Tomura Shigaraki adalah mantan pemimpin Liga Penjahat dan cucu dari pewaris One For All generasi ketujuh.
Ayah Shigaraki, Kotaro Shimura, sangat kejam padanya dan memicu perasaan benci yang mendalam dalam diri Shigaraki.
Shigaraki dipertemukan dengan All For One yang mempersiapkan tubuhnya agar siap meneruskan misi balas dendam terhadap para pahlawan.
Tomura Shigaraki adalah salah satu penjahat utama yang diperkenalkan dalam serial My Hero Academia atau Boku no Hero Academia. Karakternya pertama kali muncul pada arc "Unforeseen Simulation Joint (USJ)", di mana saat itu Shigaraki dan sekutunya menyerang fasilitas pelatihan UA High dan berhadapan dengan siswa kelas 1-A.
Ada alasan khusus di balik sosok jahat seorang Tomura Shigaraki yang ditampilkan dalam serial ini. Kenapa Shigaraki menjadi jahat di My Hero Academia? Begini penjelasannya.
Tomura Shigaraki adalah mantan pemimpin Liga Penjahat yang kini memimpin organisasi yang tak kalah berbahayanya daripada itu, yaitu Front Pembebasan Paranormal. Pasalnya, organisasi kriminal tersebut merupakan gabungan dari sisa-sisa anggota Liga Penjahat dan Meta Liberation Army.
Akan tetapi, jauh sebelum itu, Shigaraki sebenarnya adalah sosok anak laki-laki bernama Tenko Shimura yang punya keinginan untuk menjadi pahlawan.
Dia adalah anak kedua dari pasangan Kotaro Shimura dan Nao Shimura, sedangkan saudara perempuannya bernama Hana Shimura. Jika kamu merasa tak asing dengan nama keluarga "Shimura", itu karena Shigaraki adalah cucu dari Nana Shimura, atau yang dikenal sebagai pengguna quirk One For All generasi ketujuh.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ayah dari Tomura Shigaraki atau Tenko Shimura adalah Kotaro Shimura. Saat masih kecil, Kotaro adalah anak baik yang cukup dekat dengan sang ibu, Nana Shimura. Mereka tampak hidup bahagia.
Nana Shimura adalah mantan pahlawan profesional yang mewarisi kekuatan One For All. Saat menyadari bahwa dirinya sangat dekat dengan bahaya, Nana memutuskan untuk menitipkan Kotaro di panti asuhan. Tentu saja alasannya adalah Nana ingin Kotaro tetap aman.
Akan tetapi, Kotaro yang masih kecil tampaknya menyalahartikan tindakan Nana. Kotaro beranggapan bahwa ibunya egois. Menurut Kotaro, Nana lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya.
Selanjutnya, Kotaro tumbuh menjadi sosok yang sangat membenci semua pahlawan. Dia bahkan melarang seluruh anggota keluarganya untuk menyinggung apapun yang berkaitan dengan 'pahlawan'.
Di bab 235, dalam kilas balik kita diperlihatkan Kotaro sampai menyakiti Tenko.
Kotaro sebenarnya kemudian menyadari kalau dia mungkin telah bertindak berlebihan saat itu, apalagi keluarganya pun protes...
Sayang, penyesalan itu terlambat karena kemudian kekuatan Tenko bangkit.
Cukup disayangkan anak malang seperti Tenko Shimura harus memiliki seorang ayah seperti Kotaro Shimura. Tenko yang kini kita kenal dengan nama Tomura Shigaraki terus mempertanyakan mengapa ayahnya bertindak demikian terhadapnya. Dia juga merasa bahwa seisi dunia membencinya.
Semua ketidakadilan yang Shigaraki terima memupuk perasaan benci yang mendalam, lalu meledak saat quirk Decay miliknya aktif pertama kali. Dia dengan tak sengaja membunuh seluruh anggota keluarganya.
Meski begitu, Shigaraki sepenuhnya sengaja membunuh Kotaro, ayahnya. Dalam narasi di bab 236, Shigaraki mengatakan dirinya penuh dengan rasa haus darah saat menyentuh ayahnya. Aksi itu bahkan dikatakan Shigaraki membuat dia merasa kenikmatan yang luar biasa.
Setelah itu, Shigaraki yang sudah tak punya siapa-siapa pun hidup sendirian, berkeliaran dari jalan ke jalan. Perasaan bencinya semakin matang karena tak ada satu orang pun yang memedulikannya. Warga sipil berpikir bahwa mengurus anak seperti Shigaraki adalah tugas pahlawan, tetapi nyatanya tak ada pahlawan yang datang menyelamatkan dia.
Berkat itu, Shigaraki pun mantap membenci masyarakat, terutama para pahlawan. Meski begitu, sedikit terlihat bahwa Shigaraki sebenarnya masih menyimpan rasa peduli kepada mendiang ibu dan saudara perempuannya.
Puncaknya adalah Tomura Shigaraki dipertemukan dengan All For One. Sosok yang kemudian dianggap sebagai sensei baginya tersebut mempersiapkan tubuh Shigaraki agar siap meneruskan All For One, dengan bantuan Dr. Kyudai Garaki.
Berbagai ideologi atau pandangan yang ditanamkan All For One kepada Shigaraki semakin membangkitkan pikiran negatif dan perasaan benci dalam diri Shigaraki. Shigaraki juga berniat melanjutkan misi balas dendam sensei-nya tersebut, yaitu membunuh All Might, mantan pro hero nomor satu yang telah mengalahkan All For One.
Tomura Shigaraki adalah perwujudan korban penindasan dan pengabaian yang berkembang menjadi keberadaan dengan aura negatif. Dia adalah satu dari segelintir penjahat yang lahir akibat masa lalu mereka yang suram.
Jadi, begitulah alasan kenapa Shigaraki menjadi jahat di My Hero Academia. Bagaimana pandanganmu terhadap karakter yang satu ini?
Diterbitkan pertama 07 Maret 2023, diterbitkan kembali 19 November 2025.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Siapa sebenarnya Tomura Shigaraki di My Hero Academia? | Tomura Shigaraki adalah salah satu penjahat utama dalam serial My Hero Academia. Ia pertama kali muncul dalam arc “Unforeseen Simulation Joint (USJ)” sebagai pemimpin serangan terhadap para siswa UA High. Dalam perkembangannya, Shigaraki menjadi pemimpin Front Pembebasan Paranormal, gabungan dari League of Villains dan Meta Liberation Army. |
Apa nama asli Tomura Shigaraki sebelum menjadi penjahat? | Nama asli Shigaraki adalah Tenko Shimura. Ia merupakan cucu dari Nana Shimura, pengguna quirk One For All generasi ketujuh, yang juga pernah menjadi guru dari All Might. |
Mengapa Shigaraki menjadi jahat? | Shigaraki menjadi jahat karena trauma masa kecil dan penolakan yang ia alami. Ia sering disiksa oleh ayahnya dan merasa dunia tidak peduli padanya. Saat quirk Decay miliknya aktif pertama kali, ia secara tidak sengaja membunuh seluruh keluarganya. Sejak itu, kebencian dan kesedihan membuatnya berubah menjadi pribadi penuh dendam terhadap masyarakat dan para pahlawan. |