Manga Kimetsu no Yaiba 182 memperlihatkan ada harapan untuk Tanjiro dan Giyuu. Kanroji dan Iguro yang sempat dikira mati tiba-tiba muncul dan menyerang Muzan. Setidaknya, kali ini Tanjiro akan dibantu oleh dua Hashira tangguh.
Tapi Tanjiro juga menderita luka di Kimetsu no Yaiba 182. Luka ini sepertinya akan permanen pula.
Kimetsu no Yaiba 182 perlihatkan satu mata Tanjiro terkena serangan Muzan. Mata ini kemudian sepertinya tak lagi berfungsi. Saat Tanjiro menangis di halaman 20, matanya yang terluka ini bahkan tak meneteskan air mata.
Kadang, kehilangan satu mata di anime dan manga justru membuat seorang petarung jadi lebih keren. Mereka tetap bisa bertarung normal.
Koyoharu Gotouge sang penulis Kimetsu no Yaiba justru memperlihatkan efek yang lebih realistis soal apa yang terjadi kalau mata tokohnya hilang satu.
Dengan satu mata saja, pandangan dari sisi mata yang tak berfungsi sudah tentu tidak lagi bagus. Di Kimetsu no Yaiba 182, Tanjiro sampai membentur tembok karena jarak pandang yang berkurang ini.
Selain itu, hanya punya satu mata, mengukur jarak pun jadi lebih sulit.
Saat melawan Akaza, Tanjiro bisa melihat dunia tembus pandang, di mana ia bisa seperti melihat organ-organ tubuh Akaza dan Giyuu. Ini adalah kemampuan yang dulu dimiliki Yoriichi Tsugikuni sejak kecil.
Sayang, justru Tanjiro kehilangan satu matanya sekarang. Kemampuan melihat dunia tembus pandang ini pun jadi lebih sulit.
Sejak dulu, kemampuan terbesar Tanjiro adalah penciumannya. Penciumannya begitu tajam, hingga ia seperti bisa mencium emosi. Rasa sedih iblis yang sudah terbunuh pun dapat ia tangkap.
Namun, penciuman saja tidak akan membantu Tanjiro menang. Seperti yang ia katakan di Kimetsu no Yaiba 182, Tanjiro bahkan tidak bisa mencium serangan Muzan. Untuk duel ini ia harus memikirkan trik lain.
Demikianlah situasi Tanjiro di Kimetsu no Yaiba 182. Gimana menurutmu?