Siapa karakter perempuan terkuat Dragon Ball?
Kalau kita menghitung para malaikat, Marcarita dan Vados sudah pasti harus dihitung. Kekuatan para malaikat soalnya bahkan di atas Dewa Kehancuran.
Tapi jika para malaikat tak dihitung, maka karakter perempuan terkuat Dragon Ball adalah enam ini!
Di antara berbagai semesta, Semesta 2 mungkin terasa kurang menonjol petarungnya.
Namun tetap, di antara Semesta 2, Ribrianne terasa sebagai petarung paling kuat. Dia mampu memberi perlawanan menarik melawan petarung dari semesta-semesta lain selama Tournament of Power sebelum tereliminasi.
Android 18 adalah karakter perempuan terkuat di Semesta 7 Dragon Ball—jika tidak menghitung Arale Norimaki yang biasanya hanya muncul di episode filler.
Dibandingkan Android 17, kekuatannya memang lebih rendah, sesuai rancangan Dr. Gero.
Jadi ceritanya karena Android 17 diberi terlalu banyak kekuatan hingga sulit dikendalikan, Gero sengaja meredam kekuatan 18 agar lebih mudah dikontrol. Namun, usahanya sia-sia karena 18 tetap memiliki sifat pemberontak.
Meski begitu, 18 tetaplah petarung luar biasa dengan stamina tak terbatas. Dalam situasi krisis yang membutuhkan tambahan kekuatan, ia hampir selalu dipanggil untuk bertarung.
Kemunculan Arale di Dragon Ball Super membuatnya layak masuk ke dalam daftar ini.
Masalahnya, Arale terasa bertindak dengan logika dunia yang berbeda dari para tokoh Dragon Ball.
Sementara karakter seperti Vegeta masih mengikuti aturan khas anime shonen, Arale justru bertindak dengan logika manga komedi.
Hasilnya? Dalam skenario humor, Arale bisa mempermalukan bahkan karakter sekuat Vegeta.
Secara kekuatan murni, Caulifla mungkin tidak sedahsyat Kale.
Namun, jangan remehkan dia. Caulifla bisa dibilang Saiyan paling berbakat di Semesta 6 maupun Semesta 7.
Kemampuannya dalam memahami konsep kekuatan begitu luar biasa. Ia mampu menguasai Super Saiyan dalam waktu singkat, bahkan mencapai Super Saiyan 2 dengan cepat.
Dengan kecepatan belajarnya yang luar biasa, bukan hal yang mustahil jika suatu saat ia bisa mencapai Super Saiyan 3 atau bahkan membuka God Ki lebih cepat daripada para Saiyan dari Semesta 7.
Kale bisa dianggap sebagai versi Broly dari Semesta 6.
Begitu ia mengamuk, potensi kehancurannya luar biasa.
Memang, dalam konteks Dragon Ball Super, tingkat kehancurannya masih berada di bawah Broly dari Semesta 7—yang bahkan membutuhkan Gogeta untuk dikalahkan.
Namun Kale tetap sosok yang sangat berbahaya dan mampu melumat banyak petarung kuat.
Dengan kekuatan Kale dan Caulifla, tak heran Fusion mereka yaitu Kefla menjadi petarung makhluk fana terkuat dari Semesta 6.
Jika tidak menghitung malaikat, maka perempuan terkuat di Dragon Ball adalah seorang Dewi Kehancuran.
Heles dari Semesta 2 merupakan satu-satunya perempuan di antara para Dewa Kehancuran.
Di bab 59 manga saat para Dewa dan Dewi Kehancuran bertarung, Heles menunjukkan keahliannya dalam menggunakan busur dan panah. Selain itu, ia mampu bertahan dari serangan-serangan dahsyat yang dilancarkan oleh sesama Dewa Kehancuran.
Tingkat kekuatan para Dewa Kehancuran sendiri begitu luar biasa hingga Zen-Oh merasa pertarungan mereka terlalu berisik dan cepat untuk dinikmati.
Heles memang pada akhirnya tumbang. Dewa Kehancuran yang tersisa sebelum pertempuran dihentikan hanya Quitella dan Beerus. Tapi jika Heles diadu dengan makhluk fana, dia bisa jadi terlalu kuat.
Nah itu enam karakter perempuan terkuat Dragon Ball jika tidak menghitung para malaikat.
Menurutmu gimana? Sampaikan di kolom komentar!