TUTUP

Seru dan Menegangkan, tapi Seram Nggak? Ini Review Film DreadOut Movie!

Tasnya kecebur dalam air, tapi hapenya tetap nyala!

Film DreadOut Movie adalah adaptasi film dari gim horor lokal berjudul sama oleh pengembang gim lokal pula, Digital Happiness. Dengan begitu, ia merupakan film adaptasi gim paling pertama di Indonesia, apalagi untuk gim horor! Disutradarai oleh Kimo Stamboel, film ini mengisahkan tentang sekelompok anak SMA yang kebelet populer di media sosial dengan mengadakan sebuah live stream di sebuah apartemen angker. Dengan bantuan Linda yang kenal tempat tersebut, mereka berhasil masuk ke dalamnya, dan mau tidak mau menghadapi segala masalah mistis yang melanda mereka akibat kecerobohan tersebut. Lantas, bagaimana dengan impresi kita di dalam film tersebut? Simak ulasan selengkapnya dari DreadOut Movie di bawah ini! DreadOut Movie menjanjikan aksi yang seru di dalam video trailer-nya, dan tentu saja mereka juga memberikannya dengan tuntas. Aksi tembak-menembak flash kamera Linda dan segmen kejar-kejaran antara kawanan setan dan anak-anak SMA tersebut menambah keserun di dalam film ini! Pergerakan kamera yang terasa mengundang panik pun juga menjadi sebab mengapa film ini tampak enerjik sekali sepanjang durasinya. Tidak menunggu lama, setelah perkenalan tokoh-tokohnya kamu langsung dibawa ke aksinya! Hal yag membuat film ini menegangkan juga karena pembukaan yang penuh dengan misteri, begitu pula dengan keberadaan Linda yang tahu benar akan lokasi apartemen angker tersebut, meskipun ia hanya seorang manusia biasa. Belum lagi kita sampai ke kengerian di dunia lain yang mereka temui begitu masuk ke dalam portal sihir tersebut. Akting meyakinkan dari Caitlin Halderman dan Jefri Nichol sebagai Linda dan Erik pun lantas membawakan kisah ini mudah untuk dipercaya oleh yang menontonnya. Memang, peran penting Marsha Aruan sebagai Jessica perlu ada untuk memajukan cerita film tersebut, akan tetapi jelas penampilan singkat Mike Lucock sebagai Kang Heri, sang satpam apartemen tersebut yang mencuri perhatian! Lantas, apakah dengan keseruan dan kepanikan tersebut membuat film ini seram? Sayangnya belum. Film DreadOut adalah karya yang menegangkan, bukan menyeramkan. Kalau saja ia diembel-embel sebagai film thriller barangkali lebih cocok rasanya ketimbang menggembor-gemborkan elemen horornya. Yang membuat film ini sangat efektif sebagai sebuah thriller adalah bagaimana film ini dirangkai bagi kita untuk dapat mengerti kenapa Linda dan kawan-kawan di dalam film tersebut bisa ketakutan akan fenomena tersebut, bukan menakut-nakuti penontonnya. Sebagai Kebaya Merah, Rima Melati Adams juga sangat meyakinkan untuk menjadi hantu yang menakutkan bagi karakter-karakter lainnya. Meskipun demikian, sayangnya ia belum cukup seram untuk membuat keder para penonton terpisah dari wujudnya yang lebih cocok dikatakan sebagai anggun! Terlepas dari kelemahan-kelemahan yang membuatnya meleset dari tujuan sebagai film horor, DreadOut adalah film supernatural thriller yang solid dengan cerita yang sederhana dan barangkali mudah untuk dinikmati. Sinematografi dari Patrick Tashadian juga efektif untuk menjelaskan kepanikan tokoh-tokoh tersebut. Kembalinya Aria Prayogi dan Fajar Yuskemal sebagai teknisi musik dan efek suara juga membuat nada-nada yang kita dengar juga tidak asing dari yang kita dengarkan dari film Sebelum Iblis Menjemput, film oleh Mo yang satunya lagi alias Timo Tjahjanto. Jadi, film ini kurang lebih seru dan menegangkan, tapi belum terlalu seram untuk dianggap sebagai sebuah film horor yang bagus. Dari semua penilaian di atas, kita memberikan nilai 7/10 untuk film DreadOut ! Apakah film DreadOut adalah film adaptasi gim yang lebih bagus daripada film-film gim luar negeri lainnya? Bagikan pendapatmu lewat kolom komentar!