Review Aquaman and the Lost Kingdom, Balas Dendam Black Manta

Aquaman and the Lost Kingdom menyajikan petualangan yang mendebarkan dan penuh keindahan visual yang memperluas mitologi dan sejarah dunia bawah air. Membawa penonton ke berbagai lokasi seperti kerajaan tersembunyi Necrus, tanah beku Thule, dan pulau eksotis Xebel, film ini memperkenalkan budaya, sejarah, dan desain unik.

Makhluk-makhluk mengesankan seperti monster Trench, Kraken, dan Leviathan, menambahkan nuansa keajaiban dan bahaya. Don Burgess, sinematografer film ini, dengan cemerlang menangkap keindahan dan skala adegan bawah air dengan penggunaan warna yang cerah, pencahayaan dinamis, dan bidikan melingkar. Efek visual film ini, yang dikerjakan oleh Industrial Light & Magic dan studio lainnya, sangat memukau dan realistis, menciptakan pengalaman yang mulus dan imersif.

Film ini unggul dalam segi aksi, menampilkan adegan yang terkoordinasi dengan baik dan spektakuler yang memperlihatkan kemampuan karakter-karakternya. Set-pieces berkesan, termasuk adegan kejar-kejaran di jalanan Roma, pertempuran di kedalaman Trench, dan pertarungan klimaks.

Film ini dengan kreatif menggunakan elemen air, seperti gelembung, ombak, dan pusaran air, untuk meningkatkan aksi dan drama. Skor film ini, karya Rupert Gregson-Williams, melengkapi pengalaman ini dengan tema epik dan heroik, serta menyisipkan elemen rock, metal, dan synth untuk menciptakan suara yang unik dan sesuai.

Sayang, entah mengapa film ini menyisipkan efek slow motion yang mengingatkan kami pada sinetron tanah air. Yes, kami juga tidak paham mengapa James Wan meloloskan efek tersebut masuk ke dalam filmnya yang megah ini.

Aquaman and the Lost Kingdom mengusung cerita yang kelewat sederhana. Pada intinya sang penguasa lautan kembali diteror oleh Black Manta. Tetapi kali ini teror Black Manta ditunggangi oleh Necrus. Kesederhanaan ini semakin diperparah dengan kemunculan antagonis yang sangat tidak penting. Saking tidak pentingnya, kami merasa kalau plot film ini bisa berjalan tanpa adanya penjahat sama sekali.

Untunglah Aquaman and the Lost Kingdom masih berhasil menciptakan keseimbangan antara humor dan drama dengan dialog yang cerdas dan momen-momen emosional. Humor muncul dari interaksi dan chemistry antara karakter, terutama hubungan kakak-beradik yang rumit namun lucu antara Aquaman dan Orm.

Film ini dengan cerdik membuat lelucon dari beberapa trope dan klise genre, seperti langkah-langkah lambat, pose heroik, dan baris-baris klise. Drama film ini muncul dari konflik-konflik karakter, seperti perjuangan Aquaman untuk menerima identitas ganda, perjalanan penebusan Orm, dan pencarian balas dendam Black Manta. Film ini juga menjelajahi tema-tema keluarga, warisan, dan tanggung jawab, ketika karakter-karakter memahami lebih banyak tentang masa lalu dan masa depan mereka.

Aquaman and the Lost Kingdom adalah sebuah sekuel yang menarik meskipun belum bisa melampaui kualitas dan hiburan dari film prekuelnya.

Ini adalah tontonan wajib bagi penggemar DC Universe dan siapa pun yang menyukai petualangan yang menyenangkan dan epik.

Sayang lemahnya cerita dan kurang dalamnya para karakter di dalam Aquaman and the Lost Kingdom, membuat film ini hanya bisa kami ganjar dengan nilai 3,1 dari 5 bintang review. Menghibur tetapi jangan mengharapkan lebih. 

Aquaman and the Lost Kingdom sudah tayang di bioskop-bioskop kesayanganmu di Indonesia.

Diterbitkan pertama 21 Desember 2023, diterbitkan kembali 02 Agustus 2024.