di sekuel selanjutnya.

Yang membuat konflik ini menjadi seru adalah masing-masing pihak ternyata punya semacam hubungan negatif dengan dua pihak lainnya.

Kelompok Dom harus mendapatkan brankas Reyes sambil membebaskan diri dari kejaran sang agen. Hobbs punya urusan menangkap Dom dan komplotannya serta membalaskan dendam pada Reyes yang telah membunuh anggota timnya.

Sedangkan Reyes sendiri ingin menghabisi semua orang baik itu kelompok Dom atau Hobbs yang dianggap akan menganggu bisnis dan kekuasaannya. Semuanya berpacu dengan waktu demi mencapai tujuan masing-masing.

Tidak hanya menawarkan tema dan konflik yang seru, Fast Five juga memiliki banyak nilai moral yang bisa diteladani. Mengesampingkan kentalnya budaya dunia malam dan konten aksi kriminalnya, film ini mengajarkan tentang nilai-nilai kekeluargaan serta balas budi.

Salah satu contohnya adalah bagaimana Hobbs yang akhirnya membalas budi pada grup Toretto setelah diselamatkan dari serangan anak buah Reyes dengan sempat memberi kesempatan pada buronannya untuk melarikan diri.

Begitu juga dengan Dom. Caranya mengatakan Vince adalah saudaranya sambil menahan tangis serta menyuruh Brian untuk melarikan diri karena ia yang akan menjadi ayah dari keponakan Dom menunjukkan seberapa besar kasih sayangnya pada seluruh anggota kelompok dan kerabatnya.

Yang membedakan seri ini dengan yang lainnya adalah tidak adanya karakter yang terbuang atau sekedar muncul hanya sebagai tempelan.

Maksudnya adalah Fast Five berhasil memberikan semua porsi yang ideal bagi setiap tokoh termasuk yang sampingan sekalipun. Bahkan momen yang diberikan pun juga kebanyakan memorable.

Salah satu yang menjadi favorit saya tentu saja saat duo kocak yang terdiri dari Rico Santos dan Tego Leo. Mereka memiliki momennya tersendiri seperti pertengkaran keduanya dalam bahasa Portugis yang memancing tawa kelompok Toretto dan operasi peledakan toilet tentunya.

Bisa dibilang ini kelebihan terbesar Fast Five dibanding seri lain sehingga rating filmnya berhasil menempel ketat di bawah Furious 7. Bahkan dalam beberapa situs, Fast Five selalu dianggap nomor satu.

Banyak momen yang tak bisa dilupakan dan tentu saja memiliki arti yang mendalam. Contohnya sendiri adalah pada saat operasi penyusupan ke ruang brankas, pertarungan perdana antara Dom dan Hobbs, dan tentu saja usaha Han mendapatkan cap tangan Reyes dengan bantuan Giselle.

Tapi, momen yang benar-benar memorble hingga sering dijadikan bahan meme tentu saja  "This is Brazil"-nya dari Dom saat hendak ditangkap Hobbs.

Itulah lima alasan mengapa Fast Five layak dianggap sebagai sekuel terbaik dari waralaba Fast and Furious.

Adakah alasan lain dari kalian mengapa seri ini pantas dianggap yang terbaik? Jangan lupa sampaikan di kolom komentar, yah!