Setelah identitas Kaiju-nya terkuak, Kafka pun resmi ditahan Pasukan Pertahanan untuk diadili. Situasinya semakin rumit karena di sisi lain, banyak tentara yang merasa terselamatkan oleh aksi Kafka selama ini.
Apa saja hal menarik yang terjadi di episode ini? Berikut daftarnya!
Setelah lama ditahan di markas Divisi Ketiga, Kafka pun langsung dibawa Ashiro beserta pasukan pengawal ke markas pusat Pasukan Pertahanan.
Di sini, Kafka sempat merasa malu karena ia telah mengkhianati kepercayaan semua orang terutama Reno dan Kikoru yang telah membantu merahasiakannya selama ini.
Namun secara mengejutkan, Reno malah bicara tanpa izin bahwa ia yakin seniornya pasti akan kembali.
Ashiro yang mendengar itu cuma berkomentar kalau nanti anak baru tersebut akan mendapat hukuman push up karena bicara tanpa seizinnya.
Ashiro sendiri rupanya sepemikiran dengan Reno.
Meski ia sempat terkejut dengan wujud monsternya tersebut, perilaku teman masa kecilnya yang berlari tanpa ragu itu memang sudah dikenalinya sejak awal.
Ia bahkan sedang mengusahakan agar Kafka mendapat pembelaan karena pada dasarnya semua anggota Divisi Ketiga tak menganggapnya sebagai musuh.
Ashiro bahkan mengatakan bahwa ia masih menunggu Kafka bertarung di sisinya.
Omongan Ashiro soal pembelaan rupanya bukan isapan jempol belaka. Ia sempat meminta Okonogi untuk menyusun laporan tentang Kafka. Aoi dan Izumo juga diketahui sampai mencari bantuan secara pribadi.
Kikoru juga tak ketinggalan. Ia sendiri langsung mendatangi ayahnya, Isao secara pribadi.
Namun sayangnya, Isao sudah menegaskan bahwa Kafka telah menjadi Kaiju dengan menunjukkan hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa ada inti Kaiju di dalam tubuh pria tersebut.
Meskipun gagal meyakinkan sang ayah, Kikoru sendiri masih ingin percaya pada Kafka.
Momen "pengadilan" Kafka akhirnya tiba saat Isao mendatangi tempat penahanannya.
Saat Kafka ingin mengutarakan pembelaannya, Isao langsung menembaknya berulang kali. Kafka pun secara reflek merubah sebagian tubuhnya ke mode Kaiju.
Nah, pada saat itu, Isao langsung melukainya demi mengambil sampel darah Kafka sebagai penelitian.
Rupanya, ia ingin membuktikan perkataanya bahwa tak ada manusia yang bisa menahan peluru tanpa baju pelindung sehingga hal itu menegaskan Kafka bukan lagi manusia secara biologis.
Karena Kafka sudah dikonfirmasi olehnya sebagai Kaiju, Isao pun tanpa ragu memakai senjata andalannya, Numbers Kaiju No. 2.
Dengan senjata tersebut, Isao mampu mengerahkan pukulan yang menghasilkan gelombang listrik dan sonik.
Kafka bahkan sampai kewalahan karena setiap serangan Isao berhasil menghancurkan anggota tubuh sehingga pria Kaiju itu harus meregenerasinya setiap waktu.
Situasinya sendiri semakin parah karena tubuh Kafka seperti bereaksi dengan Numbers yang dipakai Isao.
Nah, saat Isao mengerahkan pukulan terkuatnya, secara ajaib Kafka berhasil menahan serangan tersebut.
Namun di luar dugaan, Kafka malah berubah menjadi jauh lebih liar. Kikoru bahkan sampai menyadari kalau ada yang aneh pada rekannya yang satu ini.
Dan benar saja, kesadaran Kafka sendiri rupanya terperangkap dalam tubuhnya sendiri di mana mini Kaiju yang lama tak muncul kini menampakkan dirinya sambil meminta untuk membunuh semua Kaiju.
Untuk pertama kalinya, Kaiju kini No. 8 telah menjelma jadi monster yang telah kehilangan akalnya.
Itulah daftar hal menarik yang terjadi di Kaiju No. 8 episode 11.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku