Bankai adalah salah satu kartu as milik dewa kematian yang biasanya digunakan hanya pada saat terdesak. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang ogah untuk menggunakannya karena konsekuensi yang diterima dirinya maupun rekan sekitarnya.
Bankai mana saja sih yang paling beresiko digunakan para dewa kematian? Berikut daftarnya!
Bankai dari pedang Tenken ini memiliki wujud armor raksasa hidup dengan pedang besarnya. Gerakannya sendiri akan meniru gerakan yang dilakukan Komamura dalam menghancurkan musuh-musuhnya.
Akan tetapi, bankai ini memiliki resiko besar di mana semua serangan yang diterima armor besar itu akan dirasakan juga oleh Komamura. Semakin parah kerusakannya, semakin fatal pula luka yang diderita mantan kapten.
Untungnya, efek samping bankai itu juga memiliki benefit di mana Tenken bisa pulih dari kerusakan jika Komamura sembuh. Padahal seperti yang kita tahu, zanpakutou yang rusak saat wujud bankai tidak akan bisa diperbaiki untuk selamanya.
Sampai manganya berakhir, nama bankai Zaraki sendiri belum disebutkan secara resmi.
Bankainya sendiri juga terbilang sangat simpel. Selain memiliki wujud mirip Oni Merah dalam mitologi Jepang, Kenpachi juga mendapatkan kekuatan yang mampu mengimbangi Gerard Valkyrie yang saat itu kekuatanya terus berkembang tanpa henti.
Akan tetapi, bankainya juga memiliki resiko. Zaraki akan hilang akal dan terus mengamuk tanpa henti. Selain itu, tubuhnya juga akan menerima efek balik jika tak bisa menangani kekuatan bankainya yang meluap-luap.
Hakka no Togame merupakan bankai yang didapat Rukia setelah pelatihannya bersama para Royal Guard. Sama seperti pedangnya, bankai satu ini juga layak dinobatkan sebagai yang terindah di antara yang lainnya.
Tidak seperti Daiguren Hyorinmaru, kemampuan Hakka no Togame sendiri bukan memproduksi es melainkan menurunkan suhu area sekitarnya menjadi nol derajat. Oleh karena itu, menyentuh Rukia dalam wujud bankainya bisa membuat orang langsung menjadi es padat dalam sekejap.
Masalahnya, mengendalikan Hakka no Togame sendiri adalah perkara sulit. Rukia harus ekstra hati-hati dalam menaikkan kembali suhu tubuhnya. Namun yang jadi dilemanya, waktu penggunaannya juga terbatas karena sebenarnya Rukia juga tak bisa menahan terlalu lama karena merasakan pengaruh suhu nol derajat tersebut.
Siapa sangka dibalik wujud Shikainya yang biasanya untuk menyembuhkan, terdapat bankai yang sangat mematikan.
Meski masih memiliki nama yang sama, versi bankainya justru memiliki makna "segalanya berakhir". Hal itu terlihat dari munculnya cairan asam yang kuat muncul di sekitar Unohana yang sanggup melelehkan segala hal bahkan termasuk dirinya sendiri.
Oleh karena itu, Unohana harus menguasai teknik penyembuhan Kaido sehingga ia bisa terus menyembuhkan tubuhnya yang meleleh selama bankainya aktif.
Ada alasan mengapa Kyoraku hampir tak pernah mengeluarkan bankainya, bahkan saat berhadapan Stark yang notabene adalah seorang Primeira Espada.
Katen Kyōkotsu: Karamatsu Shinjū miliknya adalah salah satu bankai yang cukup merepotkan penggunanya karena efeknya yang tidak kenal baik lawan atau kawan. Semuanya yang berada di sekitar Kyoraku dipastikan akan mengikuti tiga adegan yang menyakitkan hingga berakhir dengan adegan eksekusi oleh si pengguna bankai.
Selain itu, Kyoraku juga turut menderita efeknya sehingga momen bankai Katen Kyōkotsu: Karamatsu Shinjū terkesan seperti game of chicken di mana siapa yang bisa bertahan adalah pemenangnya.
Tidak seperti bankai Kyoraku, milik Genryuusai memiliki skala yang jauh lebih besar bahkan mampu menjangkau seluruh area Soul Society.
Sekali Zanka no Tachi diaktifkan, panas yang dikeluarkan pedang dan tubuh Genryuusai akan meningkat drastis hingga diklaim mampu mencapai suhu matahari. Seluruh air dan es bahkan bankai Daiguren Hytorinmaru juga akan langsung menguap begitu saja.
Jika bankai satu ini terlalu lama dibiarkan aktif, bisa-bisa seluruh Soul Society termasuk Genryuusai sendiri bisa dipastikan akan terbakar menjadi abu.
Itulah daftar bankai yang paling beresiko bagi penggunanya sendiri. Jika ada tambahan, jangan sungkan sampaikan ke kolom komentar, yah!