8 Kelemahan Film The Flash yang Membuatnya Terasa Kurang
Apa yang membuat film The Flash terasa kurang menurutmu?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara pemasukan box office, mungkin film The Flash lebih baik dibandingkan kebanyakan film DC, sebut saja Shazam! Fury of The Gods atau Wonder Woman 1984.
Tapi tetap saja, mengingat budget The Flash besar, pendapatan filmnya itu sangat mengecewakan.
The Flash sendiri memang punya sejumlah kelemahan. Bahkan sisi lemahnya cukup terasa dan sering dikritik mulai dari penggemar sampai kritikus film.
Apa saja kelamahan film The Flash yang paling terasa?
1. Kontroversi Ezra Miller mempengaruhi pendapat penonton
Mungkin di Indonesia tidak begitu terasa kontroversi Ezra Miller ini, namun di luar Indonesia terutama di Amerika, kontroversinya masih sering dibahas.
Ezra Miller sebelumnya dilaporkan atas tindakan kekerasan yang ia lakukan, membuat citranya jadi terpengaruh.
Ini berdampak juga ke komentar penonton, apalagi memang sebelum kontroversi, tak semua orang suka dengan Barry versi Ezra Miller.
Baca Juga: 6 Hal Menggantung di Film The Flash! Ada Misteri Tentang Ibu Barry?
2. Kurangnya promosi dari Ezra Miller sebelum filmnya tayang
Waktu yang seharusnya jadi momen promosi film The Flash itu bersamaan dengan kontroversi yang dilakukan aktor utamanya, Ezra Miller.
Karena itu momen yang seharusnya jadi promosi seperti film-film lainnya, seperti membuat konten khusus atau datang ke wawancara khusus, jadi tidak terasa.
Ini berdampak membuat banyak orang mengira kalau film The Flash antara tidak jadi rilis atau belum rilis, tapi ternyata sudah rilis.
3. Ingin memasukan terlalu banyak fokus, namun di film tunggal Flash
Memasukan terlalu banyak fokus cerita dalam satu film berdurasi pendek memang tidak pernah menjadi hal yang bagus.
Ini adalah film tunggal The Flash, kita ingin melihat kisah orisinal The Flash yang di DCEU belum diperlihatkan. Memang momen Barry utama dan Barry muda yang baru dapat kekuatannya itu menarik.
Namun fokus filmnya seakan terpecah dengan Batman Keaton, Batman Affleck (meskipun singkat), Supergirl, belum lagi konflik multiverse lainnya.
4. CG yang memang buruk meskipun dibilang "sengaja dibuat buruk"
Sepanjang film, adegan CG di filmnya memang terasa kurang halus dan terasa sangat tidak natural.
Meskipun Andy Muschietti, sang sutradara mengatakan kalau CG yang kurang bagus ini "sengaja" untuk menunjukan dunia dari sudut pandang Flash yang cepat, tapi tetap saja CG-nya terlihat buruk.
5. Unsur nostalgia yang tidak sukses menggaet semua orang
Jelas sekali film ini ingin menghadirkan unsur nostalgia di dalam cerita dan narasi filmnya, dengan menghadirkan Batman Michael Keaton.
Namun harus kita akui bersama kalau demografis penonton berbeda, penonton pahlawan super sekarang kebanyakan generasi muda yang lahir di akhir 90an atau 2000an.
Batman dan Batman Returns yang diperankan Keaton itu rilis di akhir 80an dan awal 90an. Meskipun nostalgia yang diincar, namun harus diakui demografis penonton saat ini berbeda dan target nostalgianya jadi kurang.
Kalau mau dibandingkan, Spider-Man: No Way Home lebih sukses menjual "nostalgia" karena film-film sebelumnya hadir di waktu yang "tepat" dengan penonton film pahlawan super sekarang ini.
6. Plot sudah bocor lebih dahulu sebelum filmnya rilis, menghilangkan faktor kejutan
Film The Flash beberapa kali diundur, dan dalam momen itu, plot ceritanya sudah bocor beberapa kali.
Plot yang bocor adalah bagaimana momennya seperti Flashpoint, namun Barry bertemu dengan Batman keaton, Superman di sini adalah Supergirl, lawan mereka adalah Zod.
Bahkan momen cameo seperti Superman Nicolas Cage juga sempat bocor, jadi faktor kejutannya sangat minim ketika filmnya hadir.
7. Film dari jagat yang memang akan hilang
Saya pernah bertanya ke beberapa kerabat dan mereka punya respon menarik kenapa tidak menonton film The Flash, "Toh jagatnya akan diganti, buat apa ditonton yang sekarang?".
Ini ternyata berpengaruh ke beberapa orang juga. Jagat DCEU akan berubah, versi Snyderverse akan diganti dengan versi James Gunn.
Beberapa merasa kalau film The Flash jadi tidak penting lagi, apalagi post credit yang memperlihatkan Aquaman juga tidak begitu terasa berpengaruh untuk film Aquaman 2.
8. Multiverse sudah tidak "segar" lagi
Saat film The Flash diumumkan tahun 2014 lalu (versi Ezra Miller), semua sangat penasaran, plus tahun 2020 saat diumumkan kalau filmnya akan Flashpoint dan multiverse, semua orang penasaran.
Namun perilisannya tertunda terus sampai konsep multiverse sudah tak segar lagi, kita sudah diperlihatkan Into The Spider-Verse, Everything Everywhere All at Once, Endgame, Loki, dan tentu Spider-Man: No Way Home.
Ketika The Flash muncul, konsep multiverse yang harusnya menarik sekali itu jadi sudah tidak segar lagi. Plus harus kita akui, para penonton film mulai lelah dengan film pahlawan super.
Nah itu dia beberapa kelemahan film The Flash, apa kelemahannya kalau menurutmu?
Baca Juga: 6 Hal Menggantung di Film The Flash! Ada Misteri Tentang Ibu Barry?