Plot serial anime Blue Lock kini telah masuk pada tahap seleksi kedua untuk menjadi striker muda nomor satu di Jepang dan dunia. Pada seleksi kedua di proyek Blue Lock rancangan Jinpachi Ego tersebut, setiap peserta harus melalui empat tahap agar dapat lolos ke seleksi berikutnya.
Sama seperti seleksi sebelumnya, tahap kali ini pun tak mungkin dibuat mudah. Bagaimana konsep yang diterapkan pada Second Selection Blue Lock ini? Ini penjelasannya!
Pada seleksi pertama, kita telah melihat bagaimana Jinpachi Ego menyeleksi ratusan striker muda yang terbagi atas lima strata atau kelas. Seleksi pertama tersebut berhasil menyisakan sebanyak 125 peserta untuk mengikuti seleksi kedua proyek Blue Lock.
Pada second selection proyek Blue Lock ini, setiap peserta diharuskan melalui empat tahapan, di mana tahap pertama adalah tes individu, sedangkan tahap kedua hingga keempat adalah tes bersama tim.
Tahap pertama pada seleksi kedua proyek Blue Lock merupakan tes individu. Masing-masing peserta diwajibkan mencetak 100 gol ke arah gawang yang dijaga oleh kiper hologram "Blue Lock Man" dalam waktu 90 menit. Kiper hologram tersebut tentunya dibekali kemampuan layaknya penjaga gawang sungguhan.
Setiap mencetak 30 gol, level permainan akan ditingkatkan. Pada 30 gol pertama, beberapa hologram tak bergerak akan ditambahkan ke lapangan untuk membatasi tembakan peserta.
Pada 30 gol berikutnya atau saat 60 gol telah tercetak, hologram yang semula tak bergerak kini mulai bergerak. Tak hanya itu, bola yang ditembakkan ke arah peserta akan semakin cepat dan dapat berputar, sehingga peserta semakin sulit membidiknya.
Menguasai situasi, respons, ketepatan, kualitas tendangan, dan mempertahankan kekuatan fisik selama 90 menit adalah kunci dari tahap ini.
Setelah menyelesaikan tahap pertama yang merupakan tes individu, peserta akan diarahkan ke ruangan selanjutnya dan bersiap untuk tahap kedua. Pada tahap kedua, setiap peserta diwajibkan membentuk tim tiga orang untuk persiapan tahap ketiga di mana akan diadakan pertandingan 3 vs 3.
Bukan hanya itu, tahap kedua ini juga menjadi tahap "hidup dan mati" di mana akan ada pemain buangan dari tahap ketiga yang gagal atau tak dipilih oleh tim yang menang. Mereka akan melakukan pertandingan 2 vs 2. Tim yang menang berhak memilih satu peserta dari tim lawan, sehingga total tim tersebut menjadi 3 orang dan mereka dapat lanjut atau mengulang tahap selanjutnya.
Kemudian, satu orang yang tersisa otomatis tereliminasi dari Blue Lock.
Makin bingung? Simak penjelasan tahap ketiga dan keempat berikut sampai akhir, ya!
Nah, pada tahap ketiga inilah pertandingan 3 vs 3 berlangsung. Di sini, masing-masing tim akan diberikan kiper hologram yang tentunya punya kemampuan layaknya kiper sungguhan.
Tentu saja, pertandingannya tak sesimpel seleksi pertama. Pada tahap ketiga dalam seleksi kedua ini, tim yang mencetak lima gol lebih dulu adalah pemenangnya. Tak berhenti sampai di situ, tim pemenang dapat memilih satu pemain dari tim lawan untuk bergabung dengan mereka di pertandingan tahap berikutnya.
Di tahap terakhir seleksi kedua proyek Blue Lock, akan terjadi pertandingan 4 vs 4. Sama seperti aturan di tahap sebelumnya, tim yang menang dapat memilih satu peserta dari tim lawan, sehingga total anggota tim tersebut menjadi 5 orang.
Tim yang berhasil mencapai anggota sebanyak 5 inilah yang dianggap berhasil lolos dari seleksi kedua. Sementara itu, tim yang kalah harus kembali ke tahap 3 vs 3.
Mudahnya, tahap kedua, ketiga, dan keempat seleksi kedua Blue Lock mengusung konsep remedial. Jadi, peserta yang gagal masih punya kesempatan bertanding lagi. Namun, perlu diperhitungkan jika tim tersebut mengalami kekalahan di tahap ketiga dan tak dipilih oleh tim lawan yang menang. Mereka harus melakukan pertandingan "hidup dan mati" di tahap kedua, yaitu pertandingan 2 vs 2.
Sesuai janji Jinpachi Ego, peserta yang lolos dari seleksi kedua ini selanjutnya akan berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pertandingan 5 vs 5 melawan pemain terbaik kelas dunia.
Bagaimana pendapat kamu terkait konsep second selection Blue Lock yang diterapkan Jinpachi Ego ini?
Penulis: Viky Nursyafira