Setelah Mercphobia tumbang dan Natsu berhasil dihentikan Lucy, situasi Ermina yang dilanda krisis akhirnya berangsur pulih. Di sinilah, para penyihir Fairy Tail akhirnya berhasil mendapatkan nama-nama para Dewa Naga yang harus mereka taklukkan.
Apa saja hal menarik yang terjadi di episode ini?
Usai berakhirnya insiden Mercphobia, Natsu dan Happy terlihat sedang duduk-duduk sambil memandangi kota Ermina yang kini memulai pembangunan ulang.
Di situ, Natsu sampai menanyai Happy apa saja yang terjadi karena ternyata ia tak begitu ingat usai memakan api milik Ignia.
Happy sendiri berkata Natsu saat hebat kala itu karena berhasil menjatuhkan Mercphobia dengan mudah. Ia juga mengatakan kalau Dragon Slayer itu mengatakan hal-hal aneh seperti membakar sampai menjadi abu.
Mendengar hal itu, Natsu hanya bisa bersyukur sampai Lucy datang memukulnya.
Nah, di situ Happy mengatakan bahwa Lucy lah yang menghentikan amukan Natsu hingga ia sempat mengalami luka bakar. Mendengar hal itu, si Dragon Slayer itu langsung meminta maaf atas apa yang terjadi.
Sementara itu, Gray dan lainnya masih sibuk menjelaskan situasi yang sebenarnya kepada penduduk Ermina.
Yah, mereka saat ini mengungkap bahwa aslinya penduduk Ermina adalah manusia biasa. Namun, Mercphobia menyihir mereka menjadi ikan agar bisa tetap hidup meski kota tenggelam.
Para penduduk itu sendiri sempat mengira kalau kejadian itu terjadi akibat kemarahan Mercphobia. Namun, Karameel membantah hal itu karena tahu bahwa dewa naga air itu benar-benar mencintai Ermina dan para penghuninya.
Pada saat itulah, Mercphobia benar-benar muncul di depan publik sehingga membuat para penduduk bergembira.
Hanya saja Mercphobia kini menganggap dirinya telah mati karena telah kehilangan semua kekuatannya. Meskipun demikian, hal itu justru bagus karena ia kini sekarang bisa hidup damai bersama para warganya.
Di sisi lain, Elefseria mendapat kejutan di mana relief simbol para Dewa Naga mulai bereaksi.
Saat memeriksanya, ia mendapati salah satu simbol naga berwarna biru kini mulai meredup dan kehilangan cahayanya.
Yah, simbol itu sendiri memang mengacu ke Mercphobia yang kini berhasil ditaklukkan dan kini menjadi manusia biasa.
Melihat hal itu, Elefseria kini dipenuhi harapan bahwa tim Natsu akhirnya bisa menyelesaikan misi seratus tahun tersebut.
Setelah mundur akibat perlawanan tim Natsu, Skullion dan lainnya akhirnya kembali ke guild Diabolos.
Di situ, mereka melapor ke pemimpin mereka yang bernama Georg Reizen yang terlihat asyik menikmati daging naga.
Secara mengejutkan, Georg sendiri baru mendengar nama guild Natsu karena memang ia jarang mencari info yang berkaitan dengan guild-guild di benua Isghal.
Meski para bawahannya gagal, Georg sendiri tak marah. Ia malah menyuruh ketiganya untuk mendapatkan kembali daging Dewa Naga yang ia inginkan selama ini.
Setelah situasi kota mulai kondusif, tim Natsu kembali mengunjungi Mercphobia.
Nah, di situ Mercphobia sempat dibuat terkejut karena saat lepas kendali, ia tak tahu kalau Ignia telah mendatangi Ermina tanpa membunuh siapapun. Padahal, ia mengetahui naga api itu punya kebiasaan membakar segala tempat yang ia lewati.
Mercphobia juga memberi tahu identitas Ignia yang merupakan anak kandung Igneel sehingga membuat semua orang kecuali Natsu terkejut.
Dari situlah, ia paham alasan Ignia tak berbuat kekacauan kali ini karena ia ingin mendatangi Natsu saja.
Selain Ignia, Mercphobia juga memberitahu identitas para Dewa Naga lain seperti Aldoron yang digambarkan sebagai naga terbesar di dunia, Selene yang bisa menggunakan kekuatan bintang, dan Viernas yang tak diketahui.
Ia juga memberitahu alasan kenapa mereka mendapat julukan Dewa Naga sendiri karena kekuatan masing-masing dari mereka yang sudah di luar akal sehat. Hal itu yang membuat kelimanya sampai saling memisahkan diri agar tak menimbulkan kehancuran tak perlu.
Setelah urusan dengan Mercphobia selesai, tim Natsu akhirnya pergi meninggalkan Ermina untuk mengincar target selanjutnya, Aldoron.
Nah, masalahnya mereka mulai heran karena tak menjumpai stasiun dari awal. Rupanya, hal itu terjadi karena Natsu berulah dengan menghapus tanda rute stasiun sehingga membuat rekan-rekannya gagal mencapai stasiun.
Oleh karena itu, mereka terpaksa berkemah satu malam.
Ketika Lucy sedang asyik menulis, ia tiba-tiba didatangi Natsu yang mendengar namanya dipanggil. Nah, ketika melihat Erza tertidur, niat iseng Dragon Slayer itu mulai bangkit.
Yah, dia mencorat-coret wajah Erza seperti yang ada di gambar sehingga jadi bahan tertawaan Gray dan Happy.
Setelah mencapai kota, tim Natsu mulai mendapat tatapan aneh dari para warga kota. Erza bahkan sampai dikejar-kejar layaknya artis oleh orang-orang yang diduga adalah fans dari individu yang mirip.
Dan benar saja, ada sosok lain yang penampilannya persis seperti Erza namun dengan pakaian sipil dan berkacamata.
Ia sendiri langsung mengajak tim Natsu mengunjungi guildnya, Fairy Nail!
Melihat ada guild yang menjadi tiruan Fairy Tail, semua orang pun hanya bisa terpana tanpa berkata lebih lanjut.
Itulah daftar hal menarik yang terjadi di episode 7 Fairy Tail 100 Years Quest.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku