Review Film: Siksa Kubur, Horor Alternatif yang Seru Aja!

Adil dan Sita merupakan kakak beradik yang kehilangan orang tuanya akibat peristiwa bom bunuh diri yang meninggalkan mereka dengan kepercayaan yang goyah dan sebuah kaset misterius. Ketika beranjak dewasa, Sita meminta bantuan abangnya untuk membuktikan hukuman siksa kubur itu nyata melalui seorang manusia kejam yang mereka kenal dekat.

Arahan adegan dari Joko Anwar bersama sinematografer Ical Tanjung yang menjadi daya tarik utama film ini, yang tampil dengan sudut-sudut kreatif dalam mempresentasikan momen-momen menegangkan dari luar sampai dalam kubur. Malah, justru ini saja bisa jadi alasan utama untuk menonton Siksa Kubur.

Akting Faradina Mufti dan Reza Rahadian yang menjadi sepasang karakter utama Sita dan Adil juga tidak lengkap tanpa Christine Hakim sampai Slamet Rahardjo sendiri yang memiliki kepribadian yang masing-masing mudah dikenali melalui pembawaannya, belum lagi bagaimana mereka menggambarkan krisis iman yang meyakinkan di layar!

Sayangnya, naskah Joko Anwar sendiri masih terasa sederhana dan kaku dalam menciptakan dialog yang alami antar karakternya, yang terbantu banget melalui penjiwaan dan ekspresi para bintang yang terlibat.

Kualitas efek visual dari momen horor yang muncul di depan mata juga masih dapat lebih menyeramkan lagi, terutama pada momen yang jelas-jelas menggunakan CGI yang untungnya diselamatkan dengan editan yang cepat dan frantic yang menjadi sisi plus film ini pula.

Pergerakan kamera yang engaging dan momen horor yang kreatif membuat film ini seru untuk ditonton, namun naskah dan dialog yang lemah membuat film ini cocok diberi nilai 3/5.

Apa pendapatmu sendiri tentang film Siksa Kubur? Sampaikan melalui kolom komentar di bawah ini!

Diterbitkan pertama 05 April 2024, diterbitkan kembali 03 September 2024.