Tak diragukan lagi, Jujutsu Kaisen telah menjadi salah satu serial manga dari Gege Akutami yang popularitasnya terus meningkat seiring berjalannya cerita, apalagi setelah adaptasi animenya yang digarap oleh Studio MAPPA mulai ditayangkan.
Kisah Jujutsu Kaisen mengikuti keberadaan penyihir Jujutsu yang bertugas membasmi para kutukan. Tentu saja, ada berbagai hal menarik di balik populernya series ini. Simak fakta Jujutsu Kaisen berikut untuk pembahasan lebih lengkapnya, ya!
Setiap penulis butuh beberapa referensi untuk menghasilkan karya yang spektakuler, tak terkecuali bagi Gege Akutami. Untuk Jujutsu Kaisen sendiri, Gege mengambil serial Evangelion dan sejumlah film horor Amerika sebagai inspirasi, seperti film Heredetary dan Get Out.
Seperti yang penggemar tahu, dalam cerita Jujutsu Kaisen, para penyihir memanfaatkan energi kutukan untuk melawan roh terkutuk itu sendiri. Faktanya, sistem seperti ini didapat melalui campuran konsep kekuatan dalam serial Hunter x Hunter dan World Trigger.
Dalam Hunter x Hunter, kita mengenal energi yang disebut sebagai Nen, yang merupakan hasil manipulasi energi dan aura penggunanya. Sementara itu, di World Trigger, ada istilah Trion, yaitu energi yang diperoleh dari kelenjar Trion manusia.
Mahito menjadi salah satu antagonis dalam serial Jujutsu Kaisen yang sosoknya cukup menonjol. Melihat motifnya sebagai penjahat, sosok Mahito mungkin mengingatkan para penggemar Marvel pada sosok Thanos.
Gege Akutami sendiri mengaku memang menghindari penggambaran villain yang 'itu-itu saja'. Baik Mahito maupun Thanos, keduanya adalah penjahat yang tak bisa dianggap bersalah jika melihat dari beberapa aspek penting, sebab mereka hanya bertindak demi mencapai tujuannya.
Masih bicara soal hal-hal yang mengilhami Gege Akutami dalam menciptakan Jujutsu Kaisen, kali ini adalah inspirasi untuk karakter utama kita, Yuji Itadori.
Ternyata, sosok yang berdiri di balik terciptanya tokoh Yuji adalah saudara Gege sendiri. Jadi, segala hal yang ditunjukkan lewat karakter Yuji hampir semuanya merupakan duplikat dari diri saudara si penciptanya.
Gege Akutami memerlukan banyak referensi karya demi karya yang nilainya tak akan berakhir begitu saja setelah ceritanya tamat. Untuk itu, dia banyak belajar dari para mangaka legendaris, terutama sesama kreator untuk Shounen Jump.
Gege terilhami dari sosok Yusuke Murata, Yoshihiro Togashi, Kubo Tite, hingga Masashi Kishimoto.
Jujutsu Kaisen memperkenalkan kekuatan yang berasal dari energi terkutuk, di mana tingkat vitalitas para penyihir Jujutsu bergantung pada emosi yang mereka keluarkan ketika bertarung.
Bersamaan dengan itu, ada makna penting di balik konflik-konflik yang dimunculkan dalam cerita. Gege Akutami sendiri merasa bahwa tak ada sesuatu yang pasti di dunia ini, termasuk mengenai konsep baik dan jahat, atau baik dan benar.
Inilah yang coba Gege sampaikan lewat Jujutsu Kaisen, dengan penyihir dan roh terkutuk sebagai media representasinya.
Meski manganya sendiri masih berjalan dan tak ada satu orang pun yang tahu kapan ceritanya akan berakhir, Gege Akutami mengaku telah mempersiapkan ending paling sesuai untuk karyanya yang satu ini.
Memang, penentuan ending harus dilakukan lewat proses matang demi menghasilkan karya yang luar biasa. Terlepas dari apakah penggemar akan sepemikiran atau "memberontak" dengan akhir yang sudah disiapkan, jika menurut si author itu adalah yang terbaik, maka penggemar tak bisa apa-apa selain mengapresiasi.
Tak cukup dengan adaptasi serial animenya, Jujutsu Kaisen memperluas dominasinya dengan menerbitkan dua novel ringan yang berjudul Jujutsu Kaisen: Soaring Summer and Returning Autumn dan Jujutsu Kaisen: The Path of Roses at Dawn.
Kedua light novel tersebut akan menjadi spin-off yang menjadikan Yuji Itadori dan Nobara Kugisaki sebagai karakter utamanya.
Manga Jujutsu Kaisen diterbitkan pertama kali pada Maret 2018 lalu. Kemudian, sepanjang November 2019 hingga November 2020, manga ini dinobatkan sebagai manga terlaris kelima dengan penjualan mencapai 6.702.736 eksemplar.
Pada tahun-tahun berikutnya pun, manga Jujutsu Kaisen terus tercatat sebagai salah satu manga terlaris, bersaing dengan Attack on Titan, Kimetsu no Yaiba, dan jajaran manga populer lainnya.
Terbukti, kepopuleran Jujutsu Kaisen membawanya pada beragam penghargaan yang berhasil dimenangkan dalam berbagai ajang.
Sepanjang tahun 2021, Jujutsu Kaisen memenangkan kategori "Best TV Anime" pada ajang 11th Newtype Anime Awards, "Anime of the Year" pada 5th Crunchyroll Anime Awards, serta berbagai kategori lainnya.
Kemudian, pada tahun 2022, Jujutsu Kaisen kembali memenangkan penghargaan Tokyo Anime Award Festival untuk kategori "Animation of the Year", "Best Action" pada 6th Crunchyroll Anime Awards, dan lain-lain.
Pada tahun 2023 pun, sudah ada award yang serial ini peroleh, yaitu "Synergy Award" pada ajang 17th Seiyu Awards.
Nah, itulah sejumlah fakta Jujutsu Kaisen, salah satu serial manga dan anime terpopuler pada saat ini. Kira-kira, ada poin menarik apa lagi yang terlewat? Sampaikan di kolom komentar, yuk!
Diterbitkan pertama 13 Juli 2023, diterbitkan kembali 05 November 2024.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku